Menonton anime adalah salah satu hobi sebagian masyarakat Indonesia. Bisa dilihat dari salah satu anime yang saat ini masih sangat eksis yaitu One piece, atau dari pendahulunya yang sudah lebih dulu tamat seperti Naruto dan Bleach.
Tidak hanya gelombang budaya korea, tetapi gelombang budaya jejepangan pun sudah mulai eksis di Indonesia saat ini. Banyak sekali komunitas- komunitas pecinta Anime atau komunitas Cosplayer yang rutin mengadakan kegiatan jejepangan atau sekedar kopdar.
Dari minat pasar yang semakin besar inilah, banyak sekali anime- anime jepang yang pada akhirnya dimunculkan kembali dalam versi live action.
Selain itu kehadiran film – film adaptasi Anime ini rupanya mampu menarik banyak sekali fans jejepangan atau non fans yang memang senang memburu film- film yang dianggap recommended.
Imbasnya penanyangan film live action yang di adaptasi Anime terkenal laris dan ditonton oleh banyak kalangan masyarakat. Berikut adalah rekomendasi beberapa film live action yang diadaptasi dari seri anime terkenal jepang.
Death Note
Bagi kebanyakan penonton anime pastinya tau tentang Manga dan anime Death Note ini. Bahkan saking larisnya banyak sekali seri dari anime death note beredar. Beberapa kali pula anime ini menghadirkan versi live actionnya.
Cerita Death Note sendiri sebenarnya mengisahkan tentang sebuah buku kematian yang jatuh ke dunia. Setiap buku kematian ini masing- masing memiliki pemilik yaitu sesosok dewa kematian.
Pada seri pertama manga Death Note diceritakan sebuah buku Death Note jatuh ke bumi yang pada akhirnya di temukan oleh seorang pemuda jenius bernama Light Yagami.
Awalnya Light Yagami tidak mempercayai panduan yang ada di dalam buku tersebut sampai ia mencobanya sendiri untuk membunuh seorang narapidana pada sebuah berita di televisi.
Masih tidak percaya ia kembali membuktikan buku tersebut dengan membunuh salah satu anggota geng SMA dengan menuliskan tata cara kematiannya yaitu orang tersebut akan mati ditabrak oleh sebuah truk.
Karena semakin banyaknya kasus kematian mendadak yang alasannya disebabkan oleh penyakit jantung, kepolisian jepang pun curiga dan memutuskan bekerja sama dengan FBI untuk menyelidiki kasus tersebut.
Ditunjuklah seorang detektif jenius yang bernama L. Dari sinilah cerita di mulai yaitu pertarungan antara anak SMA paling jenius di kota jepang yaitu Light Yagami dengan Detektif paling jenius yang dipanggil L.
Tidak lupa, buku Death Note yang saat ini dipegang oleh Light sendiri adalah milik dewa kematian bernama Ryuk. Ia adalah Dewa kematian yang sangat menyukai apel.
Cerita Live Action Death Note sendiri di mulai dari tahun 2006. Film ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat secara luas karena terbagi menjadi 3 bagian atau trilogi yaitu Film pertama yang berjudul Death Note, Film kedua berjudul The Last Name dan yang terakhir pada tahun 2008 Death Note : L Change The World yang menceritakan kisah epic seorang Detektif menyelamatkan dunia dari konspirasi Wabah.
Selanjutnya Live action Death Note mempunyai versi yang berbeda- beda hingga saat ini. Tetapi live action pertama ini masih tetap menjadi yang paling Ikonik.
Rurouni Kenshin
Kisah ini terjadi pada zaman awal era meiji di jepang. Awalnya pada masa itu masih terjadi sebuah konflik besar dan perang antar dua kubu. Perang itu disebut dengan Pertempuran Toba- Fushumi.
Pertempuran itu adalah perang antara pasukan pendukung pemerintah Kekaisaran Jepang melawan pasukan pendukung Keshogunan Tokugawa yang merupakan bagian dari Perang Boshin di Jepang. Perang tersebut terjadi selama 4 hari dengan kekalahan dipihak Keshogunan.
Namun yang menjadi fokus dari kisah ini adalah adanya seorang samurai berdarah dingin yang dijuluki Hitokiri Battosai. Ia adalah salah satu samurai pendukung pihak Keshogunan.
Namun karena kalah dalam perang, mau tidak mau jepang pun berhasil memasuki sebuah Era baru bernama era Meiji dan kekuasaan berada dipihak pendukung pemerintah. Hitokiri battosai memutuskan untuk menghilang dan menjadi seorang pengembara.
Di era baru tersebut ia merubah namanya menjadi Kenshin Himura dan hidup tenang sebagai orang biasa yang senantiasa membantu masyarakat.
Namun kehidupannya di masa lalu tidak bisa menghilang sepenuhnya, sebab konflik politik dan situasi bekas perang di masa lalu masih menjadi satu bagian yang dimunculkan dalam cerita.
Mau tidak mau kenshin pun tetap terlibat di dalamnya, apalagi dirinya adalah mantan seorang Battosai.
Dalam cerita live actionnya sendiri, film ini di angkat dengan nama yang sama Yaitu Rurouni Kenshin pada tahun 2012. Kemudian dilanjutkan dengan live action selanjutnya pada musim panas 2014 yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu Rurouni Kenshin Kyoto Inferno dan Rurouni Kenshin The Legend End.
Alur ceritanya sendiri tidak berbeda jauh dan masih mengambil adaptasi dari Manga Rurouni Kenshin. Dan pada tahun 2020 ini Film terakhir dari Rurouni Kenshin telah di rilis serta terbagi dalam 2 bagian lagi.
Film ini akan ditayangkan dengan Judul Rurouni Kenshin The Final dan ditayangkan pada tanggal 3 Juli 2020 untuk bagian pertamanya jika tidak ditunda. Kemudian dilanjutkan dengan Rurouni Kenshin The Beginning yang rilis pada tanggal 7 Agustus 2020.
Parasyte
Suatu hari di tengah malam kota jepang yang tenang, muncul ribuan parasyte jatuh dari langit yang entah berasal darimana.
Parasyte yang jatuh di bumi itu rupanya hanya mampu hidup beberapa menit dan sebagai konsekwensinya mereka akan mempertahankan hidup dengan mengambil alih tubuh manusia sepenuhnya dengan cara memakan otak.
Seorang pemuda bernama Shinichi Izumi yang sedang tertidur lelap tiba- tiba terbangun karena merasa ada sesuatu yang bergerak di dalam tangannya. Rupanya seekor parasyte sedang berusaha masuk ke dalam otak shinichi melalu tangannya.
Melihat hal itu ia pun kaget dan langsung melilitkan sebuah kabel headset pada pergelangan tangan untuk menghindari Parasyte tersebut naik ke bagian tubuh lainnya.
Namun paginya ia merasa shock sebab tangan kanannya mampu berubah menjadi sebuah mahluk aneh yang bisa berbicara dan mempunyai pikiran sendiri.
Alih- alih mengambil otak, mahluk tersebut pun akhirnya hanya mampu mengambil bagian tangan dari Shinichi dan mau tidak mau mereka harus hidup secara berdampingan. Shinichi memberi nama mahluk tersebut Migi.
Namun masalah terjadi sejak jatuhnya para parasyte ke bumi. Manusia yang berhasil di ambil alih otaknya pun mulai bersikap aneh dengan menyerang para manusia asli. Hal tersebut dikatakan oleh migi sebagai bagian dari pengambil alihan dunia oleh parasyte tersebut.
Shinichi tidak tinggal diam dan bersama dengan Migi berusaha membasmi para parasyte yang sedang mengambil alih bumi. Lantas konflik apa saja yang terjadi antara Shinichi dan Migi ? Dalam live actionnya sendiri film ini juga terbagi menjadi 2 bagian dengan judul parasyte part 1 dan parasyte part 2.
Kedua film ini saling berhubungan dan hanya saling sambung dari film pertama dan kedua.
Itulah tadi beberapa Live Action terbaik jepang yang diadaptasi dari seri Manga terkenal. Pembuatan film Live Action sudah bukan hal yang aneh dalam industri film jepang sehingga banyak sekali anime- anime yang pada akhirnya diangkat menjadi sebuah film karena kesuksesannya sebagai cerita manga fiksi.
Namun di mata Masyarakat tidak banyak cerita live action yang benar- benar berhasil serta mempunyai cerita luar biasa seperti manga adaptasinya.