Masyarakat Jawa sangat kental dengan hal-hal berbau spiritual, Konon dahulu para jawara dan pendekar meningkatkan kesaktian mereka dengan berpuasa. Akan tetapi, puasa yang mereka jalankan berbeda dengan puasa yang di jalankan orang islam pada umumnya. Hingga sekarang ritual puasa tersebut di wariskan secara turun temurun hingga saat ini.
Beberapa Ritual puasa yang dilakukan antara lain :
1. Puasa Mutih
Puasa mutih yaitu puasa yang makan dan minumnya hanya dengan air putih dan nasi putih tanpa lauk-pauk dan tanpa bumbu apapun, baik saat sahur maupun saat berbuka. Intinya, mereka yang melakukan puasa mutih harus menghindari rasa. Puasa mutih tidak bisa dilakukan sembarang waktu. Biasanya masyarakat jawa memakai hitungan kalender jawa seperti bulan sura, apit, dan lain sebagainya. Sebab, pada bulan-bulan tertentu biasanya sering turun wangsit untuk memulai puasa mutih.
2. Puasa Pati Geni
Pati geni memiliki arti tidak makan, tidak minum dan tidak tidur sampai batas waktu yang di tentukan. Tempat untuk melakukan puasa itu harus benar-benar gelap tanpa ada penerangan sedikitpun, baik di siang hari maupun malam hari. Selain menahan rasa lapar dan dahaga, mereka harus menahan rasa kantuk sampai waktu tertentu.
3. Puasa Ngeluwang
puasa jenis ini tergolong puasa yang sangat berat yang mana di haruskan untuk di kubur hidup-hidup dan hanya di beri satu lubang kecil untuk bernafas. biasanya orang yang menjalani puasa ini sudah memiliki kesempurnaan jiwa tujuannya untuk menajamkan indra batin, sehingga ketika keluar dari lubang tersebut. Mata batinnya akan semakin tajam dan menempus penghalang-penghalang yang tertutup.
4. Puasa Ngidang
Ngidang dalam bahasa jawa memiliki arti berperilaku seperti kijang. Puasa ngidang hanya di perbolehkan makan dedaunan mentah atau sayur-sayuran yang tanpa di masak. Jenis puasa ini tidak memperbolehkan meminum air yang matang atau sudah di rebus harus air dari sumur atau air dari hujan. Khasiat puasa ini melatih ketahanan diri karena makanan dan minuman yang di konsumsi adalah mentah sehingga rawan menimbulkan penyakit dalam tubuh.
5. Puasa Ngebleng
Ngebleng artinya tidak sama sekali, puasa ini hampir sama dengan puasa pati geni tidak makan, tidak minum dan tidak tidur. Puasa ngebleng tidak boleh melihat matahari atau sinar lampu sedikitpun. Biasanya puasa ngebleng di gunakan untuk melatih ilmu kanuragan dengan mata ditutup dengan kain atau penghalang lainnya selama 41 hari atau sesuai petunjuk guru spiritual.
Di kalangan orang jawa puasa-puasa di atas sangat terkenal, diyakini masih banyak orang yang melesatarikannya hingga saat ini.
Semoga Bermanfaat.