Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai kota wisata yang luar biasa di Indonesia. Kota ini memiliki suhu dingin yang akan membuat kamu merasa segar dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Ada juga banyak pilihan tempat kuliner lezat di Bandung yang akan membuat perut kamu kenyang sampai kamu siap meninggalkan kota. Patut dicatat bahwa Indonesia telah dijajah selama lebih dari 3,5 abad. Perjuangan itu begitu nyata. Setiap pemuda di setiap wilayah berpartisipasi untuk mendapatkan kembali kemerdekaan Indonesia. Demikian pula Bandung.
Salah satu peristiwa bersejarah di Bandung adalah Bandung Lautan Api. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, Bandung tegang dengan pertempuran antara angkatan bersenjata Indonesia bersama kaum nasionalis muda dengan pasukan Jepang dan Inggris di sisi lain. Pada tanggal 23 Maret 1946, pertempuran pecah. Sisi selatan Bandung sengaja dibakar dalam batas 11 kilometer, membakar ribuan bangunan dan persediaan. Evakuasi untuk ribuan warga sipil dioptimalkan, tetapi korban tewas masih tinggi.
Ini adalah peristiwa memilukan namun penting di Era Revolusi Indonesia yang menunjukkan awal dari kemerdekaan. Untuk memperingati peristiwa dan ratusan ribu warga sipil dan pahlawan yang tewas di medan perang, banyak monumen dibangun dan tempat-tempat bersejarah dilestarikan. Bahkan ada banyak museum terbaik di Bandung yang melestarikan dan memamerkan sejarah Indonesia. Tidak heran, kamu dapat menemukan banyak tempat bersejarah di kota ini. Jadi, apakah Bandung layak dikunjungi ? Pastinya! Apalagi jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang sejarah Indonesia.
Karena daftar tempat untuk dikunjungi bisa sangat panjang, berikut ini adalah daftar 7 tempat bersejarah di Bandung yang perlu kamu kunjungi sekali seumur hidup. Simak ulasannya di bawah ini!
Monumen Bandung Lautan Api
Jelas, monumen itu dibangun untuk memperingati pertempuran Bandung Lautan Api. Pertempuran ini tidak hanya dilihat sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga pengabdian yang dilakukan oleh warga Indonesia untuk negara mereka. Orang-orang Bandung mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk melindungi tanah air dan martabat negara mereka. Dan sebagai peringatan peristiwa besar, monumen ini dibangun.
Terletak di Jl. Bkr. Ciateul, Regol, Bandung, Jawa Barat dengan tinggi sekitar 45 meter. Monumen ini sengaja dirancang dengan api menyala di atasnya yang mencerminkan semangat orang-orang Bandung dalam memperjuangkan wilayah mereka. Lukisan mural juga ditempatkan di sekitar monumen dengan lukisan pahlawan Indonesia.
Gedung Sate
Nama Gedung Sate diambil dari ornamen di atas bangunan yang terlihat seperti tusuk sate di Indonesia. Bangunan ini dibangun pada tahun 1920 dengan tenaga kerja lebih dari 2.000 orang Indonesia dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Sekarang, gedung itu difungsikan sebagai gedung pemerintahan.
Selama era kolonial Belanda, Gedung Sate disebut sebagai Gouvernements Bedrijven. Pada awalnya, gedung itu digunakan sebagai kantor departemen transportasi. Ketika Batavia, nama lama Jakarta, dianggap tidak pantas lagi sebagai pusat untuk tujuan pemerintah Belanda, mereka menggunakan bangunan ini sebagai gantinya.
Pada 3 Desember 1945, pertempuran yang menewaskan 7 anak muda Indonesia terjadi di gedung ini. Para pahlawan muda Indonesia berusaha mempertahankan bangunan dari serangan pasukan Gurkha yang didukung oleh Belanda. Sebuah monumen untuk memperingati tujuh anak muda yang berani, dibangun di belakang gedung ini.
Gedung Merdeka
Terletak di Jalan Asia Afrika No. 65, Bandung, Gedung Merdeka berada di kawasan kota tua Bandung. Di masa lalu, Gedung Merdeka digunakan sebagai toko oleh orang Cina-Indonesia. Pada tahun 1879, bangunan ini populer sebagai tempat berkumpulnya orang Belanda.
Gedung Merdeka kemudian dijual kepada pemilik baru, direnovasi, dan kemudian difungsikan sebagai “klub super” dengan area yang diperluas. Selama pendudukan Jepang, Gedung Merdeka digunakan sebagai pusat budaya. Selama pertempuran antara orang Indonesia dan Jepang, bangunan itu adalah markas besar orang Indonesia.
Baru pada tahun 1955, gedung ini diganti namanya oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, sebagai Gedung Merdeka. Ketika kamu memasuki gedung ini, kamu akan menemukan dirimu dibawa kembali ke banyak periode di masa lalu sejak ketika bangunan itu pertama kali dibangun.
Gedung Indonesia Menggugat
Nama bangunan diambil dari judul pidato yang dibuat dan disampaikan oleh Ir. Soekarno. Secara harfiah diterjemahkan sebagai Gedung Indonesia Menggugat dan dikenal sebagai Indonesie Klaagt Aan dalam bahasa Belanda. Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya di salah satu ruangan di gedung ini dalam pengadilan politiknya pada tahun 1930.
Bangunan ini difungsikan untuk banyak keperluan oleh Belanda sebelum akhirnya diambil kembali oleh orang Indonesia. Nama itu diberikan pada tahun 2005 dan sekarang difungsikan untuk kunjungan publik sejak tahun 2007. Pergi ke tempat ini akan memberimu wawasan lebih lanjut tentang zaman dahulu kala.
Monumen Husein Sastranegara
Jelas, monumen ini dibangun sehubungan dengan layanan yang dilakukan oleh Husein Sastranegara. Dia adalah pelopor Angkatan Udara Nasional Indonesia. Dia bekerja secara kolaboratif dalam membangun tentara dengan rekan-rekannya, yaitu Agustinus Adisucipto, Halim Perdanakusuma, Abdulrahman Saleh, dan Iswahyudi. Husein Sastranegara meninggal ketika dia berusia 27 tahun karena kecelakaan di desa Gowongan Lor, Yogyakarta. Namanya kemudian digunakan sebagai nama untuk Bandara Internasional dan Pangkalan Udara. Dia adalah tokoh penting bagi tentara dan pertahanan Indonesia.
Benteng Pasir Ipis
Di tempat keenam, kita memiliki Benteng Pasir Ipis. Ini adalah benteng yang digunakan di era kolonial Belanda. Benteng ini membentang satu kilometer dari Desa Pasir Ipis. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1891-1930. Ketika kamu datang ke tempat ini, kamu akan menemukan bahwa sebagian besar benteng dikubur dan disembunyikan di pepohonan.
Bangunan itu juga ditutupi lumut. Sangat disayangkan bahwa benteng tidak mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Tidak ada laporan yang ditemukan tentang benteng ini. Tapi, diyakini bahwa itu berfungsi sebagai bunker untuk Belanda selama Perang Dunia 1.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Monumen ini sangat besar dan modern. Ini digunakan untuk memperingati perjuangan warga Jawa Barat selama pertempuran kemerdekaan Indonesia. Monumen ini juga berfungsi sebagai museum dan didirikan pada tahun 1995. Desain monumennya menyerupai bambu runcing, senjata yang digunakan oleh orang Indonesia untuk melawan penjajah sebelum senjata api.
Ada juga relief yang menceritakan perjuangan warga Jawa Barat. Karena kolonial Belanda telah memasuki Indonesia selama era kerajaan, relief juga menceritakan tentang perjuangan di masa itu. Kamu dapat belajar lebih baik tentang sejarah Indonesia karena ada juga perpustakaan, ruang audiovisual, dan banyak fasilitas lainnya.
Selalu menarik untuk bisa menemukan latar belakang sejarah di belakang tempat, bangunan, atau monumen. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah dalam daftar ini pasti akan memperkenalkan kamu lebih jauh pada apa yang Indonesia hadapi untuk mendapatkan kemerdekaannya sendiri.
Jika kamu penasaran ingin tahu lebih banyak tentang sejarah Indonesia, kamu juga dapat mencoba mengunjungi tempat-tempat bersejarah lainnya di Indonesia. Kamu dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Palembang, situs bersejarah di Banten, atau museum terbaik di Bandung.
