Angelina Jolie Pamer Bekas Luka Mastektomi Setelah 10 Tahun, Tampil Berani di Sampul TIME

Vira Annindya

Angelina Jolie Pamer Bekas Luka Mastektomi

Angelina Jolie pamer bekas luka mastektomi sebagai simbol keberanian dan solidaritas perempuan lebih dari satu dekade pasca menjalani operasi pencegahan kanker. Keputusan ini ditampilkan melalui sampul majalah TIME France edisi perdana yang terbit pada 18 Desember. Langkah tersebut menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan payudara dan pencegahan kanker.

Aktris peraih Oscar ini menyampaikan bahwa waktunya kini terasa tepat untuk berbagi pengalaman personal. Ia ingin membuka ruang dialog yang jujur tentang tubuh, kesehatan, dan pilihan medis perempuan.

Keputusan Angelina Jolie Pamer Bekas Luka Mastektomi Setelah Satu Dekade

Angelina Jolie menunjukkan bekas luka mastektomi setelah sepuluh tahun menjalani prosedur mastektomi ganda preventif pada 2013. Dalam wawancara dengan TIME France yang terbit pada 15 Desember lalu, artis cantik yang menerima banyak penghargaan itu menjelaskan alasan di balik keberaniannya.

“Saya berbagi bekas luka ini dengan banyak wanita yang saya cintai,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya selalu terharu melihat perempuan lain berani membagikan pengalaman serupa.

“Dan saya selalu terharu ketika melihat wanita lain berbagi pengalaman mereka,” lanjutnya dalam wawancara tersebut.

Menurutnya, media memiliki peran penting dalam edukasi publik. TIME France dinilai mampu menyampaikan informasi tentang kesehatan payudara, pencegahan, dan pengetahuan kanker secara luas. Oleh sebab itu, ia memilih platform tersebut untuk menyuarakan pesannya.

Latar Belakang Medis dan Pilihan Pencegahan

Angelina Jolie pamer bekas luka mastektomi tidak terlepas dari perjalanan medis yang panjang dan penuh pertimbangan. Ibunya, Marcheline Bertrand, meninggal dunia pada 2007 di usia 56 tahun akibat kanker. Pengalaman tersebut mendorong Jolie melakukan tes genetik beberapa tahun kemudian.

Dalam artikel opini New York Times berjudul My Medical Choice yang terbit Mei 2013, ia mengungkapkan hasil tes menunjukkan adanya gen BRCA1. Gen ini secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.

“Keputusan untuk menjalani mastektomi bukanlah keputusan yang mudah,” tulisnya kala itu.

Ia menyebut langkah tersebut berhasil menurunkan risiko kanker payudara dari 87% menjadi kurang dari 5%. Pada 2015, ia juga menjalani operasi pengangkatan ovarium dan tuba falopi sebagai pencegahan lanjutan. Semua keputusan ini ia ambil demi kesehatan jangka panjang dan keluarganya.

Pesan Kesadaran dan Proyek Film Mendatang

Angelina Jolie pamer bekas luka mastektomi sekaligus membawa pesan tentang pentingnya akses kesehatan yang setara. Ia mendorong agar tes genetik BRCA dan skrining kanker tersedia bagi semua perempuan dengan risiko tinggi.

“Tes genetik maupun skrining harus dapat diakses dan terjangkau,” katanya kepada TIME France.

Wanita kelahiran  4 Juni 1975 itu menegaskan bahwa keputusan kesehatan harus bersifat personal dan berbasis informasi yang memadai. Akses layanan medis, menurutnya, tidak seharusnya ditentukan oleh kondisi finansial atau lokasi tempat tinggal. Pandangan ini memperkuat posisinya sebagai advokat kesehatan perempuan.

Selain isu kesehatan, Jolie juga tengah bersiap membintangi film Couture arahan Alice Winocour. Film ini dijadwalkan rilis di Prancis pada Februari 2026 dan mengangkat kisah seorang sutradara yang didiagnosis kanker payudara. Proyek tersebut disebut sangat personal dan selaras dengan pengalaman hidupnya.

Sekian kabar Angelina Jolie pamer bekas luka mastektomi dengan tampil berani di sampul TIME. Jolie menyoroti bahwa setiap wanita, tanpa melihat status sosial, berhak memperoleh perlindungan medis secara layak.

Baca Juga

Rekomendasi