Minyak kelapa sawit, sebagai salah satu contoh minyak nabati yang cukup terkenal, menjadi sterotip lemak bersumber dari tumbuhan. Belum banyak yang tahu bahwa minyak nabati dapat diekstrak dari berbagai macam flora.
Berdasar proses penyulingan, minyak ini hampir mirip dengan atsiri atau minyak esensial.
Sementara di lain sisi, banyak orang mengira minyak nabati adalah minyak yang hanya dapat dipergunakan untuk mengolah makanan.
Padahal manfaat minyak nabati tak hanya itu, minyak nabati dapat digunakan sebagai bahan aromatik dan bahan dasar industri sabun dan kosmetik.
Umumnya minyak dikenal sebagai bahan cair pada temperatur kamar, sedangkan lemak sebagai bentuk padat pada temperatur kamar.
Namun dua bahan pangan ini memiliki kesamaan yaitu terbentuk oleh serangkaian molekul triasilgliserida.
Lemak memadat pada temperatur kamar karena memiliki titik lebur tinggi. Kandungan asam lemak jenuh yang tinggi pada lemak secara kimia tak memiliki ikatan rangkap.

Berdasar karakter lemak jenuh itulah maka lemak akan membeku pada temperatur kamar. Asam lemak jenuh yang gampang diperoleh di alam ialah asam stearat serta asam palmitat.
Sementara kebalikan dari lemak, minyak mencair pada temperatur kamar sebabnya antara lain karena kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi serta kandungan asam lemak jenuh yang rendah.
Asam lemak ini memiliki satu ataupun lebih ikatan ganda pada elektron-elektron karbonnya, maka mempunyai titik lebur rendah.
Nah, kandungan molekul lemak tak jenuh dan jenuh inilah yang membedakan antara lemak dan minyak.
Namun istilah minyak nabati digunakan secara luas untuk penyebutan lemak maupun minyak yang berasal dari tumbuhan. Sebab umumnya pada pemanfaatan dengan titik didih tertentu fungsinya sama.
Beberapa contoh minyak nabati yang dapat kamu gunakan untuk mengolah hidangan sebagai berikut:
1. Contoh Minyak Nabati dari Buah kelapa
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menggunakan minyak goreng kelapa untuk memasak seperti kualitas makanan lebih baik dan kesehatan masakan lebih terjamin.
Selain itu kandungan minyak yang melekat pada hasil gorengan lebih sedikit. Minyak ini juga memiliki sifat mudah terserap menjadi kalori dalam tubuh sehingga lebih sehat bagi manusia.
Minyak kelapa sebagai contoh minyak nabati, diperoleh dari penyulingan ekstrak buah kelapa segar dengan santan banyak maupun kopra yang sudah masak dan tua.
Proses ekstraksi daging kelapa menjadi minyak tidak menghilangkan aroma dan sifat khas buah ini.
Hal ini membuat minyak kelapa mempunyai rasa manis dan gurih alami yang baik guna menggoreng makanan manis, memanggang dan juga untuk mengoseng sayuran tanpa merusak rasa.
Alternatif minyak nabati dari buah kelapa sarat akan lemak yang penuh dengan hidrogen, khususnya varian yang disebut asam laurat, yang mampu menyumbang sumber lemak lebih sehat bagi tubuh.
Titik asap minyak kelapa berada pada temperatur 176° C, minyak buah kelapa bagus untuk memanggang, membekukan, menumis.
Dilansir oleh Medical News Today, berikut perincian kandungan gizi pada 1 sendok makan minyak goreng buah kelapa:
0 gram protein. 0 miligram (mg) kolesterol. 121 kalori. Sementara itu, komposisi lemak 100% terdiri dari 13,5 gram lemak, di mana 11,2 gram jenuh. Terutama 80-90% adalah lemak jenuh.
Dalam minyak buah kelapa setidaknya ada 3 jenis asam lemak jenuh seperti asam laurat, asam miristat, dan palmitat.
seperti vitamin E, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Selain itu, minyak kelapa tak mempunyai serat dan mineral.
2. Contoh Minyak Nabati dengan Bahan Biji Jagung
Minyak jagung diperoleh dari biji jagung. Pada proses awal, minyak diperoleh dalam bentuk kotor. kemudian bangsal, asam bebas lemak dan glycerophospholipid dibuangkan dengan tekhnik ekstraksi yang baik untuk memperoleh hasil minyak murni.
Karena minyak ini mempunyai titik asap tinggi, minyak jagung baik digunakan untuk memasak dengan metode menggoreng.
Sekarang, minyak biji jagung telah banyak dijadikan alternatif pengganti minyak sawit karena khasiatnya yang bebas lemak.
Selain itu juga karena keunggulannya dalam menguatkan rasa masakan, manfaat ekonomi dan kesehatan yang potensial.
Minyak ini pun adalah sumber energi asam lemak esensial dan Vitamin E terkonsentrasi serta asam lemak tak jenuh ganda.
Komponen senyawa pada minyak biji jagung memperbaiki kadar kolesterol pada pembuluh darah dan mengurangi hipertensi. Minyak ini bisa menyulih sebagian besar lemak jenuh pada berbagai ragam makanan;
serta mempunyai keunggulan dalam meminimalisir faktor lemak trans. Minyak biji jagung lebih banyak digunakan pada industri camilan.
Minyak ini bisa diinter_esterifikasi bersama minyak nabati lain yang terhidrogenasi agar dapat membentuk margarin bebas trans.
Minyak biji jagung juga juga telah dikembangkan secara luas sebagai sumber biodiesel.
Pada berbagai industri, minyak jagung dimanfaatkan sebagai bahan baku anti karat pada logam, cat, sabun, tinta, salep, tekstil, insektisida serta nitrogliserin.
Bahkan pada dunia farmasi dimanfaatkan juga sebagai katalisator molekul obat.
3. Minyak Nabati dari Kacang Tanah
Minyak kacang tanah yaitu salah satu ragam minyak goreng yang bisa merendahkan kadar kolesterol dalam tubuh hingga “10%-15%” serta memperbaiki kinerja jantung.
Khasiat kedua diperoleh dari kandungan asam lemak monounsaturated di dalamnya.
Asam lemak tersebut mampu mendorong tahap pengikisan rantai kolesterol jahat pada tubuh sehingga risiko terkena stroke dan penyakit jantung pun berkurang.

Titik asap minyak kacang tanah juga maksimal sehingga dapat kamu manfaatkan sebagai alternatif minyak nabati untuk menggoreng makanan.
Dalam industri kuliner selain dipergunakan untuk minyak goreng minyak ini juga dimanfaatkan sebagai bahan utama olahan margarin, salad dressing, mayonaise serta mentega putih.
Bahan pangan ini juga memiliki kelebihan bisa digunakan berulang-ulang jika dibandingkan dengan minyak sawit dan lainnya.
Pada tiap komposisi minyak kacang tanah terkandung 76-82 % asam lemak tak jenuh,yang terdiri dari 40-45 % asam oleat dan 30-35 % asam linoleat.
Asam lemak jenuh sejumlah besarnya terdiri dari asam palmitat, sedangkan kadar asam miristat sekitar 5 %. Kandungan asam linoleat yang tinggi akan membuat minyak tak stabil.
Kestabilan minyak akan meningkat dengan cara hidrogenasi atau dengan menambahkan zat anti-oksidan.
Minyak kacang tanah terdapat persenyawaan organik tocopherol yang merupakan antioksidan alami dan efektif dalam menghambat proses oksidasi minyak kacang tanah.
Minyak kacang tanah yang dibekukan pada suhu -6,6°C, akan menghasilkan sejumlah besar trigliserida padat (Ketaren, 1986)
Komposisi | 1921 USA (%) | 1934 Afrika Barat (%) | 1945 Argentina (%) |
Asam lemak jenuh | 17,1 | 17,7 | 21,9 |
1. Miristat | – | – | 0,4 |
2. Palmitat | 6,3 | 8,2 | 11,4 |
3. Stearat | 4,9 | 3,4 | 2,8 |
4. Behenat | 5,9 | 6,1 | 7,3 |
Asam lemak tak jenuh | |||
1. Oleat | 61,1 | 60,4 | 42,3 |
2. Linoleat | 21,8 | 21,5 | 33,3 |
3. Heksa dekanoat | – | – | 2,4 |
Tabel Komposisi Asam Lemak Minyak Kacang Tanah (dilansir oleh Ketaren, 1986)
4. Minyak Nabati Biji Kakao
Minyak biji kakao sebenarnya masuk kategori lemak. Minyak ini merupakan komponen paling bernilai tinggi pada bisnis biji kakao.
Selain itu ampas ekstraksi dapat diolah kembali jadi bubuk kakao.
Lemak kakao adalah bahan utama kembang coklat, banyak juga dikembangkan sebagai minyak rambut, pembersih ataupun masker wajah, bahan utama salep pelembab bibir pecah-pecah serta tangan kusam, selain itu juga digunakan secara luas sebagai bahan dasar ‘coating pills’ dan obat wasir dalam industri farmasi.

Berdasarkan kandungan gizinya, pada lemak biji kakao terkandung minyak yang cukup tinggi yang didominasi oleh lemak jenuh, sama seperti minyak kelapa. Jumlah minyak jenuh di dalam lemak biji kakao yaitu sekitar 57 hingga 64% dari total kandungan lemak.
Ada pun sejumlah jenis asam lemak yang terkandung dalam mentega kakao menawarkan manfaat bagi tubuh antara lain: asam stearat, palmitat, miristat, arakidik, dan laurat.
5. Minyak Nabati dari Biji Kedelai
Contoh minyak nabati berikut adalah minyak kedelai. Minyak goreng ini diperoleh dari proses ekstraksi biji kedelai serta mempunyai kandungan lemak jenuh sejumlah 15%.
Kandungan lemak jenuh ini jauh dibawah kelapa sawit yang memiliki kandungan lemak jenuh sebanyak 41%.
Bisa dikatakan, minyak kedelai tak menjadi penyumbang metabolit yang mengandung lemak sterol sehingga lebih sehat bagi tubuh.
Tak hanya itu, minyak kedelai juga mengandung lemak tak jenuh yang sehat dengan jenis Monounsaturated Fat Acids serta Polyunsaturated Fatty Acids.
Dalam bidang kedokteran, dua lemak tersebut adalah lemak terampuh untuk menangkal penyakit degeneratif seperti jantung, stroke dan lainnya.
Bahkan, lemak sehat pada minyak kedelai tersebut mempunyai keunggulan tidak mudah terpecah. Sebabnya karena titik asap minyak kedelai cukup tinggi, yaitu 230°C.

Titik asap minyak sendiri merupakan titik saat lemak di dalam minyak mulai terurai dan teroksidasi.
Minyak yang telah terbuang kandungan lemaknya akan menjadi sumber radikal bebas yang membahayakan tubuh. Sebagai tolak ukur, minyak zaitun mempunyai titik asap sekitar 191°C.
Singkat cerita, minyak kedelai amat pas untuk mengolah kudapan dengan berbagai tekhnik yang butuh temperatur tinggi. Misalnya menggoreng, menumis, serta memanggang.
6. Minyak Goreng Kulit Padi atau Rice Bran Oil
Kamu mungkin baru mafhum dedak hanya bisa diolah menjadi media tanam, pupuk dan pakan ternak.
Tapi nyatanya, dedak bisa juga diolah menjadi minyak sebagai bahan pangan manusia.
Minyak kulit padi ini sarat dengan lemak sehat dan antioksidan yang mampu meningkatkan kesehatan.
Tak hanya itu, minyak ini tak memiliki kandungan zat-zat yang dapat memicu reaksi alergi maka aman dimanfaatkan untuk dimanfaatkan semua khalayak.
Minyak kulit padi yaitu minyak nabati yang diperoleh dari proses ekstraksi dedak. Hasil dari pemurnian ini, kemudian disortasikan dengan pelarut melalui penguapan.
Selanjutnya, minyak dedak yang sudah dimurnikan akan disuling untuk menghilangkan pewarna, bau dan senyawa lilin agar minyak siap digunakan.
Minyak kulit padi selain sering dimanfaatkan sebagai alternatif minyak nabati, umumnya juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar margarin atau mentega.
Minyak kulit padi juga bisa meningkatkan kesehatan jantung. Khasiat ini diperoleh dari oryzanol yang terkandung.
Oryzanol adalah sumber antioksidan penangkal radikal bebas. Tidak cukup sampai di situ, kombinasi antioksidan serta vitamin A dalam kulit padi juga bisa merendahkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa sawit, kandungan asam lemak jenuh pada minyak kulit padi relatif lebih rendah yaitu sekitar 20% saja. Minyak kulit padi sangat aman untuk diasup oleh penderita hipertensi serta kolesterol tinggi.
Tak kalah penting, titik jenuh minyak kulit padi 254 °C membuat lemak tak jenuh serta kandungan lainnya tetap terjaga meski digunakan untuk proses memasak dalam suhu yang tinggi.
Karenanya, minyak kulit padi juga bisa membuat makanan jadi lebih renyah, nikmat, serta gurih.
Bagi masyarakat kita, mengolah lauk tak lepas dari proses menggoreng. Jika bandrol minyak kelapa sawit melambung seperti saat ini, bisa diperkirakan betapa sulitnya mengatur olahan menu makanan di rumah. Sebab, kurang sedap rasanya makan tanpa lauk digoreng.
Padahal kenaikan harga komoditas tertentu atau dalam hal ini minyak, jika terus menerus selama jangka waktu tertentu dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa secara umum.
Peristiwa ini dalam kajian ekonomi disebut inflasi. Lalu, bagaimana mengatasinya?
Harga suatu barang dipengaruhi ketersediaan dan jumlah permintaan. Alangkah lebih baik untuk mengurangi atau mengimbangi jumlah permintaan akan komoditas tersebut.
Kita dapat mencari beberapa opsi pengganti minyak sawit tanpa mengurangi kualitas seperti harga, rasa dan kandungan gizi.
Nah, enam contoh minyak nabati di atas adalah alternatif pengganti minyak goreng sawit. Kamu bisa mencoba mengkreasikan hidangan menggunakan minyak berbahan nabati tersebut.
Jangan khawatir, masakan yang kamu olah akan tetap sedap. Bahkan kandungan gizi pada minyak alternatif tersebut tak kalah dengan minyak sawit.