Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945 yang mencakup kisah panjang kolonialisme dan imperialisme dari negara lain. Semua wilayah di Indonesia terkena dampak kolonialisme, tetapi yang disebut sebagai kota pahlawan adalah Surabaya.
Surabaya adalah kota di Jawa Timur dan dikenal sebagai kota pahlawan karena semangat mudanya untuk melawan kolonialisme dan peran Pertempuran Surabaya selama Revolusi Nasional Indonesia.
Mengingat sejarahnya, masuk akal bahwa ada banyak tempat bersejarah yang masih terpelihara dengan baik di Surabaya hingga saat ini. Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Indonesia, maka cerita dan tempat bersejarah ini adalah alasan mengapa kamu harus mengunjungi Surabaya.
Berikut ini adalah daftar 7 tempat bersejarah di Surabaya yang dapat mengingatkan kamu kembali ke era kolonial dan membuka pikiranmu tentang bagaimana rasanya kembali pada masa itu.
Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati para pahlawan yang tewas dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Tugu ini dibangun pada 10 November 1951 dan diresmikan pada 10 November 1952 oleh Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Tugu itu terletak di area taman Kebonrejo, di depan kantor Gubernur Jawa Timur.
Ini juga merupakan landmark Kota Surabaya sebagai kota pahlawan yang tingginya 41 meter. Ornamen yang dirancang pada tugu ini digunakan untuk melambangkan semangat pembakaran anak-anak muda di Surabaya dalam memperjuangkan kemerdekaan mereka.
Kamu dapat mengunjungi tugu ini setiap hari kecuali hari Senin mulai pukul 08.00 – 02.30 siang hanya dengan membayar Rp 2.000.
Kamu juga dapat mengunjungi Museum 10 November yang terletak di area yang sama dengan tugu itu. Kamu dapat mempelajari banyak hal tentang Pertempuran Surabaya dan bagaimana itu memulai kemerdekaan Indonesia.
Salah satu dokumentasi penting dari pertempuran yang dipamerkan di museum ini adalah transkrip suara Bung Tomo, seorang pahlawan penting yang membakar motivasi orang Indonesia untuk melawan kolonialisme.
Mengunjungi tugu ini akan memberi kamu wawasan lebih lanjut tentang perjuangan orang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya dan membangun pengetahuan kamu tentang sejarah Indonesia.
Gedung Internatio
Gedung Internatio, yang awalnya bernama Internationale Crediten Handelvereeniging, adalah bangunan tua dengan arsitektur oldies dari era kolonial Belanda yang mencakup banyak kisah sejarah.
Mengunjungi tempat ini pasti akan membuat kamu merasa kembali ke masa lalu pada masa kolonial. Awalnya gedung ini digunakan sebagai tempat untuk mengelola perdagangan selama Hindia Belanda.
Selain itu, Gedung Internatio juga digunakan sebagai basecamp untuk markas pasukan sekutu di Surabaya. Gedung itu juga merupakan tempat di mana pertempuran antara orang Surabaya dan pasukan sekutu terjadi pada 30 Oktober 1945 yang memulai Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Rumah Sakit Darmo
Rumah Sakit Darmo dibangun oleh kolonial Belanda pada tahun 1897 dengan nama Soerabajasche Zieken Verpleging atau SVC. Itu hanya sebuah klinik kecil di Jalan Ngemplak yang kemudian dipindahkan ke Jalan Darmo.
Rumah sakit ini memegang peran penting bagi pasukan Belanda selama pertempuran karena digunakan sebagai markas besar untuk pasukan militer Belanda.
Rumah sakit ini masih berdiri kokoh di Jalan Darmo dan masih berfungsi sebagai rumah sakit hingga saat ini. Tempat ini menjadi rumah sakit tertua di Surabaya. Meskipun beberapa bagian mungkin telah direnovasi, kamu masih dapat melihat arsitektur rumah sakit kuno yang menunjukkan era kolonial.
HOS Tjokroaminito Residence
Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto adalah tokoh penting yang memicu gerakan nasional dan gagasan kemerdekaan dengan pemerintah independen pada tahun 1916, jauh sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Ia adalah tokoh yang sangat penting dan dihormati di Indonesia. Tempat tinggalnya yang terletak di Jalan Peneleh, Surabaya adalah tempat di mana banyak tokoh penting Indonesia berdiskusi tentang gerakan nasional dan strategi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Itu juga tempat di mana tokoh-tokoh penting hidup untuk sementara waktu.
Hal ini menjadikan hunian tersebut mengambil bagian penting bagi sejarah Indonesia. Untuk alasan ini, pada tanggal 27 November 2017, kediaman dibuka sebagai museum bersejarah di mana pengunjung dapat melihat kamar tidur dan ruang tamu HOS Tjokroaminoto, serta ruang di mana Ir. Soekarno tinggal selama masa sekolahnya.
Ada juga museum sejarah lainnya di Indonesia yang dapat kamu kunjungi untuk memperluas pengetahuan sejarahmu tentang Indonesia. Mereka adalah museum terbaik di Semarang, museum di Banten, dan museum di Aceh.
Jembatan Merah, Surabaya
Jembatan Merah di Surabaya digunakan sebagai pusat perdagangan selama era kolonial Belanda di mana banyak orang Cina, Eropa, dan Arab melakukan transaksi. Itu juga digunakan sebagai saluran transportasi oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), organisasi perdagangan selama penjajahan Belanda.
Jembatan ini juga mengambil bagian dalam sejarah sebagai saksi pertempuran antara orang Surabaya dan pasukan Brigadir Jenderal Mallaby yang berakhir dengan kematian Brigjen Jenderal Mallaby.
Warna merah pagar pembatas yang menunjukkan nama jembatan ini, digunakan untuk memperingati kerusakan yang terjadi. Awalnya, jembatan menggunakan pagar kayu sebagai pembatas, tetapi sekarang telah diganti dengan pagar besi. Jembatan itu menghubungkan Jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya.
Gedung Grahadi
Gedung Grahadi dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. W. Lemci pada masa pemerintahan Dirk Van Hogendorps pada 1794-1798. Awalnya gedung itu digunakan sebagai rumah kebun di mana para pejabat Belanda beristirahat atau bahkan mengadakan pertemuan dan pesta.
Arsitekturnya menyerupai Eropa dengan 2 lantai. Selain berfungsi untuk Belanda, tempat itu juga merupakan tempat Ir. Soekarno melakukan negosiasi dengan Jenderal Hawtorn untuk menghentikan pertikaian antara Indonesia dan sekutu.
Gedung ini sekarang difungsikan sebagai tempat Gubernur Jawa Timur menyambut para tamu dan tempat upacara nasional diadakan.
Penjara Kalisosok
Terletak di paling utara Surabaya, Penjara Kalisosok juga mencakup banyak cerita yang berkaitan dengan Pertempuran Surabaya.
Itu adalah tempat di mana tokoh-tokoh penting Indonesia dipenjara karena mereka dianggap sebagai ancaman bagi kolonialisme. Tokoh-tokoh ini termasuk WR Soepratman, KH Mas Mansyur, HOS Tjokroaminoto, dan bahkan Ir. Soekarno.
Penjara itu dibangun pada 1 September 1808 dan masih terpelihara dengan baik hingga saat ini. Pemerintah bahkan melestarikan penjara ini sebagai situs sejarah dan budaya.
Bangunan itu sendiri terlihat mengerikan, persis seperti berapa usia penjara itu. Namun di sisi luar, kamu bisa melihat dinding mural berwarna-warni dengan tema nasionalisme.
Mengunjungi 7 tempat bersejarah ini tidak akan menjadi penyesalan karena kamu dapat mempelajari banyak hal tentang sejarah Indonesia, sementara juga menggambarkan bagaimana jaman kolonial akan terasa dan terlihat seperti karena getaran tempat-tempat itu dapat membuat kamu kembali ke era tersebut.
Tempat-tempat ini dianggap penting oleh orang Indonesia karena mereka percaya, seperti apa yang Ir. Soekarno katakan bahwa adalah tugas mereka untuk tidak pernah melupakan perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Jadi, tempat mana yang ingin kamu kunjungi dulu?