Menjadi Petugas Kebersihan kilat sekaligus membasmi animatronik yang kesurupan? Siapa takut!
Film ini dibuka dengan seorang pengendara mobil yang pendiam terjebak di kota terpencil Hayesville, Nevada. Mobilnya harus mogok setelah melewati jebakan yang dipasang di jalan tersebut. Tak lama kemudian datanglah seorang mekanik, Jed Love yang menawarkannya bantuan.
Sementara itu, ada seorang gadis remaja bernama Liv yang mencoba membakar Willy’s Wonderland, sebuah gedung tua yang tak terurus. Karena ulahnya, seorang sheriff wanita yang sudah tua menjemputnya dan memborgolnya di dalam rumahnya.
Kembali ke pengendara. Sebagai ongkos memperbaiki mobilnya, Jed meminta sejumlah uang yang cukup besar dalam bentuk tunai kepada pengendara mobil ini. Karena tidak memiliki uang tunai, Jed Love menawarkannya untuk bekerja di Willy’s Wonderland.
Jed Love membawanya ke Willy’s Wonderland, pusat hiburan keluarga terbengkalai yang pernah sukses. Pemilik Tex Macadoo menawarkan kepada pengendara tersebut untuk bekerja sebagai petugas kebersihan shift malam sebagai imbalan untuk memperbaiki kendaraannya.
Sementara itu, Liv Hawthorne yang diborgol oleh sheriff Hayesville, Eloise Lund. Saat Lund pergi, teman Liv, Chris, Kathy, Aaron, Bob, dan Dan, datang dan membebaskannya.
Saat pengendara mobil yang tadi telah resmi menjadi Petugas Kebersihan Willy’s Wonderland, ia memulai tugas pembersihannya. Tex dan Jed kemudian pergi meninggalkannya terkunci di dalam gedung.
Di dalam Willy’s Wonderland terdapat delapan maskot animatronik restoran yang sudah usang. Animatronik tersebut adalah Willy Weasel, Arty Alligator, Cammy Chameleon, Ozzie Ostrich, Tito Turtle, Gus Gorilla, Knighty Knight dan Siren Sara. Kedelapan animatronik tersebut ternyata hidup dan agresif tapi tidak diketahui oleh Petugas Kebersihan.
Ozzie Ostrich adalah animatronik pertama yang menyerang Petugas Kebersihan, tetapi akhirnya dipukuli sampai mati dengan kain pel. Sementara itu, Liv dan teman-temannya tiba di Willy’s Wonderland, menyiram pinggiran gedung dengan bensin. Ketika sedang menyiram bensin, Liv sadar jika masih ada orang di dalam gedung. Liv kemudian memutuskan untuk masuk melalui ventilasi demi mengeluarkan Petugas Kebersihan.
Di dalam restoran, Petugas kebersihan diserang oleh Gus Gorilla di toilet, tetapi berhasil membunuhnya dengan menginjak wajahnya ke urinal. Di ventilasi, Liv dikejar oleh Arty Alligator. Liv berhasil kabur ke ruangan bertema peri, tapi disana ia diserang oleh animatronik yang lain, Siren Sara.
Liv berhasil menangani Sara dan bertemu dengan Petugas Kebersihan. Dia tampak mengabaikan peringatan Liv tentang animatronik dan menolak untuk pergi.
Di luar, para remaja naik ke atap, yang runtuh, menyebabkan mereka jatuh ke dalam gedung dan mendarat tempat di tempat mandi bola.
Saat Petugas kebersihan membersihkan dapur, Liv menjelaskan kepadanya bahwa Willy’s Wonderland awalnya dimiliki oleh Jerry Robert Willis, seorang pembunuh berantai terkenal, dan mitra kerjanya adalah seorang kanibalistik psikotiknya, yang sering membunuh keluarga yang bersenang-senang di Willy’s Wonderland. Pada akhirnya, pihak keamanan setempat menemukan hal yang aneh dengan Willy’s Wonderland. Ketika Willy’s Wonderland digrebek petugas berwajib, mereka menemukan bahwa pemilik Willy’s Wonderland telah melakukan ritual setan untuk mentransfer jiwa mereka ke animatronik. Sepuluh tahun kemudian, restoran dibuka kembali dengan Tex Macadoo sebagai pemilik barunya. Tetapi, setelah beberapa insiden animatronik yang menyerang pengunjung, restoran itu ditutup kembali.
Saat Liv hendak mengungkap alasan Tex menolak merobohkan gedung, beberapa animatronik lainnya mulai hidup dan menyerang kawan-kawan Liv. Dalam kekacauan berikutnya, Knighty Knight menusuk Aaron dengan pedangnya. Siren Sara dan Tito Turtle mengejar dan melahap Dan. Sementara itu Arty Alligator menyerang Bob dan Kathy sampai mati.
Petugas kebersihan dan Liv akhirnya berhasil membunuh Knighty dan Arty. Chris yang terjebak bersama Cammy Chameleon mencoba sembunyi di ruang arcade. Dalam persembunyiannya, Chris menelfon Sheriff Lund untuk meminta bantuan. Meskipun kesal, Sheriff Lund akhirnya pergi ke restoran Willy’s Wonderland bersama wakilnya, Evan Olson setelah mengetahui bahwa Liv ada di sana juga.
Dalam perjalanan, Lund menceritakan kepada Evan bahwa setelah Willy’s Wonderland ditutup, animatronik terus membunuh orang-orang di sekitar Hayesville sampai dia, Tex dan Jed membuat kesepakatan dengan para animatronik. Selama bertahun-tahun, mereka menipu pengedara mobil yang mobilnya mogok untuk membersihkan tempat itu, menggunakan mereka sebagai pengorbanan manusia untuk animatronik untuk menghentikan pembunuhan besar-besaran mereka. Orang tua Liv termasuk salah satu diantara korban dan Sheriff Lund yang merasa bersalah akhirnya mengadopsinya.
Di arcade, Cammy meyakinkan Chris bahwa dia tidak membunuh dan hanya ingin bebas, tetapi setelah Petugas Kebersihan dan Liv tiba, Cammy akhirnya membunuh Chris. Petugas Kebersihan dan Liv berhasil mengalahkan Cammy Chameleon. Ketika mereka berdua berniat pergi dari ruangan tersebut, mereka dihentikan oleh Lund dan Evan.
Sheriff Lund memborgol petugas kebersihan dan membiarkannya mati di restoran ketika Evan membawa Liv pergi menuju rumah Sheriff Lund. Di dalam perjalanan, Evan diserang dan dibunuh oleh Tito Turtle yang kabur. Setelah itu, Liv berhasil mengalahkannya dengan senapan Evan dan kabur menuju restoran.
Kembali ke restoran, Petugas Kebersihan berhasil mengalahkan Siren Sara dan membunuh Cammy Chameleon. Dengan rasa marah, Lund mencoba membujuk Willy Weasel untuk membunuh Petugas Kebersihan. Willy akhirnya hidup kembali namun dengan brutal memotong Sheriff Lund menjadi dua. Petugas kebersihan dan Willy berkelahi satu sama lain sampai Petugas Kebersihan merobek kepala Willy, dan berhasil membunuhnya.
Keesokan paginya, Tex dan Jed kembali ke gedung dan menemukan bahwa gedungnya benar-benar bersih, dengan semua animatronik yang telah hancur. Petugas kebersihan menerima kendaraannya yang sudah diperbaiki dan mengajak Liv yang baru ditiba di restoran untuk ikut pergi meninggalkan Hayesville.
Saat Tex dan Jed mendiskusikan rencana untuk membuka kembali Willy’s Wonderland, Siren Sara tiba-tiba muncul dan membakar mobil mereka dengan bensin. Ketiganya tewas dalam ledakan besar yang juga menghancurkan seluruh restoran. Dalam perjalanan, Sang Pengendara dan Liv berkendara ke luar kota, dan bertemu Tito yang masih berkeliaran di sepanjang jalan. Sang Pengendara menabrak Tito hingga hancur berkeping-keping.
Film ini cukup menegangkan dengan mengangkat ide yang cukup fresh. Ide baru muncul dari sebuah robot atau yang disini disebut animatronik yang kerasukan roh pemilik restoran.
Film ini tentu tidak cocok untuk disajikan sebagai film keluarga. Meskipun Willy’s Wonderland sendiri sebagai resto mengusung tema yang ramah keluarga, namun film ini penuh dengan pembunuhan sadis terhadap animatronik. Tak hanya pembunuhan sadis kepada animatronik, juga ada beberapa adegan pertumpahan darah dan adegan dewasa di film ini.
Untuk keseluruhan, saya beri nilai 8/10 untuk film ini. Film horror thriller yang mengusung tema yang baru patut mendapatkan nilai yang bagus. Meskipun alur cerita yang dibawakan ringan, tapi adegan pembuhan dan kejar-kejarannya cukup membuat tegang.
Tokoh utama Nicholas Cage yang sebagai artis kawak mendatangkan daya tarik sendiri bagi film ini. Namun sayangnya, Cage tidak banyak bicara di film ini.