Kamu yang saat ini lagi berpasangan mungkin suka bertanya-tanya. “Apa hubungan yang saya miliki ini sehat?”
Bagaimana jika kamu merasa ada yang “salah” dengan hubungan ini. Rasanya seperti ada yang aneh dari perlakuan si dia yang terlalu mengekang, sedikit-sedikit menyalahkan, dan seolah-olah setiap ada masalah pasti yang bersalah itu kamu.
Hati-hati, karena siapa tahu kamu sedang terjebak di dalam sebuah hubungan yang toxic. Kenali gejalanya yuk!
1. Dia Suka Mengolok-Olok Kamu
Bercanda adalah hal yang lumrah. Tapi kalau bercanda sudah kelewatan pasti kamu tidak nyaman. Kamu dan si dia mungkin sudah akrab sekali. Sampai-sampai banyak obrolan yang tidak disaring. Tetapi jika kamu masih merasa nyaman dan tidak dipermalukan rasanya masih wajar.
Tetapi kamu perlu menyalakan alarm jika dia sudah mulai sering mengolok-olok kamu bahkan di muka umum. Bayangkan kamu sedang jalan bareng teman-teman kamu. Lalu tanpa tedeng aling-aling dia bilang “Kamu bajunya jelek banget sih, tambah gendut tuh!” “Kamu menor banget deh. Liat tuh muka kamu kaya tante-tante.”
2. Kamu Selalu Salah
Apapun yang terjadi, yang salah itu…kamu.
Dia terlambat ke kampus atau kerja, yang salah kamu karena tidak membangunkan dia lebih awal. Di jalan nyasar, yang salah ya kamu karena dianggap salah baca maps (Padahal dia yang salah nentuin titiknya.)
Dia tidak lolos penerimaan karyawan, kamu lagi yang salah karena dianggap tidak cukup memberi motivasi. Dia kecanduan belanja, kamu lagi yang salah karena kamu tidak cukup “melarang” dia untuk belanja.
Rule 1 dia tidak pernah salah. Jika dia salah maka kembali ke rule sebelumnya. Capek ya…
3. Sering Menggunakan Kata-Kata Kasar
Bahasa slang atau idiom atau sebutan yang berkonotasi negatif merupakan hal yang sering terjadi di sekitar kamu. Mungkin kamu juga memiliki teman yang sering menggunakan kata-kata panggilan berkonotasi hewan. Ini adalah kebiasaan yang tidak baik.
Lebih tidak baik lagi jika yang melakukannya adalah pasangan kamu sendiri. Jika dia menggunakan kata kasar, kamu pasti merasa tidak nyaman dan tidak dihargai.
4. Mengawasi 24 Jam 7 Hari Seminggu Setiap Hari
Bahkan aplikasi keamanan yang paling canggih pun kalah dengan dirinya. Hati-hati jika dia setiap menit ingin tahu apa yang kamu lakukan. Kamu baru sampai rumah harus langsung memberi kabar. Kamu sedang kerja tetap saja harus memberi kabar. Padahal saat itu kamu sedang rapat penting bersama klien.
Bahkan lebih parah lagi jika ia sampai memasang CCTV di rumah kamu. Dia mengawasi gerak-gerikmu sepanjang hari. Hiiii… Seram.
5. Over Protektif
Ini bisa jadi hal yang “klasik” dari sebuah hubungan yang toxic. Kamu tidak boleh pergi kemanapun tanpa izin darinya. Walaupun kamu hanya pergi dengan kawan sesama jenis dia tetap tidak percaya. Kamu harus mengirim foto atau video kegiatan kamu saat itu juga.
Kamu juga harus pulang sesuai jam yang sudah ditentukan. Waduh kok malah lebih ketat dia daripada ayah kamu sendiri.
Bukan itu saja. Dia suka sekali memeriksa siapa saja yang chatting sama kamu. Siapa saja kontak baru yang kamu kenal. Terutama siapa saja kontak yang berlawanan jenis dengan kamu. Melindungi sih melindungi, tapi rasanya seperti dikelilingi kawat berduri. Aiiihh hati-hati tertusuk.
6. Mudah Terbakar Cemburu
Masih ada kaitannya dengan over protektif. Seringkali alasan seseorang menjadi over protektif karena dia mudah sekali cemburu.
Kamu sedang nonton bareng teman-teman tetapi ada satu orang saja yang berlainan jenis? Itu sudah cukup untuk dirinya menghubungi kamu non-stop. Bayangkan jika kamu sedang asyik menonton namun dia terus menghubungi kamu. Kamu jadi sibuk sendiri jadinya..
Bagaimana kalau dia diajak? Itu pun tidak menyelesaikan masalah. Sebab bisa saja setelah kamu berpisah dari kawan-kawanmu ia akan bertanya;
“Dia siapa?” “Yakin dia gak suka sama kamu?”
“Kayanya dia tadi sering modus deh ke kamu.” “Pokoknya kalo ada dia lagi aku gak suka ya!”
7. Hal yang Paling Penting Adalah Dirinya
Kamu sedang lelah sekali dan ingin bercerita. Kamu ingin menumpahkan keluh kesah agar beban di hati kamu sedikit lega.
Namun ketika kamu bertemu dia, dia hanya bereaksi dingin. Bahkan ketika kamu bercerita, dia justru menceritakan hal serupa yang pernah dialaminya. Lebih buruk lagi jika ada kalimat “Kamu sih mending… Aku pernah….Bla..Bla..Blaa.”
“Kamu begitu saja down. Gimana aku yang pernah…….” Dst, dst.
8. Kamu Sering Dihakimi
Salah satu ciri hubungan kamu toxic adalah kamu sering dihakimi. Bahkan dari hal-hal di luar diri kamu. Misalnya saja kamu berasal dari suku tertentu. Ketika kamu dan si dia bertengkar dia mengungkit hal ini.
Contohnya dengan mengaitkan stereotip suku tertentu dengan masalah yang ada.
“Pantas saja kamu boros. Kamu kan orang (suku tertentu) yang terkenal boros.”
Atau kamu juga sering dihakimi hanya karena pilihan kamu berbeda darinya. Contohnya ketika kamu ingin pergi ke tempat A dan dia ke tempat B. Apabila di tempat A ternyata ramai dan tidak nyaman kamu sudah tahu kan siapa yang dia hakimi? Ya betul! Kamu!
“Tuh kan kamu sih pilih tempat ini! Kita nggak kebagian tempat kan!”
9. Kamu Tidak Bisa Bilang “Tidak”
Hubungan yang baik adalah yang dapat menerima pendapat satu sama lain. Setiap pasangan bebas mengungkapkan pendapat. Pasangan juga sangat boleh dan sangat diizinkan untuk berbeda pendapat.
Tetapi dalam sebuah hubungan yang toxic, kamu akan sulit sekali berkata “tidak.” Jika kamu menolak keinginan atau pendapat dia, wah bisa jadi perang dunia III berkecamuk!
Keinginan dia harus dipenuhi, pendapat dia harus disetujui. Bahkan dia rela mencari-cari alasan kuat yang mendukung pendapatnya.
10. Dia Pandai Memanipulasi Perasaan Kamu
Salah satu ciri umum dari pasangan yang toxic adalah dia pandai sekali memanipulasi perasaan kamu. Jika terjadi suatu masalah maka dengan sangat lihai kamu yang akan merasa bersalah.
Kamu akan merasa jika konflik atau pertengkaran yang terjadi itu semua karena kamu. Jika dia kecewa maka itu salah kamu karena tidak cukup membuat dirinya bahagia.
Lebih parah lagi jika sudah dikaitkan dengan hubungan yang lebih tinggi. Misalnya kamu dan dia ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan. Namun hal tersebut justru sering dimanfaatkan dirinya agar kamu menuruti apa yang dia inginkan.
Jika tidak? Maka pernikahan terancam gagal karena kamu tidak cukup baik baginya. Wah jika sudah seperti ini, sebaiknya kamu berkonsultasi bersama keluarga besar mengenai kelangsungan rencana kamu ke depan.
Sebuah hubungan terutama hubungan romantis antara pria dan wanita harus dilandasi niat baik dan pola yang sehat. Hubungan akan menjadi berat sebelah dan menjadi beban bagi kamu jika ternyata pasangan kamu toxic.
Apakah kamu pernah mengalami hal-hal di atas? Atau kamu punya pengalaman sendiri berkaitan dengan pasangan toxic?
Semoga dengan membaca tanda-tanda ini kamu tidak terjebak di dalam toxic relationship ya!