5 Pesan Moral dari Drama A Superior Day

Yusi Kurniati

5 Pesan Moral dari Drama A Superior Day

Korea hampir selalu sukses merebut hati penggemarnya.

Tidak hanya dikemas dengan sinematografi yang apik, juga selalu mengandung pesan-pesan tersirat yang dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu drama yang mengandung adalah drama berjudul A Superior Days.

Drama yang diadaptasi dari serial webtoon ini dibintangi oleh aktor tampan Jin Goo sebagai Lee Ho Cheol.

Drama ini mengisahkan tentang seorang ayah yang berusaha menyelamatkan anaknya yang diculik oleh pembunuh berantai.

Waktu yang diberikan oleh penculik hanya 24 jam. Dalam 24 jam tersebut, si pria harus menghadapi berbagai halangan dan rintangan hingga meregang nyawa.

Dari drama yang berjumlah 8 episode ini kamu bisa menyaksikan acting Jin Goo yang begitu memukau.

Penampilannya yang begitu berkharisma menjadi daya tarik tersendiri di dalam drama ini.

Selain membuat penonton merasa tegang dan terhanyut dalam kisah ini, drama A Superior Days juga mengandung beberapa pesan moral yang bisa kita jadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut 5 pesan moral dari drama A Superior Days.

1. Kasih Sayang Orangtua Tiada Batas

Dari drama ini kita bisa belajar bahwa orangtua akan rela berkorban apapun demi keselamatan anaknya. Meskipun nyawa menjadi taruhannya.

Seperti yang dilakukan oleh Lee Ho Cheol yang rela melakukan apa saja yang diminta oleh penculik agar nyawa anaknya dapat selamat.

Dia bahkan tidak takut mati asalkan anaknya tidak dilukai oleh penjahat. Hal yang sama pun dilakukan oleh istrinya.

Dia bahkan rela mematahkan jarinya agar dapat kabur dari sekapan pembunuh berantai.

Ia menolak untuk diobati karena ingin segera menangkap pelaku pembunuh berantai yang juga menculik putri semata wayangnya.

Dari sikap pasangan suami istri ini kita bisa melihat ketulusan hati orangtua yang terkadang bahkan tidak mempedulikan keselamatannya asalkan anaknya baik-baik saja.

Bahkan ada orangtua yang rela kelaparan demi anak-anaknya dapat makan setiap hari.

Dari sini kita bisa belajar agar hormat dan patuh kepada kedua orangtua kita.

Sebab telah banyak yang mereka korbannya sejak kita dalam kandungan hingga sekarang.

Kasihilah dan sayangilah mereka selagi ada. Sebab kasih sayang mereka yang tulus tidak menuntut pamrih.

2. Kesehatan Psikologis harus dijaga sejak dini

Dalam drama ini tokoh pembunuh berantai digambarkan memiliki kelainan psikologis sejak masih kecil.

Ia tinggal bersama kakaknya setelah kedua orangtuanya meninggal.

Ketika ke psikiater didapati bahwa dia mengalami stres dan jika dibiarkan akan berakibat fatal.

Namun, si kakak tidak menghiraukan. Kakaknya merasa bahwa dia adalah beban.

Kondisi mental anak tersebut semakin memburuk dan berani melakukan pembunuhan untuk pertama kalinya.

Korban pertamanya adalah kakaknya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan psikologis sangat penting untuk dijaga dan diperhatikan sejak dini.

Orangtua harus peka akan kondisi mental putra-putri mereka. Jangan sampai karena kelalaian, maka akan berakibat fatal di masa depan.

3. Dendam Membuat Orang Kehilangan Logika

Selain ada tokoh Lee Ho Cheol dan pembunuh berantai, ada satu tokoh pembunuh bayaran yang merasa dendam kepada pembunuh berantai karena di masa lalu ada target yang lebih dulu dibunuh oleh si pembunuh berantai.

Hal ini membuat pembunuh bayaran dendam dan memanfaatkan Lee Ho Cheol untuk membunuh si pembunuh berantai.

Pikiran yang penuh dendam membuat si pembunuh bayaran melakukan apa saja untuk dapat melenyapkan pembunuh berantai dari muka bumi.

Ia bahkan menculik putri Lee Ho Cheol dan juga menghilangkan nyawa penjaga apartemen.

Dari hal ini dapat kita sadari bahwa hati yang penuh dendam akan membuat kita tidak dapat berpikir dengan jernih.

Kita akan dikuasai oleh pikiran-pikiran jahat dan tidak lagi mengedepankan logika.

Untuk itu, janganlah menaruh dendam kepada orang lain agar kita dapat selalu berpikir positif.

4. Don’t Judge the Book by the Cover

Drama ini menghadirkan seorang psikopat yang membunuh dengan sangat rapi.

Jika melihat sekilas kita bahkan tidak akan menyangka jika pria yang begitu manis itu dapat membunuh banyak orang.

Hal ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari apa yang terlihat.

Sebab di dunia ini ada banyak orang yang tampak baik di luar, tetapi memiliki perangai yang buruk.

Seperti pembunuh berantai yang digambarkan dalam drama ini. Kita tidak boleh mudah percaya begitu saja dengan orang lain.

5. Pikiran dapat Dikendalikan

Lee Ho Cheol sebagai orangtua rela melakukan apa saja untuk menyelamatkan anaknya.

Bahkan ia rela diperalat oleh seorang pembunuh bayaran untuk membunuh si pembunuh berantai.

Pada saat si pembunuh bayaran hampir diambang kematian karena ditusuk oleh si pembunuh berantai, Lee Ho Cheol bisa saja membiarkannya mati.

Sebab pembunuh bayaran itu telah menipu dan memperalatnya. Namun, dia malahan menyelamatkan pria itu agar tidak kehabisan banyak darah.

Dari peristiwa ini dapat kita lihat bahwa Lee Ho Cheol mampu mengendalikan pikirannya.

Ia mampu menahan dirinya agar tetap berada pada jalan yang benar dan tidak mengedepankan egonya.

Bayangkan saja jika Lee Ho Cheol tidak mengendalikan dirinya, bisa saja dia menjadi pembunuh dan tidak ada bedanya dengan para penjahat itu.

Itulah tadi 5 pesan moral yang bisa kamu dapatkan dari drama A Superior Days. Bagaimana, kamu tertarik untuk menontonnya di akhir pekan ini?  

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi