Raheem Sterling, yang mempunyai nama lengkap Raheem Shaquille Sterling, merupakan nama yang tak asing lagi bagi para pecinta sepak bola.
Sterling yang lahir pada tanggal 8 Desember 1994 ini mengawali karier profesional lapangan hijaunya di klub besar Inggris, Liverpool, sejak tahun 2012.
Sterling kemudian melanjutkan karier ke dua klub elite Inggris lainnya, yaitu Manchester City dari tahun 2015 hingga tahun 2022, dan kemudian ke Chelsea.
Sterling yang pada tahun 2022 terpilih menjadi salah satu skuad timnas Inggris yang berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar, sempat menjadi pemberitaan akibat ia terpaksa harus meninggalkan rekan timnasnya.
Sterling kembali ke rumahnya di Inggris karena dikabarkan keluarganya yang tinggal di rumah tersebut menjadi korban perampokan.

Fakta Kehidupan Masa Kecil Raheem Sterling
Bukan hanya “karya” di lapangan hijau yang Sterling torehkan, namun juga sisi kehidupan di luar lapangan yang menarik untuk kita simak.
Dalam pembahasan di artikel kali ini, penulis akan memilih fokus untuk menguraikan fakta-fakta menarik dari Raheem Sterling dalam lingkup masa kecilnya.
1. Keluarga Sterling
Raheem Sterling lahir di sebuah keluarga yang tinggal di Kingston, Jamaika. Sebagai informasi, kota Kingston adalah ibukota sekaligus kota terbersar di Jamaika.
Sterling mempunyai seorang saudara laki-laki bernama Kingston Sterling, dan dua saudari perempuan bernama Lakima Sterling dan Kimberley Sterling.
Sterling dilahirkan di keluarga yang menganut agama Kristen.
2. Asal Nama Tengah Sterling
Nama tengah Sterling yaitu “Shaquille” berasal dari keinginan neneknya. Neneknya yang pada waktu itu tinggal di Amerika Serikat, ingin menamainya dengan nama tersebut karena terinspirasi dari nama pemain basket terkenal Shaquille O’Neal.
Sementara itu, nama keluarga “Sterling” berasal dari nama partner ibu Sterling sebelumnya.

3. Pengaruh Ibu terhadap Kehidupan Agama Raheem Sterling
Pada wawancara dengan media liverpoolecho pada tahun 2013, Raheem Sterling mengaku bahwa sejak kecil ibunya mempunyai pengaruh dalam hal kehidupan agamanya.
Sterling menyatakan bahwa ia “tidak 100 persen religius tetapi keyakinan saya kuat. Ketika waktunya tepat, ia akan menjadi umat Kristen yang taat.”
Ia juga mengaku bahwa dia beriman kepada Tuhan dan dia berdoa secara teratur.
4. Ibu Sterling Merupakan Seorang Atlet
Ibu Raheem Sterling yang bernama Nadine Clarke, sebelumnya merupakan atlet kompetitif yang terpilih menjadi anggota tim atletik nasional Jamaika.
Sterling menyebut bahwa gaya larinya yang unik merupakan pengaruh dari ibunya.

5. Ayah Sterling Dibunuh ketika Sterling Berusia Dua Tahun
Pada saat Raheem Sterling masih berusia dua tahun, ia mengalami suatu peristiwa tragis. Ayahnya yang bernama Phillip Slater menjadi korban penembakan hingga meregang nyawa.
Raheem Sterling mendedikasikan peristiwa tersebut dengan sebuah tato senapan di kaki kanannya, yang merupakan kaki terkuatnya ketika ia bermain sepak bola.
Sterling menungkapkan bahwa dengan membuat tato tersebut ia berjanji tak akan menyentuh senapan untuk seumur hidupnya.
6. Hijrah ke London Saat Berusia Lima Tahun
Pada usia lima tahun, Raheem Sterling pindah ke London, bersama ibunya dan para saudaranya. Di London, mereka tinggal di Neasden, wilayah suburban London di bagian barat laut London.
Di kota tersebut, Sterling pada awalnya bersekolah di Copland School di Wembley, yang juga ada di wilayah barat laut London.
Namun karena masalah perilaku buruk, Sterling kemudian menghabiskan tiga tahun di Vernon House, sebuah “sekolah spesialis” yang terletak di Neasden.
Sebagai informasi, sekolah spesialis atau yang disebut juga sebagai sekolah khusus, merupakan sekolah yang mengkhususkan diri pada bidang tertentu atau pada kurikulum tertentu.
Berdasarkan informasi dari media The Guardian, salah seorang guru Sterling di sekolah tersebut, Chris Beschi, berkata kepada Sterling:
“Jika kamu terus bertingkah laku seperti itu, pada saat kamu berusia 17 tahun kamu akan bermain untuk Inggris atau kamu akan masuk ke penjara.”

7. Menimba Ilmu di Beberapa Akademi Sepak Bola
Pada tahun 1999 hingga tahun 2003, Raheem Sterling menimba ilmu persepakolaan di akademi sepak bola lokal yang bernama Alpha & Omega
Kemudian ketika masih berusia 10 tahun, bakat Sterling membuatnya ia direkrut oleh salah satu klub yang bermarkas di London, yaitu klub Queens Park Rangers.
Sterling menghabiskan masa tujuh tahun di klub Queens Park Rangers atau yang biasa disebut sebagai QPR, dari tahun 2003 hingga tahun 2010.
8. Pindah dari London untuk Menghindari Pengaruh Geng
Raheem Sterling sebenarnya mendapat tawaran dari klub London lain yang lebih mapan, yaitu Fulham, Arsenal, dan Chelsea.
Namun, ibu Sterling yang khawatir dengan pengaruh budaya geng di London, memutuskan sebaiknya mereka pindah dari kota tersebut.
Klub Liverpool dan Manchester City merupakan klub di luar London yang tertarik dengan bakat Raheem Sterling.
Sterling dan ibunya akhirnya memilih Liverpool, yang memberikan tawaran transfer kepada QPR sebesar 450 ribu poundsterling atau sekitar 8,56 miliar rupiah dengan kurs sekarang.
Kesepakatan transfer tersebut bisa berkembang menjadi 2 juta poundsterling atau sekitar 38 miliar rupiah tergantung syarat dan performa Sterling.
