Sejak kapan anak mulai diajarkan untuk toilet training? sedini mungkin. bahkan ada beberapa bunda yang sukses toilet training anaknya di usia 8 bulan.
bukan hal yang tidak mungkin jika kepekaan kita sebagai orang tua terasah. Dan umumnya anak usia 2 tahun sudah bisa diajak untuk belajar kencing di kamar mandi.
Apa saja yang bisa orang tua ajarkan agar proses toilet training ini mudah dan minim drama? berikut tips yang bisa Bunda coba di rumah.
1. Ajak anak berbicara
Sejak dalam kandungan pun penting untuk mengajak anak mengobrol. meski hanya tatapan mata yang orang tua terima, teruskan dan berkelanjutan.
Hal ini bagus untuk menambah kosa-kata anak. Ajak anak meniru kita saat ingin kencing. Ajarkan bagaimana kencing yang benar.
Dimulai dari melepas celana dalam sampai membasuh kemaluan sampai bersih.
2. Bacakan buku cerita tentang serunya kencing di toilet
Menceritakan cerita dari buku adalah salah satu cara untuk memahamkan anak bahwa kencing itu di toilet bukan di pempers atau celana.
Cari buku cerita sederhana tentang pentingnya menjaga kebersihan salah satunya dengan kencing di toilet.
Dan ulang-ulang cerita serupa saat dia akan tidur, saat dia bermain, dll
3. Beri support saat anak merasa gagal
Hindari makian dan kekerasan fisik lainnya, saat tubuh Bunda juga mengalami keletihan yang sama. Memang toilet training ini sangat challenging.
selalu berikan support untuk anak agar terus mencoba, meski gagal coba lagi sampai bisa. Lambat laun anak akan menikmati proses dari tidak bisa menjadi bisa.
4. Beri pujian saat anak berhasil kencing di toilet
Puji perilakunya bukan anaknya. sesekali memberinya reward atas pencapainnya akan membuat anak lebih percaya diri.
5. Tawarkan satu jam sekali untuk menemaninya ke toilet bersama-sama
Barangkali anak masih takut ke toilet yang menghambat proses toilet training ini, ajak anak untuk bersama-sama ke toilet.
Minimal ajak sejam sekali agar anak makin menyadari ‘hasrat’ kencingnya dan bersegera untuk ke kamar mandi.
6. Sediakan toilet portable yang gambarnya sesuai kesukaan anak
Biasanya anak lebih suka kalau perabotannya sesuai dengan karakter kartun kesukaanya.
ini juga bisa menjadi alternatif untuk mengajak anak belajar kencing di toilet portable ini.
Sebelum memutuskan untuk menyiapkan anak toilet training, siapkan hati dan mental bunda terlebih dahulu.
Tahu bahwa proses toilet training ini memang bukan proses yang instan, berulang dan berkelanjutan.
Sadari ‘alarm’ diri, bahwa kalau sudah capek, minta bantuan suami untuk menghandle anak sebentar. Recharge energi terlebih dahulu itu juga sangat penting.