Lingkungan akan berdampak akibat adanya pencemaran limbah berupa logam berat dan bisa mengancam lingkungan hidup.
Hal ini bisa diatasi dengan adanya proses Fitoremediasi yaitu suatu tumbuhan utuk mensatabikan, serta mengatasi limbah berupa senyawa anorganik dan organik yang dapat dikolaborasikan dengan mikroorganisme yang ada dalam tanah yanh efektif mengatasi pemcematan limbah anorganik berupa logam industri pabrik yang mengancam lingkungan maupun limbah organik.

Dengan pemanfaatan tanaman ini diharapkan bisa lebih baik dengan iklim di di Indonesia yang banyak panas diharapkan mampu mengatasi berbagai limbah yang mencemari lingkungan dan mengembalikan kualitas tanah menjadi stabil.
Namun ada beberapa proses dari Fitoremediasi ini.
1. Rhizofiltration
Proses ini adalah proses adsorpsi dengan kata lain berupa proses penyerapan zat yang memiliki efek mengontaminasi melakui akarnya sehingga membuat sebuah lapisan kecil ada atasnya.
Proses ini cukup mudah dimana tanaman dapat tumbuh baik dalam air yang terkontaminasi oleh limbah cairan, dan saat tamanam ini diangkat, kemudian bisa diambil dan lalu dibakar dengan sebuah alat yang bernama insenerator.
Proses ini efektif mengatasi limba cairan dan tanaman Fitoremediasi dapat berkembang dengan baik saat akar dapat menyerap limbah dengan cukup.
2. phytoextraction
Proses kedua ini adalah proses dimana tumbuhan Fitoremediasi dapat menyerap zat tercemar atau limbah yang mencemari lingkungan dengan berpusat pada akar atau bagian lain dari tanaman misalnya pada daun maupun batang tanaman, sehingga limbah otomatis akan terpindah.