Sedari kecil mungkin sebagian besar dari pembaca sering mendengar mitos-mitos kesehatan yang dikatakan oleh orang tua, teman, atau kerabat terkedatmu. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua anjuran kesehatan yang dikatakan oleh mereka sepenuhnya benar. Misalnya saja saat kecil kita sering mendengar teman berkata “Belum lima menit” ketika mengambil makanan tidak sengaja terjatuh, nyatanya bakteri hanya perlu beberapa detik saja untuk menempel pada makanan yang jatuh tersebut. Penasaran dengan mitos lainnya? Berikut mitor kesehatan yang sudah terlanjur dipercaya oleh masyarakat.
Minum 8 Gelas Sehari
Mungkin kamu pernah mendengar iklan di televisi, koran, maupun radio yang mengatakan bahwa kita harus minum air 8 gelas sehari. Hal tersebut terkadang membuat seseorang menjadi cemas ketika mendapati dirinya belum meminum air putih sebanyak 8 gelas dihari itu. Namun faktanya penyataan minum delapan gelas sehari belum terbukti kebenarannya, sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukan jumlah air yang harus diminum perharinya.
Air yang diperoleh tubuh kita bukan hanya dari air minum saja, namun juga berasal dari makanan yang kita makan seperti buah, makanan berkuah, dan lain sebagainya. Jika kamu meminum air saat merasa haus, itu sudah dikatakan cukup tidak harus delapan gelas sehari.
Dudukan Toilet Mendatangkan Penyakit
Sebagian besar mungkin mempercayai bahwa dudukan toilet dapat menimbulkan penyakit, biasanya orang akan menutup dudukan toilet dengan tisu bahkan berjongkok didudukan toilet yang justru akan merusak fasilitas umum tersebut. Faktanya kemungkinan seseorang terkena penyakit dan terinfeksi akibat dudukan toilet sangatlah rendah, jika dibandingkan dengan meja, gagang pintu, dan barang yang kamu pakai sehari-hari.
Pada umumnya bakteri masuk kedalam tubuh melalui hidung, mata, dan mulut. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk mencuci tangan setelah beraktifitas sebelum menyentuh bagian yang telah disebutkan sebelumnya. Jika kamu masih percaya dengan mitos tersebut, kamu bisa cuci tangan menggunakan sabun setelah keluar dari toilet.
Makanan Jatuh “Belum Lima Menit”

Mungkin mitos satu ini lebih banyak dipercaya oleh anak-anak, mereka beranggapan bahwa makanan yang telah jatuh masih bisa diambil selama belum mencapai batas waktu yang telah disebutkan. Namun tahukah kamu bahwa bakteri hanya memerlukan waktu kurang dari lima detik saja untuk dapat menempel pada makanan yang terjatuh.
Meskipun lantai dirumah kamu terlihat bersih, nyatanya lantai bebas dari bakteri itu sangatlah kecil. Untuk antisipasi sebaiknya makanan yang terjatuh lebih baik dibuang saja, meskipun baru beberapa detik saja. Namun kalau masih bisa dimakan, sebaiknya dicuci terlebih dahulu hingga benar-benar bersih.
Udara Dingin Bikin Pilek
Ketika udara dingin, orang tua pasti sering menyarankan kita untuk masuk kedalam rumah agar tidak terserang penyakit pilek. Mitos yang sudah lama beredar ini masih banyak dipercaya oleh orang tua, bahkan bila kamu sudah menjadi orang tua mungkin akan mempercayai mitos ini. Namun nyatanya pilek bukan berasal dari udara yang dingin, melainkan virus yang masuk kedalam tubuh.
Seseorang bisa terserang penyakit pilek bagaimanapun kondisi cuaca saat itu, karena virus dapat masuk kedalam tubuh tanpa melihat kondisi cuaca. Jika kamu terserang penyakit saat udara sedang dingin, kemungkinan kamu senang berada diluar sehingga virus dengan mudah berpindah dan masuk kedalam tubuhmu.
Microwave Dapat Merusak Kandungan Gizi

Mitos yang mengatakan bahwa Microwave dapat merusak kandungan gizi mungkin banyak dipercaya oleh ibu rumah tangga. Ternyata sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukan bahwa Microwave dapat merusak kandungan gizi dari makanan yang kita olah. Jika digunakan secara tepat, sebenarnya menggunakan microwave merupakan cara yang tepat untuk mempertahankan vitamin dan mineral dibandingan denganmetode memasak lainnya.
Mempertahankan kandungan gizi dengan microwave bisa dilakukan dengan cara menutup wadah dengan menambahkan sedikit air, pada dasarnya menggunakan Microwave berarti anda mengukus makanan dari dalam.
Membaca Di Ruangan Gelap Merusak Mata
Ketika waktunya tidur atau saat mengerjakaan tugas dari sekolah, banyak anak yang menyukai membaca dalam ruangan yang gelap. Biasanya orang tua akan memperingatkan anaknya untuk tidak membaca dalam ruangan gelap, karena akan dapat merusak mata atau membuat mata menjadi rabun jauh.
Dr. Jim Sheedy, seorang dokter mata dari Oregon’s Pacific University menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung bahwa membaca diruangan yang gelap akan menyebabkan Miopia atau rabun jauh. Dokter Jim juga menjelaskan bahwa penentu utama dari Miopia adalah genetika. Pencahayaan redup tidak berefek terhadap mata dalam jangka waktu panjang, namun dapat menyebabkan kelelahan mata dalam waktu jangka pendek, kelelahan tersebut juga tidak berhubungan dengan penyebab rabun jauh.
Sel Otak Tidak Dapat Pulih Kembali

Mitos ini mungkin jarang diketahui orang, namun dalam dunia medis terdapat mitos bahwa otak manusia tidak akan pulih atau tumbuh kembali seiring berjalannya usia. Hal tersebut dikarenakan sel-sel yang ada di otak akan mati dan koneksi saraf akan hilang. Semua yang berhubungan dengan ingatan, hingga memampuan bahasa akan menurun.
Namun baru-baru ini ilmuan telah menemukan bahwa otak manusia dapat menumbuhkan sel-sel baru, khususnya pada area yang berhubungan dengan ingatan atau memori manusia.
Tidur Saat Rambut Basah Menyebabkan Pilek
Terdapat mitos beredar tentang kesehatan yang banyak dipercaya oleh masyarakat, salah satunya seseorang yang tidur dengan keadaan rambut basah maka akan menyebabkan pilek. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa pilek berasal dari virus yang masuk kedalam tubuh, penyebaran virus bisa melalui penularan bukan keadaan yang lembab maupun dingin.
Meskipun begitu, sebaiknya kamu tidak tidur dengan keadaan rambut basah. Karena bantal yang basah akan menjadi tempat tumbuhnya bakteri sehingga kamu lebih rentan terkena jerawat. Sebaiknya rutin mengganti sarung bantal untuk menghindari hal tersebut.
Mengupas Buah Sebelum Dimakan
Mungkin sebagian orang tidak menyukai buah yang masih ada kulitnya, sehingga berpikir bahwa buah tanpa kulit akan lebih sehat dan bergizi dibandingkan dengan buah yang masih ada kulitnya. Faktanya beberapa buah akan berkurang kandungan gizi setelah kulitnya dibuang, misalnya apel yang memiliki kandungan Vitamin lebih banyak dibandingkan dengan apel yang sudah dikupas.
Jika kamu mengupas kulit buah yang jelas-jelas menambah zat gizi, maka kamu akan kehilangan banyak zat gizi dari buah tersebut.
Coklat Memicu Jerawat
Mitos coklat akan menyebabkan jerawat sebenarnya masih diperdebatkan, beberapa ilmuan menganggap bahwa seseorang yang makan coklat sesekali tidak akan berdampak pada kulit orang tersebut. Namun ada juga penelitian yang menyebutkan coklat berdampak kepada kulit orang tersebut.
Hal itu kembali kepada masing-masing orang, ada yang sangat rentan terhadap jerawat sehingga memakan beberapa jenis makanan termasuk coklat akan menambah jerawat diwajah orang tersebut. Jika kamu termasuk orang yang rentan terhadap jerawat, kamu tidak perlu berhenti memakan coklat melainkan hanya perlu merawat kulit agar tetap sehat dengan mengkonsumsi buah-buahan.