Ketika tidur, kita biasanya mengalami fase yang secara umum bisa dissebut begini ; mengantuk, mata mulai memejam, dan terlelap. Nah di saat terlelap, beberapa waktu kemudian kita akan berada di dunia lain rasanya dan mengalami hal-hal di luar nalar serta ganjil yang tentunya sangat berbeda dengan kehidupan nyata. Atau biasanya ini kita sebut sebagai mimpi.
Ya mimpi. Mimpi yang dimaksud di sini adalah kondisi ketika kita sedang dalam keadaan tidur dan bukan mimpi yang diartikan sebagai persamaan kata dengan cita-cita.

Lantas, bagaimana bisa manusia bermimpi saat tidur? Mengapa mimpi itu bisa terjadi? Dan kenapa hal-hal yang dalam mimpi semuanya terkadang nampak mustahil, mulai dari kejadian, makhluk, hingga yang lainnya. Kadang juga mimpi dapat membuat suasana hati kita menjadi murung atau sedih, senang, bahkan menakutkan. Lalu, apakah manusia juga bisa tidak bermimpi saat tidur? Atau hanya kita saja yang lupa? Dan apakah setiap tidur manusia selalu mengalami mimpi? Hem baiklah-baiklah, mari kita simak pemaparan tulisan di bawah ini saja. Semoga bisa membantu rasa penasaranmu juga ya, Sob.
Dilansir dari health.kompas.com asal usul mimpi bisa berasal dari perwakilan harapan kita serta keinginan dari alam bawah sadar, tafsir sinyal yang acak dari otak serta tubuh saat tidur, serta lainnya. Para peneliti berspekulasi jika mimpi melayani dalam fungsi-fungsi berikut :
- Simulasi kognitif dari pengalaman dalam dunia nyata.
- Dapat mengembangkan skill kognitif.
- Bisa sebagai cerminan fungsi mental alam bawah sadar kita dengan cara-cara psokoanalitik.
- Melakukan proses pengulangan memori.
- Dan suatu kondisi dari kesadaran yang unik yang mana hal tersebut dapat merekatkan pengalaman di masa sekarang dengan masa lalu hingga rencana di masa yang akan mendatang.

Saat kita tidur, sebenarnya ada beberapa fase yang akan kita jalani. Yang mana itu berjumlah sebanyak 5 fase.
Fase 1
Manusia dalam posisi tidur yang ringan, di mana gerakan matanya melambat, serta aktivitas otot akan berkurang. Dalam fase ini akan menyusun total tidur kita dengan presentase 4-5%.
Fase 2
Mata manusia akan berhenti bergerak serta gelombang otak akan menjadi lebih pelan. Pada fase ini, total tidur kita akan tersusun menjadi 45-55 %.
Fase 3
Dalam fase ini, gelombang otak benar-benar begitu lambat atau yang biasa disebut dengan gelombang delta mulai keluar atau tiba. Bersama pula dengan gelombang-gelombang lain yang lebih kecil juga lebih cepat. Pada fase ini, tambahan untuk presentase tidur kita memperoleh 4-6% saja.
Fase 4
Gelombang delta yang dihasilkan oleh otak hampir secara ekslusif atau kita sedang berada di dalam kondisi tidur yang sudah nyenyak. Oleh sebab itu, dalam fase 3 dan 4 ini, saat tidur kita sangat susah dibangunkan. Ciri-cirinya, tidak ada gerakan mata lagi dan juga aktivitas dari otot. Nah, manusia yang terbangun tiba-tiba saat fase ini pasti akan mengalami kesulitan intuk menyesuaikan diri lagi dan merasa bingung selama beberapa menit sesudah bangun. Pada tahap ini, tidur kita totalnya ditambah dengan 12-15%.
Fase 5
Nah, pada tahap ini pernapasan manusia akan lebih cepat, tidak beraturan, mata tidak lagi tenang dan otot tungkai mengalami kelumpuhan sementara. Begitu pula dengan detak jantung yang kembali meningkat beserta tekanan darahnya. Di fase ini lah manusia mengalami apa yang disebut dengan mimpi. Dan fase ini memberikan kisaran 20 – 25% total tidur kita.
Adapun jenis mimpi yang kita alami, mulai dari mimpi buruk hingga mimpi indah. Mimpi buruk biasanya terjadi akibat sesuatu terjadi dari diri kita. Misalnya akibat stres, trauma, ketakutan berlebih, emosi yang terganggu, penyakit dan lain sebagainya.

Tak jarang pula kita sering mendengar bahwa ada beberapa orang yang mampu menafsirkan mimpi, karena mimpi biasanya memiliki arti tersendiri dan bersinggungan dengan dunia nyata menurut mereka.
Dilansir dari infia.co mimpi merupakan suatu pengalaman dari alam bawah sadar yang mengikutsertakan indra penglihatan kita, pendengara, pikiran, perasaan hingga indra yang lainnya saat tidur. Rupanya saat kita tidur, otak kita tidak pernah seutuhnya ikutan untuk tidur lho. Mimpi dapat terjadi akibat peningkatan aktivitas kerja di otak dan sistem tubuh namun dengan kondisi otot yang rileks. Atau dalam hal ini kita sedang berada di fase ke 5 saat tidur. Menurut para ilmuwan dengan berdasar dari penelitian yang ada, manusia rata-rata menggunakan ¼ waktu tidur mereka di dalam dunia mimpinya. Dan jika lebih lama dari itu, maka saat bangun tubuh kita bisa merasa kelelahan.
Referensi :
- https://health.kompas.com/read/2020/01/30/203100168/ini-penjelasan-kenapa-orang-bisa-mimpi-saat-tidur