Mengangkat kisah hidup tokoh dapat menggunakan film sebagai medianya.
Film biografi menceritakan perjuangan hidup seseorang dengan berbagai macam drama.
Melalui film menggambarkan kehidupan yang jatuh bangun disajikan sehingga banyak pesan-pesan kehidupan yang terkandung di dalamnya.
Sering kali film yang diangkat dari kisah nyata menjadi sumber inspirasi bagi penontonnya.
Berikut daftar lima film biografi diangkat dari kisah nyata yang menginspirasi.
Coach Carter (2005)
Menceritakan seorang pelatih basket SMA Richmond bernama Ken Carter.
Ken Carter atau yang akrab dengan panggilan Coach Carter merupakan alumni SMA Richmond memiliki visi agar tim basket yang dilatihnya tidak dipandang sebelah mata.
Tujuannya melatih tidak hanya untuk menang tapi membuat pemainnya memiliki sikap pemenang termasuk menghormati lawan dan serius dalam setiap pertandingan.
Tidak hanya melatih, Coach Carter juga turut membentuk karakter pemainnya.
Dengan menyajikan kontrak yang wajib disetujui, jika ada yang menolak maka dia dipersilahkan untuk meninggalkan tim.
Banyak kontroversi mengenai aturan yang dibuat oleh Carter karena ada kekhawatiran kalau pemain-pemain ini tidak dapat menyanggupi kontrak yang ada. Namun, Carter tetap kukuh dengan kontrak yang dibuatnya.
Habibie & Ainun (2012)
Film lokal yang menceritakan kisah cinta antara Baharudin Jusuf Habibie dengan Hasri Ainun Besari.
Menggambarkan kisah perjuangan mantan presiden Indonesia yaitu Habibie dalam berjuang di perantauan ditemani oleh istri tercintanya Ainun.
Habibie bersama Ainun bersama-sama membangun rumah tangga dengan segala keterbatasannya di Jerman.
Film ini berhasil menggambarkan karakter Habibie yang tidak hanya cerdas tapi juga gigih dan pantang menyerah.
Begitu juga penggambaran Ainun yang penuh cinta, selalu mendampingi suaminya dalam suka maupun duka.
Habibie merupakan cendekiawan lulusan Jerman yang dipanggil kembali ke Indonesia.
Dia memiliki cita-cita untuk menghubungkan kepulauan di Indonesia dengan pesawat buatannya.
Habibie dalam karirnya pernah dipercaya menjadi menteri riset dan teknologi sebelum menjabat sebagai wakil presiden serta pernah menjadi presiden Indonesia menggantikan posisi Soeharto kala itu.
The Imitation Game (2014)
Diadaptasi dari novel berjudul Alan Turing: The Enigma karya dari Graham Moore yang berlatar belakang Perang Dunia II.
Bercerita mengenai Alan Turing seorang matematikawan yang membantu memecahkan kode-kode perang bersama tim ahli kriptografi.
Berkat kemampuannya blok sekutu dapat menghadapi blok fasis dan mengakhiri Perang Dunia.
Film ini menyajikan banyak konflik kelompok. Alan Turing sendiri memiliki sifat buruk yaitu sulit untuk mempercatai orang lain termasuk kelompoknya sendiri.
Sehingga dia lebih suka bekerja secara individu.
Namun, karena kejeniusannya dia mampu merancang mesin enigma dan mendapat dukungan dari Perdana Menteri Winston Churchill, serta diberi kepercayaan untuk memimpin tim.
A Street Cat Named Bob (2016)
Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya James Bowen. Menceritakan mengenai perjuangan hidup penulisnya.
James Bowen yang awalnya merupakan seorang musisi jalanan dan juga pecandu obat-obatan terlarang.
James menjalani hidup sehari-hari seorang diri, orang tuanya sudah bercerai sejak lama.
Bercerita tentang proses dan perjuangan James Bowen dalam menjalani program rehabilitasi dari Dokter Val demi sembuh dari kecanduan.
Saat masa rehabilitasi James menemukan seekor kucing oren yang tersesat di rumahnya.
James memutuskan merawat kucing tersebut yang kemudian diberi nama Bob.
Bob menjadi teman baru untuk James dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan turut membantu proses penyembuhannya.
The Glass Castle (2017)
Mengisahkan tentang Jeanette, seorang gadis kecil yang hidup pada garis kemiskinan.
Hidup bersama ayahnya yang pemabuk, ibu dan tiga saudaranya. Keluarganya hidup berpindah-pindah tempat tinggal karena kondisi ekonominya yang lemah.
Ide ayahnya mengenai rumah kaca yang dibangun membuat Jeanette kecil kagum saat itu.
Seiring Jeanette yang tumbuh dewasa dia mulai berpikir realistis dan menganggap ayahnya hanya berimajinasi.
Jeanette memutuskan untuk terus bersekolah demi menyelesaikan pendidikannya.
Banyak konflik batin yang dirasakan oleh Jeanette yang diakbatkan oleh keluarganya sendiri.
Namun, Dibesarkan dengan ayah yang pemabuk dan suka mengkhayal tidak membuat Jeanette berpaling, dia tetap menerima dan bangga dengan keluarganya.