Avatar The Way of Water atau yang kadang disebut juga sebagai Avatar 2 telah tayang perdana pada tanggal 14 Desember 2022 yang lalu.
Di Indonesia, film ini juga telah bisa dinikmati oleh para pecinta film di bioskop-bioskop Tanah Air, baik dengan format reguler maupun format 3D.
Namun berbicara tentang film Avatar: The Way of Water dan Indonesia, tahukah pembaca bahwa James Cameron selaku sutradara film tersebut mengaku bahwa Indonesia menjadi sumber inspirasi film itu?
Dalam wawancara dengan National Geographic, James Cameron mengungkapkan bahwa klan Metkayina di film tersebut terinspirasi dari salah satu suku yang ada di Indonesia.
Berikut ini adalah terjemahan bahasa Indonesia dari wawancara James Cameron dengan jaringan National Geographic tersebut.
Terjemahan diterjemahkan oleh penulis artikel ini, dan akan ditambahi dengan sekilas konteks yang akan ditulis di dalam tanda “[….]” bila diperlukan.
Wawancara Tentang Inspirasi Suku Indonesia di Avatar The Way of Water
“Saya sudah memiliki romansa seperti ini dengan lautan seumur hidup saya. Ketika saya masih kecil saya bercita-cita untuk menjadi seorang penyelam sehingga saya bisa pergi dan melihat keajaiban [laut] ini dan keindahannya.”
“……..dan kemudian [di masa depan] saya menghabiskan masa berdekade-dekade….. menjelajahi dan menikmati dunia itu”.
“[Film Avatar:] The Way of Water adalah kesempatan untuk menempatkan dua hal yang saya cintai bersama.”
“Saya menyukai kesempatan untuk menciptakan dunia fiksi ketika saya membuat film Avatar, dan saya [juga] menyukai lautan.”
“Ada keterkaitan yang sangat besar antara Pandora dan planet kita, yang paling jelas adalah terumbu karang dan formasi atol tropis, terutama di Pasifik Tengah dan Barat.”
“Semua spesies kita, karang-karang dan hewan invertebrata lunak yang besar, dan sebagainya…… hal yang kita miliki di sini, di Bumi. Kita membuat hal yang mirip dengan yang ada di ekosistem karang kita yang ada di [film] The Way of Water.”
“The Way of Water mengambil inspirasi dari banyak hal, misalnya dari budaya asli yang ada di sini [di planet Bumi], yang kami adaptasikan ke planet kami melalui lensa Pandora [nama lokasi di The Way of Water].”
“Kami melakukan banyak penelitian budaya asli yang nyata yang sangat erat terkait dengan laut. [Budaya asli] mereka memiliki rasa hormat yang mendalam untuk harmoni dan keseimbangan alam.”
“Mereka membuat tato, mereka merajah wajah dan tubuh mereka. Kami mengadaptasikan hal itu ke [dunia] Pandora dengan versi kami sendiri.”
“Ada orang-orang [suku] laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di rakit, dan sebagainya….”
“Kami memperhatikan hal-hal seperti itu dan kami memperlihatkan beberapa desa yang berbeda di [film] The Way of Water, yang mempunyai [bangunan dengan] arsitektur yang menggunakan pohon-pohon lokal.”
“Semua kebudayaan Navi tidak mau menebang pohon [begitu saja dan langsung] menjadikannya bahan membuat bangunan dan hal-hal lain.”
“Mereka ingin mengintegrasikan, dengan cara yang sangat alami dan indah dan simbiosis, ke lingkungan mereka.”
“Jadi begitulah kami menampilkan arsitektur mereka. Mereka mempunyai kebudayaan simbiosis karena mereka adalah spesies cerdas.”
“Kita mungkin akan melihat sekilas [di film] dan berpikir ‘Oh, ada ikan paus’, tapi tentu saja itu bukan paus [bumi] melainkan [paus] versi Pandora.”
“[Bila penonton] menikmati keindahan bawah air serta keajaiban dan misteri yang mungkin ada di situ, mungkin akan mengingatkan kembali orang-orang apa yang tak kita pedulikan saat ini di planet ini.”
“[Film} ini adalah petualangan. [Film} ini adalah drama. Ada kisah yang begitu emosional, tetapi yang menjadi harapan kami adalah film ini menjadi cara untuk menyaksikan dan jatuh cinta lagi dengan dunia Pandora.”
Video Wawancara James Cameron
Berikut ini adalah video wawancara James Cameron tentang film “Avatar: The Way of Water” yang diunggah di kanal Youtube resmi dari jaringan National Geographic.
Bagaimana, apa para pecinta film yang belum menonton film ini akan semakin tertarik untuk menonton film Avatar: The Way of Water?
Apa para pecinta film yang sudah menonton film ini akan semakin tertarik untuk menonton kembali film Avatar: The Way of Water?
*Gambar di artikel dan header artikel ini bersumber dari video National Geographic