Baru-baru ini viral video seorang ibu memarahi anaknya, hingga mendorong anaknya keluar dari mobil.
Peristiwa yang terjadi di jalan di kota Malang tersebut spontan menjadi viral di media sosial. Dugaan kekerasan terhadap anak pun sempat dilayangkan warganet terhadap sang ibu.
Namun, sang ibu, melalui akun @humas_polres_kota_malang, sudah menyampaikan permohonan ma’afnya.
Ibu wati begitu nama sang ibu, menyampaikan bahwa dirinya marah karena anaknya tidak mau mengikuti bimbingan belajar.
Mendorong anaknya keluar dari mobil diakuinya sebagai bentuk spontanitas.
Orangtua yang memarahi anaknya, pasti ada alasannya. Namun, juga harus ada batasannya. Bagaimana cara para orangtua mempertahankan untuk tetap tenang, meski kemarahan telah memuncak?
Kemarahan orangtua terhadap anak mungkin bisa diatasi dengan mengikuti 5 tips berikut ini. Yuk disimak!
1. Mintalah bantuan
Pada umumnya para orangtua yang memiliki anak kurang dari 3 tahun, akan mengalami kurang tidur. Jam istirahat pasti akan berkurang.
Mintalah bantuan kepada orangtua, mertua ataupun saudara selama Anda istirahat, untuk menggantikan peran Anda menjaga anak.
Selain itu, Anda juga bisa minta bantuan kepada tetangga. Jika orang terdekatmu tidak bisa membantu.
Dalam kultur masyarakat Indonesia, tetangga akan dengan senang hati membantu Anda.
2. Mengelola aspek spiritual
Kelola spiritualitas Anda dengan baik. Dekatkan diri Anda pada Tuhan. Dan rajinlah beribadah. Hal tersebut akan membantu Anda mengelola amarah Anda.
Dengan semakin dekat pada Tuhan, Anda akan lebih mudah mengingat Tuhan jika sedang dalam keadaan marah.
Selain itu, mendekatkan diri pada Tuhan akan menjadi ‘perisai’ saat Anda marah dalam kondisi apapun.
3. Tetap tenang dan rileks
Rasa marah adalah bentuk luapan emosi. Namun rasa marah itu akan semakin menjadi jika Anda terus memikirkannya. Misalnya saja Anda marah pada anak karena merasa terganggu.
Anda merasa jika anak Anda sangat egois tidak merasakan lelah yang Anda rasakan setelah seharian bekerja.
Kemudian Anda mencari alasan untuk membenarkan kemarahan Anda. Selain itu Anda juga menyangkutpautkan kemarahan Anda dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya.
Jika itu terjadi pada Anda, katakan pada diri Anda untuk tetap tenang dan rileks menghadapi anak yang mungkin sedang mengganggu Anda.
Tetaplah tenang agar tidak tersulut emosi.
4. Tetap fokus pada akibat
Jika anak Anda terus membangkang kepada Anda, mundurlah sejenak dari pertarungan dan ambil napas dalam-dalam.
Jika perlu keluarlah dahulu dari dalam rumah, hiruplah udara di luar rumah, dan sejenak menenangkan diri Anda, serta atasi kemarahan Anda.
Pada intinya tangisan, rengekan dan rasa marah anak jangan sampai mempengaruhi kemarahan Anda.
Jika Anda sudah tenang, Carilah cara yang bijak untuk menghukum anak. Jangan beri hukuman yang berat karena Anda sangat marah.
Misalnya, kenapa Anda harus membentak anak hanya karena menumpahkan makanan dilantai.
Berikan hukuman yang bijak dengan menyuruhnya membersihkan makanan tersebut.
5. Jadwalkan waktu quality time dengan pasangan
Kadangkala Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan Anda dan mengurus anak. Kegiatan tersebut sangat menyita waktu Anda. Sehinga Anda melupakan pasangan Anda.
Ada baiknya Anda meluangkan waktu tanpa anak-anak. Hal ini akan membuat Anda dan pasangan kembali dekat, dan menjadi penenang untuk mengatasi kemarahan Anda.
Mengutip dari perkataan Benjamin Franklin yang mengatakan bahwa:” amarah tidak pernah terjadi tanpa alasan, tapi alasan itu seringkali tidak tepat.
Berusahalah mengelola amarah dengan efektif/tepat, karena anak-anak terlalu berharga untuk dijadikan pelampiasan”.