Lubricant atau lube adalah pelumas untuk kegiatan sexual agar lebih nyaman dan sehat, mengurangi terjadinya iritasi ketika terjadi gesekan. Ada beberapa lubricant yang bisa dijadikan alternatif ketika seseorang tidak bisa mendapatkan pelumas pribadi.Namun penting untuk memilih pelumas yang aman.
Ada beberapa type pelumas yang bisa digunakan untuk hubungan intim , masturbasi dan jenis aktivitas seksual lainnya , diantaranya adalah
Pelumas Berbahan dasar air ( water based )
Orang yang lebih menyukai pelumas yang menyeluruh atau a well rounded bisa mempertimbangkan memakai pelumas berbahan dasar air. Pelumas ini tidak merusak kondom atau sex toys dan biasanya merupakan pilihan teraman untuk hubungan intim atau masturbasi.
Hanya saja salah satu kelemahan lube berbahan dasar air ini adalah cepat mengering.
Pelumas berbahan silicon
Pelumas berbahan silicon cocok untuk hubungan seksual karena tidak merusak alat kontrasepsi berbahan lateks seperti kondom.
Apabila seseorang menggunakan sex toys mereka harus menghindari menggunakan pelumas berbasis silicon ini karena bisa merusak produk silicon.
Pelumas berbahan dasar minyak
Pelumas berbahan dasar minyak aman digunakan jika orang melakukan hubungan seks tanpa menggunalan alat kontrasepsi. Namun, jenis pelumas ini bisa merusak seks toys dan kondom lateks. Tentunya ini bisa meningkatkan resiko kehamilan dan meningkatkan resiko infeksi.
Ada beberapa pelumas yang bisa dijadikan alternatif yang mungkin bisa digunakan , seandainya seseorang tidak mendapatkan pelumas yang biasa digunakan, diantaranya
1. Lidah Buaya
Lidah buaya ini berbahan dasar air bisa meningkatkan hidrasi kulit sekaligus mengurangi iritasi. Konsistensinya menjadikannya alternatif pelumas yang baik.
Namun jika akan menggunakan produk lidah buaya sebagai pelumas , sebaiknya pastikan produk tersebut tidak mengandung bahan lain seperti alkohol karena hal ini bisa menyebabkan iritasi pada alat kelamin.
2. Yogurt dengan rasa plain / hambar
Yogurt hambar atau yogurt polos bisa dijadikan pelumas yang bermanfaat selain tidak cepat mengering yogurt juga memiliki konsistensi yang baik dan relatif murah.
Meskipun belum ada penelitian secara ilmiah yang meneliti mengenai manfaatnya sebagai pelumas , tetapi yogurt terbukti memiliki khasiat terapeutik untuk mengobati sariawan di vagina.
3. Minyak Zaitun
Pelumas alternatif berikutnya adalah minyak zaitun karena dapat menyebar dengan cepat dan mudah. Namun , kulit tidak mudah menyerap pada jenis minyak ini , yang berakibat dapat menyumbat pori – pori dan bisa menyebabkan infeksi, karena itu sangat penting setelah menggunakan minyak zaitun untuk mencuci secara menyeluruh.
Karena minyak zaitun adalah pelumas berbahan dasar minyak tidak disarankan untuk menggunakan dengan kondom lateks atau yang lainnya karena dapat merusak bahan tersebut.
4. Minyak kelapa murni
Minyak kelapa murni mengandung anti – inflamasi dan sifat pelembab, namun seperti minyak zaitun , tidak boleh menggunakan dengan alat kontrasepsi berbahan lateks.
5. Putih telur
Ada anekdot yang menyebutkan kenapa putih telur bisa menjadi pelumas alternatif, karena orang percaya putih telur ini memiliki konsistensi yang mirip dengan lendir serviks ! Namun putih telur memerlukan usaha lebih untuk disiapkan.
Selain 5 alternatif pelumas yang bisa digunakan diatas, ada juga pelumas yang sebaiknya dihindari atau tidak digunakan.
1. Vaseline
Penggunaan Vaseline sebagai pelumas ternyata dapat memicu terjadinya infeksi. Sebuah studi menyebutkan wanita yang menggunakan Vaseline sebagai pelumas lebih rentan mengembangkan bakteri vaginosis.
Selain itu Vaseline menyatakan bahwa hanya untuk penggunaan luar, jadi memang tidak cocok untuk penggunaan oral atau hubungan penetrasi.
2. Lotion dan Sabun
Lotion dan sabun mengandung parfum dan pengawet , seperti paraben. Ini dapat menyebabkan iritasi pada alat kelamin dan menyebabkan infeksi. Seseorang bisa menggunakan sabun atau lotion apabila produknya ringan bebas parfum.
3. Mentega
Mentega ini adalah produk berbahan susu dan memerlukan pendinginan , ada resiko jika orang menggunakannya untuk aktivitas seksual. Misalnya jika seseorang memasukan mentega kedalam vagina atau anus dan tidak membersihkanya denga benar , mentega akan cepat rusak dan tengik. Hal ini dapat menyebabkan infeksi karena pertumbuhan bakteri.
5. Air ludah
Beberapa orang mungkin berfikir air ludah adalah alternatif yang baik sebagai pelumas, biasanya air liur berperan dalam sex oral. Namun faktanya hal ini bisa memicu infeksi dan meningkatkan resiko menularkan penyakit seksual.
Terdapat studi yang mengamati hubungan seksual pria sejenis menunjukan bahwa mereka yang menggunakan air liur sebagai pelumas bisa menularkan gonorhe. Sebuah penelitian yang lebih terdahulu juga menyebutkan bahwa air liur dalam sex oral dapat menyebabkan infeksi jamur pada vagina.
6. Minyak bayi
Minyak bayi atau baby oil sebagai pelumas beresiko keracunan , infeksi , dan kerusakan pada alat kontrasepsi.
Sebuah studi yang mengamati penggunaan baby oil dalam hubungan seksual antara pria menemukan fakta bahwa penggunaan minyak bayi dengan tingkat infeksi dubur yang lebih tinggi.