Di era peperangan dewa-dewa Aztec kuno, ada seorang dewa bernama Xolotl yang melarikan diri dari peperangan untuk menghindari kematian. Xolotl mengubah bentuknya menjadi seekor Salamander untuk bisa meloloskan diri. Di era modern kita mengenal jenis hewan bernama Axolotl, seekor Salamander asli Meksiko yang mampu mempertahankan bentuk larva di sepanjang hidupnya. Dalam bahasa Aztec kuno Axolotl artinya adalah “Monster Laut”.
Axolotl memiliki kemampuan yang tidak di miliki oleh makhluk lainnya di bumi ini. Kemampuan itu adalah proses regenerasi yang sangat unik. Axolotl dapat menumbuhkan kembali semua bagian tubuhnya yang ter putus, hingga ke sistem syaraf dan tulang. Kalau cecak hanya bisa menumbuhkan ekornya kembali, Axolotl bahkan bisa meregenerasi sebahagian dari otak, sumsum tulang belakang yang remuk dan bahkan 1/3 dari organ jantung. Proses regenerasi ini hanya memakan waktu sekitar 30 hingga 60 hari.
Axolotl memiliki reaksi yang berbeda dengan manusia saat menangani sebuah luka. Saat organ tubuh manusia di amputasi, maka reaksi yang timbulkan adalah, tubuh dan immune akan mencoba membentuk sel kulit baru dan mencoba menutupi bagian yang terluka, sehingga sering kita lihat pada luka-luka kecil akan menimbulkan bekas luka. Sedang Axolotl bereaksi dengan mengubah sel-sel pada bagian yang terluka untuk membentuk kembali sel induk yang berubah menjadi tulang, pembuluh darah, otot, kulit dan membentuk organ yang sama persis seperti sebelum di amputasi.
Para ilmuan masih belum sepenuhnya memahami kenapa proses regenerasi pada Axolotl bisa berbeda dengan spesies lainnya. Namun pada 2018 para ilmuan mulai mendapatkan akses penuh terhadap susunan gnome dari Axolotl, membuat para ilmuan beramai-ramai mulai dapat mencari jenis protein dan gen apa yang membuat proses regenerasi sel pada Axolotl ini sangat berbeda dari spesies lainnya. Jika manusia berhasil menemukan kunci template dari proses regenerasi ini, maka tidak menutup kemungkinan di masa depan kita manusia dapat membuka potensi regenerasi tubuh secara alami seperti pada Axolotl.
Sumber : https://sitn.hms.harvard.edu/flash/2018/regeneration-axolotl-can-teach-us-regrowing-human-limbs/
