Setiap hari kita menjaga kerbersihan mulai dari lingkungan rumah. Menjaga kebersihan adalah upaya kita untuk tetap sehat.
Rumah disapu dan dipel. Membersihkan kamar mandi, dapur, tempat tidur, dan peralatan rumah tangga.

Namun, ada hal yang sering kita lupakan. Spons pencuci piring. Biasanya, usai mencuci piring kita menempatkan spons pada suatu tempat dekat wastafel.
Spons itu selalu dalam keadaan basan dan terkadang kotor.
Bagaimana mungkin kita dapat membersihkan piring bila spons pencucinya kotor.
Adalah suatu kebiasaan bila spons sudah usang menjadi salah satu barang paling kotor yang kita sentuh setiap hari.
Sebuah penelitian baru mengungkapkan betapa menjijikkannya spons itu. Spons mampu menampung lebih banyak keragaman bakteri daripada fasilitas umum sekalipun.
Spons menyerap air dan partikel sisa makanan. Dua hal tersebut adalah tempat yang subur bagi mikroba.
Penelitian lain di Duke University mengamati 80 jenis E. coli dalam berbagai kondisi.
Berbagai jenis bakteri berkembang dalam perlakuan yang berbeda. Ada bakteri yang lebih cocok hidup dengan spesies lain.
Ada pula bakteri lebih memilih isolasi. Penelitian menunjukkan bahwa tempat kedua jenis organisme paling banyak tumbuh yaitu pada tanah dan spons dapur yang berpori.
Spons menjadi tempat yang ideal bagi bertumbuhnya populasi mikroba yang lebih beragam daripada fasilitas umum yang banyak disentuh manusia.
Bahan berlubang memungkinkan organisme untuk berkembang biak baik dalam isolasi atau di hadapan strain lain.

Sekali lagi, bacaan ini adalah sebagai pengingat untuk senantiasa menjaga kebersihan spons pencuci piring.
Kemudian, upayakan agar spons sering dalam keadaan kering bila tidak sedang digunakan.
Dengan upaya ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya pertumbuhan bakteri.