Reptil adalah hewan vertebrata berdarah dingin yang dibagian tubuh luarnya ditutupi oleh sisik, lempeng tulang, atau kombinasi keduanya. Reptil merupakan hewan tetropoda (berkaki empat) dalam kelas Reptilia.
Akibat perburuan yang berlebihan, pembukaan lahan untuk pertanian dan perubahan iklim yang sering terjadi membuat banyak spesies reptil terancam bahkan punah. Seperti yang terjadi pada beberapa hewan reptil dibawah, berikut 19 hewan reptil yang sudah punah.
Saint Lucia Skink (Alenea luciae)
Saint Lusia Skink adalah salah satu kadal yang berasal dari family Scincidae. Family Scincidae merupakan salah satu famili kadal yang paling beragam. Kadal ini di temukan di negara Saint Lucia, negara di kepulauan Karibia. Kadal ini sudah punah pada tahun 1937 dan berstatus (EX ) atau sudah tidak ditemukan lagi di alam maupun penangkaran.
Round Island burrowing boa (Bolyeria multocarinata)
Ular Round Island burrowing boa atau kita sebut saja ular Bolyeria adalah ular yang sudah punah dan merupakan hewan endemik pulau Mauritus, Afrika Timur. Ular Bolyeria sudah tidak terlihat lagi sejak tahun 1975 dan berstatus (EX). Ular ini memiliki panjang total sekitar 1 m. Memiliki warna coklat muda dengan bintik hitam di punggungnya dan memiliki moncong runcing dengan tubuh dan kepalanya berbentuk silinder.
Underwood’s mussurana (Clelia errabunda)
Underwood’s mussurana adalah ular yang berasal dari family Dipsadidae. Ular ini merupakan hewan endemik pulau Saint Lucia, karibia. Ular ini diketahui memakan ular lain. Ular mussurana ini dinyatakan punah pada tahun 1800-an.
Saint Croix racer (Borikenophis sanctaecrucis)
Saint Croix racer adalah spesies ular endemik Saint Croix, kepulauan virgin amerika serikat yang berstatus (CR) atau sudah sangat terancam punah. Habitat alami yang disukai ular ini adalah di hutan. Panjang ular ini bisa mencapai 1,03 m. Memiliki sisik halus di punggungnya dan berkembang biak dengan cara bertelur.
Guadeloupe ameiva (Pholidoscelis cineraceus)
Guadeloupe ameiva adalah kadal dari family Teiidae yang merupakan spesies endemik Guadeloupe. Kadal ini dinyatakan punah (EX) pada tahun 1928. Diduga penyebab kepunahan kadal ini adalah terjadinya badai yang menghancurkan habitat kadal ini pada tahun 1928. Kadal Guadeloupe ameiva diketahui hidup di darat dan ia makan tumbuhan dan bangkai (termasuk bangkai dari spesiesnya sendiri).
Jaimaica giant galliwasp (Celestus occiduus)
Jamaica giant galliswasp adalah spesies kadal dari family Anguidae yang merupakan hewan endemik jamaika. Kadal ini berstatus (CR). Kemungkinan besar kepunahan kadal ini karena predator seperti luwak.
Kadal ini terakhir terlihat pada tahun 1840. Karena kesulitan akses ke Black River Morass (habitat alami kadal Celestus), jumlah spesies tersebut masih tidak diketahui pasti, membuat beberapa harapan bahwa spesies tersebut masih dapat bertahan meskipun dengan populasi yang sangat sedikit.
Abingdon Island Giant tortoise (Chelonoidis abingdoni)
Pinta Island tortoise adalah kura-kura dari family Testudinodae dari spesies kura-kura galapagos endemik pulau pinta di ekuador. Sebagian besar kura-kura di pulau Pinta ini punah akibat perburuan pada abad ke-19.
Kura-kura terakhir ditemukan di pulau itu pada tahun 1971 dan berjenis kelamin jantan yang diberi nama Lonesome George. Upaya agar kura-kura ini tidak punah dilakukan dengan mengawinkan kura-kura tersebut dengan kura-kura spesies lain, tetapi telur yang dihasilkan tidak ada yang layak. Lonesome George mati pada tanggal 24 juni 2012 dan diyakini spesies tersebut punah dengan kematiannya.
Cape Verde Giant Skink (Chioninia coctei)
Kadal Chioninia coctei adalah spesies kadal yang menghuni pulau Branco dan Raso yang berada di dekat lautan atlantik. Kadal besar ini punah akibat berburuan yang dilakukan penduduk asli pulau ini untuk bahan makanan atau dijadikan minyak kulit.
Kadal ini dinyatakan punah (EX) pada tahn 1912 Nama coctei diambil dari seorang dokter dan ahli zoologi asal prancis, Jean Theodore Cocteau. Kadal ini termasuk hewan herbivora, tetapi jika kondisi tidak memungkinkan atau darurat, kadal ini bisa memakan anak-anak dari burung pantai.
Navassa Island iguana (Cyclura cornuta onchiopsis)
Navassa Island iguana adalah subspesies dari Rhinoceros iguana yang ditemukan di karibia, tepatnya di pulau navassa. Iguana ini memiliki panjanng yang bervariasi dari 60 hingga 136 cm dengan warna kulit abu-abu, hijau tua, dan bahkan coklat. Iguana ini dinyatakan punah (EX) pada tahun 1878 yang penyebab kepunahannya adalah perubahan habitat dan perburuan oleh manusia.
Reunion giant tortoise (Cylindraspis indica)
Reunion giant tortoise adalah spesies kura-kura raksasa dari family Testudinidae yang merupakan kura-kura endemik pulau Reunion. Kura-kura ini memiliki panjang antara 50 hingga 110 cm. Sama seperti burung dodo, kura-kura raksasa ini juga memiliki sifat ramah, ingin tahu dan tidak takut dengan manusia.
Mereka menjadi mangsa yang mudah bagi para penduduk pertama pulau itu. Kura-kura ini dibakar lalu diambil minyak dan lemaknya atau digunakan sebagai bahan makanan. Pada abad ke-17 dan awal abad ke-18, kura-kura raksasa ini memiliki jumlah yang banyak. Mereka dibunuh oleh para pelaut eropa dalam jumlah besar yang membuat kura-kura ini punah (EX) pada tahun 1840-an.
Mauritus Giant Domed Tortoise (Cylindraspis triserrata)
Mauritus Giant Domed Tortoise adalah spesies kura-kura raksasa dari family Testudinidae yang merupakan reptil endemik Mauritus. Kura-kura ini terakhir terlihat pada awal abad ke-18. Sama seperti kura-kura raksasa Reunion, kura-kura ini memiliki sifat yang ingin tahu, ramah, dan tidak takut pada manusia.
Kura-kura Mauritus ini sebelumnya memiliki jumlah yang banyak di pulan Mauritus. Sejak kedatangan Belanda, sebagian besar kura-kura raksasa ini dibantai untuk dijadikan sebagai makanan ataupun dibakar untuk diambil lemak dan minyaknya. Selain itu, hewan-hewan seperti tikus, babi, dan kucing memakan telur dan anak kura-kura raksasa tersebut yang membuat punahnya (EX) spesies ini di tahun 1735.
Domed Rodrigues giant tortoise (Cylindraspis peltasters)
Domed Rodrigues giant tortoise adalah spesies kura-kura raksasa dari family Testudinidae yang merupakan spesies endemik Rodrigues. Kura-kura ini memiliki panjang lebih dari 40 cm dan berat sekitar 12 kg yang merupakan kura-kura raksasa terkecil di samudera hindia. Kura-kura ini punah akibat eksploitasi yang dilakukan oleh manusia.
Sama seperti kedua kura-kura raksasa di atas, kura-kura Rodrigues ini juga memiliki sifat yang ramah, ingin tahu, dan tidak takut pada manusia. Setelah bertahun-tahun manusia bermukim di sana, kura-kura tersebut dipanen besar-besaran dan diekspor untuk makanan. Selain itu, pengenalan spesies invasif seperti kucing dan babi membuat populasi kura-kura ini musnah. Pada tahun 1800-an, spesies kura-kura raksasa ini dinyatakan punah (EX).
Saddle-backed Rodrigues giant tortoise (Cylindraspis vosmaeri)
Saddle-backed Rodrigues giant tortoise adalah kura-kura raksasa dari family Testudinidae yang merupakan kura-kura endemik Rodrigues. Kura-kura ini merupakan spesies kura-kura raksasa yang sangat tinggi dengan leher terangkat, mirip seperti jerapah.
Kura-kura raksasa ini juga punah akibat eksploitasi manusia. Memburu kura-kura tersebut untuk dijadikan sebagai bahan makanan atau dibakar untuk diambil minyak dan lemaknya. Setelah kura-kura raksasa tersebut punah pada tahun 1800-an, ternyata diketahui bahwa kura-kura raksasa tersebut memiliki peran penting dalam ekosistem dan regenerasi hutan. Menyadari hal itu, upaya untuk mencari spesies pengganti dilakukan dan dipilihlah kura-kura raksasa Aldabra (Aldabrachelys gigantea) sebagai pengganti.
Barbados racer (Erythrolamprus perfuscus)
Barbados racer adalah spesies ular tanah dari family Colubridae yang merupakan ular endemik Barbados. Ular ini memiliki panjang total 1 m dengan tubuh yang berwarna coklat dan sedikit terang di bagian sisi yang lainnya. Habitat yang di sukai ular ini adalah tempat yang memiliki kelembapan seimbang seperti di dataran tinggi, ladang beririgasi, padang rumput, dan lain-lain.
Ular Barbados racer aktif mencari makan pada siang hari. makanan yang disukai ular ini adalah kadal dan katak. Ular barbados racer dinyatakan punah pada tahun 1961 sampai 1963. Penyebab kepunahannya diyakini karena adanya pembukaan lahan untuk perkebunan yang membuat ular ini kehilangan habitatnya dan pengunaan pestisida.
Kawekaweau (Hoplodactylus delcourti)
Kawekaweau adalah tokek raksasa yang sudah punah dari spesies kadal. tokek kawekaweau merupakan hewan endemik dari selandia baru. Tokek kawekaweau dikenal sebagai jenis tokek terbesar dari semua tokek. Panjang keseluruhan tubuh tokek ini menimal 60 cm.
Tokek raksasa ini keberadaannya masih menjadi misteri. Menurut laporan di tahun 1870, seorang kepala suku Maori (suku yang ada di selandia baru) membunuh kawekaweau yang ia temukan di bawah kulit pohon. Dari kesaksiannya, ia menggambarkan tokek tersebut berwarna kecoklatan dan memiliki garis kemerahan dan setebal pergelangan tangan manusia. Terlepas dari cerita tersebut benar atau tidak, masih tidak diketahui.
Navassa Curly-tailed Lizard (Leiocephalus eremitus)
Navassa curly-tailed lizard adalah kadal dari family Leiocephalus dan merupakan hewan endemik pulau Navassa. Kadal ini diperkirakan punah pada tahun 1868-an. Penyebab kepunahannya pun masih tidak diketahui, tetapi predatornya seperti kucing mungkin penyebab kepunahannya.
Martinique curly-tailed lizard (Leiocephalus herminieri)
Martinique curly-tailed lizard adalah spesies kadal dari family Leiocephalidae. Penyebab kepunahan, tanggal kepunahannya masih tidak diketahui.
Madatyphlops cariei
Madatyphlops cariei adalah spesies ular buta dari family Typhlopidae yang merupakan hewan endemik Mauritius. Spesimen ular buta ini ditemukan pada tahun 1900. Dari spesimen yang ditemukan, diperkiraka ular ini memiliki panjang lebih dari 20 cm. Spesies ular buta ini diperkirakan punah pada abad ke-17 setelah masuknya spesies predator ke Mauuritus.
Rodrigues day gecko (Phelsuma edwardnewtoni)
Rodrigues day gecko adalah tokek spesies day gecko dari family Gekkonidae. Tokek ini merupakan hewan endemik pulau Rodrigues. Biasanya, tokek ini tinggal di pepohonan dan memakan serangga dan nektar. Tokek Rodrigues day gecko terakhir terlihat sejak 1917. pada tahun 1960 sampai 1970-an, dilakukan pencarian secara menyeluruh di pulau Rodrigues, tetapi tidak ditemukan spesies tokek ini.
Penyebab kepunahannya tokek adalah karena sebagian besar habitatnya telah dihancurkan manusia dan hewan pendatang seperti kucing dan tikus. Selain itu, kadal ini juga memiliki sifat tidak takut pada manusia dan cukup jinak.