Wawancara kerja umumnya dianggap sebagai tes awal oleh perusahaan untuk calon karyawan.
Namun itu juga bisa menjadi kesempatan berharga bagi kandidat untuk mengumpulkan beberapa informasi penting atau untuk mendeteksi tanda bahaya sebelum terlambat.
Saat Anda mencari lowongan pekerjaan, penting untuk mengetahui apakah kalian cocok di berbagai bidang, termasuk bagaimana etos kerja, nilai, dan kesesuaian filosofi kalian dengan perusahaan, lingkungan kerja, peran, dan banyak lagi.

Memperhatikan informasi yang dipaparkan oleh pewawancara dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perusahaan daripada deskripsi pekerjaan itu sendiri.
Terkadang Anda bisa masuk ke tempat kerja yang penuh dengan toxic culture, kinerja maupun manajemen yang buruk.
Itulah mengapa penting untuk memperhatikan tanda bahaya ini selama proses perekrutan yang mungkin membuat kalian sadar bahwa itu bukan tempat yang baik untuk kalian.
1. Kalian mendapat jawaban yang tidak jelas saat bertanya selama wawancara
Sama seperti kalian, pewawancara harus siap menjawab pertanyaan apa pun terkait dengan posisi yag kalian lamar.
Sebagai calon karyawan yang memenuhi semua tanggung jawab dan tujuan terkait dengan posisi tersebut, kalian berhak atas transparansi penuh atas detail yang relevan termasuk peran, prosedur, manajer pelaporan, manfaat, dan sebagainya.
Jika kalian merasa pewawancara kesulitan untuk menjawab pertanyaan mengenai aspek-aspek ini atau terkesan menghindari dan mengalihkan pembicaraan, ini jelas merupakan tanda bahaya.
Cobalah berbagai cara untuk mendapatkan gambaran yang cukup meyakinkan tentang perusahaan sebelum kalian memutuskan untuk bergabung, misalnya dengan memeriksa situs dan forum ulasan perusahaan.
Kalian juga bisa mencoba mengontak dan berbicara dengan mantan karyawan di situs jaringan profesional seperti LinkedIn, dll.
2. Minimnya informasi dari perekrut mengenai lingkungan kerja
Dengarkan bagaimana pewawancara menjawab pertanyaan Anda tentang lingkungan kerja, seperti tentang nilai-nilai perusahaan, jam kerja, dll.
Apakah mereka tampak kebingungan?
Sudah bukan rahasia lagi, ada perusahaan yang menutupi lingkungan kerja dan manajemen yang buruk dengan kalimat-kalimat ambigu selama proses perekrutan.
Oleh karena itu, kandidat harus lebih waspada dan melihat adanya inkonsistensi atau ketidaksesuaian selama percakapan dengan pewawancara.
Perusahaan yang memiliki pemahaman yang kuat tentang visi misinya dan rencana tindakan yang jelas, akan transparan tentang budaya kerjanya.
Akan ada peran dan tanggung jawab yang jelas bagi karyawan.
Semua informasi penting mengenai peran kalian akan dikomunikasikan dengan cukup baik.
Bahkan jika manajer perekrutan atau perekrut tidak bisa menjawab dengan yakin, mereka akan mengakui apa yang tidak mereka ketahui dan memberi Anda informasi yang relevan nanti.
3. Perilaku pewawancara yang buruk
Proses perekrutan yang jelas adalah salah satu ciri perusahaan yang memiliki urusan yang teratur.
Sama seperti seorang kandidat, pewawancara yang dipersiapkan dengan baik dan fokus akan membuat wawancara terasa lebih produktif dan terarah.
Di sisi lain, proses wawancara yang merepotkan atau pewawancara yang menjalankan proses wawancara dengan malas-malasan mengindikasikan pengelolaan perusahaan yang buruk.
Pada dasarnya, jika pewawancara tidak menghargai waktu kalian atau tidak tertarik untuk mendengarkan kalian, itu adalah tanda bahwa perusahaan tidak megambil nilai apa-apa dari calon karyawan pada proses perekrutan.
Mereka hanya mencoba mengisi kekosongan, buang waktu, atau sekedar formalitas tanpa mempertimbangkan bagaimana individu tersebut cocok dengan gambaran yang lebih besar.
4. Tuntutan yang dapat merusak keseimbangan hidup kalian
Keseimbangan kehidupan kerja yang baik sangat penting untuk kesejahteraan mental dan fisik individu dalam jangka panjang.
Perusahaan yang menghormati karyawannya pasti akan menekankan pada terciptanya budaya kerja yang membantu menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja yang baik juga bermanfaat bagi perusahaan karena membangun loyalitas karyawan dan meningkatkan produktivitas.
Namun, kenyataannya ada banyak perusahaan yang mengutamakan kepentingan mereka sendiri tanpa mempedulikan kesehatan karyawan mereka.
Jadi, jika pewawancara tampak sangat fokus berbicara tentang tuntutan perusahaan yang mengharuskan kalian untuk abai pada kehidupan pribadi kalian sendiri, anggap itu sebagai sinyal bahaya.
5. Kurangnya kejelasan tentang tanggung jawab pekerjaan kalian
Salah satu kunci dari wawancara adalah harus ada rincian yang jelas tentang tanggung jawab terkait dengan pekerjaan.
Ini adalah informasi penting bagi kandidat untuk mengukur apakah peran tersebut sesuai dengan keterampilan dan aspirasi karir mereka.
Oleh karena itu, pewawancara diharapkan untuk memberi kejelasan dan menjawab setiap pertanyaan terkait dari kandidat.
Setiap perusahaan yang mengejar bakat berkualitas akan memastikan bahwa tim perekrutannya memiliki semua informasi yang tepat untuk melanjutkan proses perekrutan.
Dengan demikian, jika pewawancara sendiri tidak punya gambaran tanggung jawab pekerjaan kalian dengan baik, anggap itu sebagai alasan kuat untuk mencari pekerjaan di tempat lain.
6. Prestasi dan pengalaman profesional kalian diremehkan
Setiap individu, terlepas dari kualifikasi atau pengalaman mereka, pantas dihormati selama wawancara.
Namun, kadang kala ada pewawancara yang meremehkan profil kandidat.
Hal ini biasanya dilakukan untuk merusak kepercayaan diri kandidat selama negosiasi gaji.
Setiap organisasi atau perusahaan dengan tim perekrutan dengan perilaku seperti itu tidak pantas mendapatkan bakat atau keterampilan kalian.
Singkatnya, kalian sebagai seorang kandidat berhak untuk mengecek kompatibilitas perusahaan sebagaimana halnya pihak perusahaan yang mengecek kompatibilitas kalian terhadap posisi yang ada.
Seorang perekrut yang memberikan transparansi tentang hal-hal yang berkaitan dengan peran kalian, mencerminkan tanggung jawab perusahaan menjalankan bisnis.
Manajer perekrutan yang sembrono atau memperlakukan kandidat dengan kurang baik mungkin menjadi bukti bahwa perusahaan tersebut memiliki reputasi yang buruk.
Untuk berjaga-jaga, carilah informasi lebih banyak tentang lowongan pekerjaan, perusahaan, dan waspadalah tanda bahaya yang disebutkan di atas sebelum kalian memutuskan untuk menerima sebuah pekerjaan.