Film anime tidak hanya dimanfaatkan sebagai media hiburan belaka. Tetapi tempat untuk menyampaikan pesan moral dan nilai kehidupan. Salah satunya memberi semangat kepada para penyandang disabilitas, sekaligus memberi pengertian bahwa mereka tidak layak dipandang sebelah mata. Hal tersebut tercermin dalam karakter anime terkeren yang menyandang disabilitas, agar tidak mendiskriminasi serta mendapat perlakuan yang layak.
Nicholas Brown (Gangsta)
Dalam film anime Gangsta, terdapat tokoh bernama Nic yang sudah tuli sejak ia kecil. Bersama rekannya Worick Archangelo, Nic bekerja sebagai ‘Handyman Benriya’, sebuah bisnis untuk melakukan pekerjaan kotor. Meskipun tuli tetapi Nic mempunyai kemampuan bertarung yang luar biasa. Sedangkan Worick berperan sebagai penyusun strategi dan negosiator mereka. Keduanya terlibat dalam dunia kriminal dan berperang dengan para mafia besar.
Takuma Hirose (Footprints in The Sand)
Film anime Footprints in The Sand pertama kali dirilis tahun 2008, yang menceritakan kehidupan sehari-hari si karakter utama. Takuma Hirose mengalami kebutaan dan harus menjalani pengobatan di desa bersama pamannya. Disana ia bertemu dengan tiga orang gadis bernama Hayami Kohinata, Hinata Kangura, dan Otoha. Melalui bantuan mereka, Hirose belajar untuk hidup lebih baik. Tentunya ada bumbu kisah cinta ala kehidupan anak SMA.
Shoko Nishimiya (Koe No Katachi)
Penyandang disabilitas seringkali dianggap sebagai sebuah kekurangan dan kerap dipandang sebelah mata. Tidak jarang seorang penyandangnya mendapatkan diskriminasi oleh lingkungan, terutama teman sebayanya sendiri. Sama seperti yang dialami oleh Nishimiya, seorang gadis tuli yang menjadi korban bullying teman-temannya di masa SD. Hingga suatu hari datanglah Ishida Shoya yang ingin berbaikan dan berteman dengan Nishimiya.
Namun karena kejahilan Shoya yang berlebihan sehingga menyebabkan Nishimiya celaka. Hingga Shoya malah kembali jadi bahan bully-an teman-temannya, dan membuat Shoya menjadi anak introvert. Namun di kesempatan lain, Shoya bertemu kembali dengan Nishimiya. Keduanya saling memotivasi untuk kembali ke orang-orang terdekat, sembari mencoba berdamai dengan lingkungan mereka.
Edward Elric (Fullmetal Alchemist)
Dalam film anime seri Fullmetal Alchemist, terdapat seorang tokoh bernama Ed. Ia seorang disabilitas yang kehilangan kakinya ketika melakukan Transmutasi Manusia. Ed rela kehilangan salah satu kakinya demi menghidupkan kembali sang ibu. Kemudian mengorbankan lagi bagian tangannya untuk mengembalikan jiwa Alphonse Elric, si adik tercinta. Dalam cerita, Ed berpetualang untuk mendapatkan kembali tubuhnya tanpa pernah menyerah.
Ayase Shinomiya (Guilty Crown)
Si karakter anime terkeren yang menyandang disabilitas ini muncul dalam anime Guilty Crown. Ia memerankan tokoh protagonis yang selalu dikasihani orang-orang karena keadaannya. Ayase mengalami kekurangan pada kedua kakinya, sehingga ia harus duduk di atas kursi roda. Sayangnya,Ayase sangat membenci orang-orang yang berbelas kasihan padanya karena fisik tubuh yang tidak sempurna.
Sering kali Ayase mengatakan bahwa kekurangannya bukan suatu halangan besar. Justru, ia sangat bangga dengan kondisinya dan menganggap bahwa kursi roda itu keren. Menyandang disabilitas bukan berarti menyerah atas segala hal, Ayase tidak menyerah dengan hidupnya dan malah terus berbuat baik. Sebelumnya, Ayase sendiri ialah seoarang pilot Endlave Jumeau dan masih ahli mengemudi meski dalam keadaan disabilitas.
Menghargai apa yang sudah diberikan Sang Pencipta itu penting, bukannya malah bebas mencaci. Tidak ada seorang pun yang ingin terlahir menjadi penyandang disabilitas, namun dibalik susah pasti ada suatu kebaikan. Oleh sebab itu, tidak baik memandang mereka dari sebelah mata saja. Bagaimana pun penyandang disabilitas berhak diterima di lingkungan dengan baik. Kamu bisa mengambil banyak pesan moral ini melalui beberapa film anime.
[zombify_post]
