Ada yang masih ingat dengan Bungo Stray Dogs? Serial dari Jepang yang memiliki ciri khas menggunakan nama tokoh berdasarkan nama pengarang buku terkenal dan menceritakan mengenai orang-orang yang memiliki kemampuan super ini sangat diminati di seluruh dunia. Sudah banyak sekali adaptasinya mulai dari komik, novel, anime, game, sampai drama teater.
Ditulis oleh Kafka Asagiri dan diilustrasikan oleh Sango Harukawa, komik Bungo Stray Dogs kini mencapai volume ke 20. Sementara novelnya yang bercerita mengenai cerita khusus di luar komiknya sudah mencapai volume ke 9.
Jika kalian masih ingat, di akhir anime Bungo Stray Dogs season 3 episode 28, Ango Sakaguchi mengetik laporan sambil berkata setahun kemudian Chuuya mengetahui masa lalu hidupnya dan melawan mantan agen partner Arthur Rimbaud, Paul Verlaine yang ternyata masih hidup. Setelah menunggu lama, akhirnya di tahun 2021 hadirlah novel terbaru Asagiri yang berjudul Bungo Stray Dogs: Storm Bringer.
Novel ini khusus bercerita mengenai Nakahara Chuuya dan merupakan sekuel dari Bungo Stray Dogs: Fifteen Years Old. Mengambil setting setahun setelah bergabungnya Chuuya dengan Port Mafia, semua misteri Arahabaki dan siapakah Chuuya sebenarnya dijelaskan secara tuntas dalam buku ini. Dengan tebal buku 484 halaman, Asagiri berharap semua pertanyaan penggemar terjawab di sini.
Berdasarkan novelnya, berikut rangkuman keenam rahasia masa lalu Chuuya;
1. Paul Verlaine
Pria yang mengaku sebagai kakak Chuuya dan menjadi orang yang paling dicari oleh Europol, organisasi pertahanan khusus dari Inggris karena percobaan pembunuhan Ratu Inggris. Verlaine yang memegang gelar Raja Pembunuh menghabisi tiga penjaga elit Ratu yang berasal dari institusi Menara Jam.
Saat masih di tangan penciptanya Verlaine disebut Black no. 12 dan berada di bawah kendali penciptanya Faunus. Setelah diselamatkan oleh Europol, dia diangkat sebagai agen di bawah didikan Rimbaud. Agar dia bisa menganggap dirinya manusia, Rimbaud memutuskan memberinya nama yaitu Paul Verlaine.
Verlaine memiliki kemampuan yang sama dengan Chuuya, mengontrol gravitasi. Tetapi dia tidak bisa percaya pada siapapun dan selalu menganggap dirinya sendirian karena dia tahu dia bukan manusia. Faunus sudah membeberkan fakta padanya kalau dia hanyalah buatan. Karena alasan inilah, dia berkelahi dengan Rimbaud setelah berhasil mendapatkan Arahabaki. Verlaine ingin membebaskan Chuuya dengan menyembunyikannya di tempat yang jauh dan merahasiakan identitasnya. Sayangnya pertempuran itu berakhir dengan terlepasnya segel Arahabaki sehingga semuanya hancur. Verlaine mengira Chuuya sudah meninggal dalam ledakan sampai 9 tahun kemudian.
Meski tidak memiliki hubungan darah dengan Chuuya, Verlaine memiliki wajah yang mirip dengannya. Ketika mengetahui Chuuya masih hidup, Verlaine mengadakan serangan diam-diam ke Port Mafia. Dia berencana menghabisi semua hal yang mengikat Chuuya agar dia bisa bebas, meski caranya salah sehingga Chuuya membencinya. Verlaine hanya ingin agar dia bisa terbebas dari belenggu kesepian seperti yang dialaminya karena menyadari bahwa dirinya bukanlah manusia, hanya alat yang diciptakan untuk bertempur.
2. Sang Pencipta Profesor N
Direktur Project Arahabaki. Dia menyebut dirinya professor N yang disingkat dari Nakahara dan mengaku sebagai ayah Chuuya. Tidak diketahui siapa nama asli N dan juga wajahnya tidak ditunjukkan dalan novel. N adalah Peneliti yang melakukan riset khusus tentang kemampuan super.
Demi meningkatkan kekuatan militer Jepang agar tidak kalah dari Jerman, Francis dan Inggris, dimulailah Project Arahabaki. Ketika Profesor N mendengar kabar keberhasilan peneliti Francis Faunus dengan hasilnya Paul Verlaine, dia mencuri hasil risetnya dan melakukan eksperimen yang sama sehingga lahirlah Nakahara Chuuya.
Setelah berhasil menemukan hasil penelitiannya yang hilang 9 tahun lalu, Profesor N menghubungi Chuuya dengan janji akan menjelaskan semua yang ingin diketahuinya. Dia membawa Chuuya ke Laboratorium dan menunjukkan tubuh seorang anak yang mirip sekali dengannya di dalam tabung.
Dia mengatakan kalau anak ini adalah dirinya yang asli. Profesor N lalu menangkap Chuuya dan memaksanya untuk merapalkan mantra khusus agar dia bisa menghilangkan ingatannya dan mengembalikannya menjadi boneka seperti dulu.
3. Fakta Arahabaki dan Guiver
Arahabaki dan Guiver adalah sebutan dari kemampuan buatan ciptaan para peneliti yang dilakukan dengan dukungan pemerintah. Jika Arahabaki disebut dewa kehancuran, maka Guiver adalah monster dari legenda mitologi.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa setiap kemampuan memiliki batasan dan hanya manusia yang bisa memiliki kemampuan, binatang atau tumbuhan mustahil memilikinya. Militer sangat ingin mendapatkan kemampuan yang tidak terbatas, mereka menyebutnya kemampuan singularitas.
Berkat penemuan seorang peneliti dari Jerman, ditemukan teori kemampuan yang bisa diperkuat secara terus-menerus oleh penggunanya tanpa batasan. Namun ada efek sampingnya, kemampuan yang tidak terbatas akan menimbulkan kepadatan energi yang tinggi dan membuat distorsi seperti lubang hitam di luar angkasa yang dapat menghancurkan si pengguna.
Paul Verlarine dan Nakahara Chuuya adalah hasil eksperimen yang sukses. Keduanya memiliki kemampuan singularitas yang sama, dapat memanipulasi gravitasi di sekitarnya. Kekuatan mereka terlampau hebat dan berbahaya sehingga kedua peneliti yang menciptakan mereka menyimpan kode-kode khusus dalam ingatan mereka yang diaktifkan dengan mantra. Dengan mantra ini, keduanya tidak akan bisa mengendalikan diri mereka dan tunduk patuh pada instruksi dari luar. Berikut adalah mantranya;
- Paul Verlarine : You give back, O Night, like an excess, Un-malevolent, of blood, each month or so.
- Nakahara Chuuya : O grantors of dark disgrace, do not wake me again.
4. Topi Bowler Spesial
Dazai sering mengejek topi ini setiap Chuuya memakainya, tapi tahukah kalian kalau topi ini ternyata sangat penting bagi Chuuya untuk mengontrol kekuatannya. Kain yang melapisi bagian dalam topi bowler hitam ini terbuat dari bahan yang sangat istimewa.
Logam berwarna Pelangi yang terbuat dari 10% platinum, 10% titan, dan 80% emas. Saat bagian dalam topi mengenai kepala, maka kainnya akan bekerja sebagai pelindung pikiran dan mencegah gangguan dari luar. Pengguna topi bisa mengendalikan pikirannya secara penuh atas kehendaknya sendiri.
Berkat topi tersebut, baik Paul Verlaine maupun Chuuya bisa membuka gerbang untuk mengaktifkan kemampuannya, Corruption dan mengendalikannya sendiri. Topi ini adalah hadiah dari Rimbaud untuk Verlaine agar dia bisa bebas sepenuhnya. Setelah mengakui kekalahannya, Verlaine memberikannya pada Chuuya.
6. Harga Mahal yang harus dibayar
Pertanyaan terbesar yang selalu ditanyakan Chuuya di dalam pikirannya sejak novel sebelumnya BSD Fifteen dan sepanjang novel ini adalah apakah dia manusia atau bukan. Jawabannya ternyata tersimpan dalam ingatan Chuuya dalam bentuk kode. Dazai memberitahu Chuuya kalau dia bisa meminta para asisten Profesor N untuk menerjemahkannya tetapi jika chuuya merapal mantra untuk mengaktifkan arahabaki, memori itu akan hilang.
Entah bagaimana Profesor N mengetahui cara melepaskan segel Paul Verlaine. Dia lepas kendali dan berubah menjadi monster Guiver. Dia mengamuk dan menghancurkan semua di sekitarnya tanpa ampun. Tidak ada satupun pengguna kekuatan yang bisa menghentikannya selain Chuuya. Masalahnya Guiver hanya bisa dihentikan oleh Arahabaki dan cara mengaktifkannya adalah merapalkan mantra khusus, yang berarti Chuuya tidak akan bisa mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Dazai memberi waktu dua menit bagi Chuuya untuk memilih keputusan terpenting dalam hidupnya dan tanpa ragu Chuuya melepaskan kesempatannya mengetahui kebenaran.
7. Kebenaran Mengenai Orang Tua Chuuya
Kelima teman Chuuya menemukan bukti kelahirannya di sebuah desa terpencil di wilayah barat. Chuuya berfoto bersama dengan seorang pria yang mengenakan pakaian tradisional Jepang. Awalnya Chuuya mengira dia ayahnya tapi setelah diselidiki, pria itu adalah Profesor N yang menciptakannya.
Verlarine mengatakan kalau semua yang diinfokan pada Chuuya adalah palsu dan dia bukan manusia, hanya boneka ciptaan peneliti untuk mengontrol kemampuan singularitas setara dewa. Tetapi dari hasil penyelidikan Dazai, ditemukan bukti kalau untuk menciptakannya perlu sel dari orang yang sebenarnya.
Chuuya mendatangi alamat yang diberikan dan mengintip dari jauh pasangan pria dan wanita yang mungkin adalah orang tua kandungnya. Pada akhirnya Chuuya memilih untuk tidak menemui mereka, dia sudah puas dengan keadaan sekarang.
Akhir kata, semoga rangkuman ini menjawab semua pertanyaan kalian. Akan lebih baik jika kalian bisa menikmati sendiri novelnya dan saya tidak akan ragu jika cerita BSD Storm Bringer ini akan sangat laris jika suatu saat diadaptasi menjadi anime.
Sang penulis, Asagiri Kafka menyampaikan di akhir novel bahwa menulis cerita ini sangat sulit karena banyak sekali hal yang harus diceritakan dan mohon maaf bagi para pembaca yang masih bingung. Sementara silakan imajinasikan sendiri jika ada yang kurang dan mungkin akan ada cerita lagi di lain kesempatan. Terima kasih.