Pada zaman kenabian, ada seorang laki-laki yang sangat miskin bernama Qarun. Qarun hidup dengan istri dan anak-anaknya. saking miskin nya, ia kesulitan untuk memberikan makan kepada anak-anaknya sehingga mereka seringkali mereka merasa kelaparan. walaupun ia hidup dalam keadaan miskin dan susah, Qarun sangat lah taat dan rajin beribadah dan berdoa kepada Allah untuk dibebaskan dari kemiskinan. hingga suatu hari Nabi Musa A.S datang menghampiri kediamannya.
Qarun menceritakan semua keluhan dan tentang keadaannya serta meminta Nabi Musa untuk mendoakan dirinya agar ia bisa terbebas dari kemiskinan. Akhirnya Nabi Musa meminta berdoa dan meminta kepada Allah agar Qarun dibebaskan dari kemiskinan dan diberikan kecukupan.
Setelah itu, Nabi Musa pun mengajari Qarun cara mengolah emas, Qarun pun terus menekuni apa yang Nabi Musa pelajari dan tak lepas juga ibadahnya. akhirnya lama-kelamaan Qarun menjadi kaya raya. namun sayangnya kekayaan Qarun membuat dirinya menjadi tamak dan enggan untuk beribadah.
Qarun yang tadinya sangat taat kepada Allah malah melakukan hal-hal yang dilarang Alah dan ber foya-foya. Qarun memberikan pinjaman kepada orang orang miskin dengan bunga yang sangat tinggi. hingga suatu hari Nabi Musa dan Nabi Harun mengingatkannya untuk membagikan sebagian hartanya untuk ber zakat.
sifat Qarun yang berubah menjadi kikir dan sombong, ia enggan berzakat dan malah memfitnah Nabi Musa dan Nabi Harun memakan harta yang diberikan untuk zakat. karena sikap sombong dan kikirnya sudah sangat melewati batas, Allah pun menghukum Qarun dengan mengirimkan bencana.
Qarun yang sibuk dengan hartanya lupa untuk menyelamatkan diri. tanah pun mulai retak, satu persatu hartanya habis masuk ditelan bumi begitu pula dengan dirinya.
Ia pun tenggelam bersama hartanya tanpa sisa. dan begitu lah asal usul dari “harta karun”
kesimpulannya kita tidak boleh serakah dan sombong ya teman-teman, meski mendapatkan harta yang berlimpah kita juga harus ingat bahwa semua yang kita miliki didunia ini hanyalah titipan dari yang kuasa.