Kalau kamu pernah merasa tidak nyaman dalam pertemanan, hati-hati.. mungkin pertemanan mu toxic. nyatanya, tidak semua orang memiliki niat baik yang tulus. terkadang kita di hadapkan dengan kenyataan bahwa berada dalam lingkaran toxic. teman yang toxic kerap kali bersifat negatif dan tidak suka dengan sikap kamu tanpa alasan yang jelas. Demi kesehatan mental mu, yuk lihat apakah ciri-ciri ini ada di pertemanan kamu?

1. They won’t be happy seeing you succeed
mereka ngak senang liat kamu punya pencapaian dengan memberi komentar negatif atau berbagai cara seperti memuji untuk menjatuhkan. Biasa nya mereka memberikan pujian yang disertai pernyataan negatif seperti “Selamat berhasil lolos di Universitas A, padahal kalau lolos nya di Universitas B akreditasi nya lebih bagus loh”. Teman toxic cenderung memproyeksikan hal-hal negatif pada kita dengan terus mengkritik tanpa memberi solusi.
2. They don’t respect your boundaries
dalam pertemanan tentu kita tetap memiliki batasan-batasan dan saling menghormati. mau sedekat apapun hubungan pertemanan tetap ada garis yang tidak boleh di langgar. teman yang baik pasti akan menghargai batasan serta pilihan kamu.
3. Bukan nya bilang ke kamu, dia malah cerita ke orang lain tentang kekurangan mu
teman yang baik tentu saling mengingatkan, tetapi perlu ada tata cara yang baik dalam mengingatkan. teman yang baik akan mengajak mu diskusi dan membantu mencari solusi. kebalikan nya, teman yang toxic akan menceritakan kekurangan mu pada orang lain dan mencari banyak alasan saat kamu akhir nya mengetahui hal tersebut.
Coba amati dan cek circle pertemanan mu. Jika teman kalian memiliki tanda-tanda di atas maka segera antisipasi dengan membentengi diri. mulailah mencari kesibukan dan berteman dengan orang-orang baru yang dapat menghargai serta memberi dampak positif untuk hidup kamu. Hindari juga membagikan hal-hal yang besifat pribadi bahkan pada teman yang kita percayai.
Bila kamu mendapat kesulitan untuk melepaskan diri dari teman yang toxic maka jangan sungkan untuk meminta pertolongan dari orang terdekat maupun profesional seperti psikolog dan konselor.