Sinopsis Fantastic Beasts and Where to Find Them dan Fantastic Beasts: Crimes of Grindelwald
Pada 13 April 2022 lalu, film ketiga serial Fantastic Beast bertajuk Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore telah tayang di Indonesia.
Bagi penggemar Harry Potter atau yang biasa disebut Potterhead, kehadiran rangkaian film ini menjadi pelipur lara pasca tamatnya film Harry Potter, sebelas tahun silam.
Terlebih karena film ketiga ini dengan gamblang menyebut tokoh “Dumbledore” yang merupakan Kepala Sekolah Hogwarts di era Harry Potter.
Tak elak film ketiga ini menjadi perbincangan hangat di khalayak ramai.
Bagi sebagian non-Potterhead, instastory berisi foto tiket film Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore mungkin membuat tertarik dan FOMO untuk ikut menonton film ini.
Namun, keraguan mungkin muncul sebab kurang mengerti konteks filmnya dan khawatir akan ada keterkaitan dengan kedua film sebelumnya.
Tak perlu khawatir, berikut ringkasan singkat sinopsis kedua film Fantastic Beasts sebelumnya, Fantastic Beasts and Where to Find Them dan Fantastic Beasts: Crimes of Grindelwald
Sinopsis Fantastic Beasts and Where to Find Them
Film pertama Fantastic Beasts ini berlatar tahun 1926 (70 tahun sebelum era Harry Potter) di Kota New York.
Film ini dibuka dengan seorang penyihir yang juga “Magizoologist” (ahli binatang magis) bernama Newton “Newt” Scamander yang berkunjung ke New York setelah berkeliling dunia dalam rangka studi binatang magis.
Ia turut membawa binatang-binatangnya ke New York di dalam sebuah tas koper.
Di tengah perjalanan, Newt melihat seorang wanita paruh baya mengkampanyekan “Penyihir itu Nyata dan Berbahaya”.
Ia adalah Mary Lou Barebone, ketua sebuah LSM anti penyihir yang juga memiliki beberapa anak adopsi.
Ketika Newt memperhatikan wanita tersebut, salah satu binatang magisnya yaitu Niffler atau platipus yang menyukai barang berkilauan (emas, dll) kabur dari tasnya.
Dalam rangka menangkap Niffler, beberapa mantra sihir pun diucapkan Newt, padahal mengucapkan mantra sembarangan dilarang di New York.
Newt ketahuan seorang mantan Auror (Pemburu Penyihir Gelap) bernama Tina Goldstein dan ia mengejar Newt.
Newt sendiri masih sibuk mengejar Niffler, hingga naas, tas koper miliknya tertukar dengan tas koper seorang “No-Maj” (sebutan untuk kaum non sihir/manusia biasa) bernama Jacob Kowalski, seorang pembuat roti.
Setelah cukup lama mengejar, Tina berhasil menangkap Newt dan membawa Newt serta kopernya (yang tertukar) ke Kongres Sihir Amerika Serikat (MACUSA).
Untungnya koper tersebut berisi roti-rotian sehingga Newt dibebaskan. Tina masih memandang ganjil peristiwa tersebut, hingga akhirnya terkuaklah bahwa koper Newt tertukar.
Akhirnya Newt dan Tina mencari koper tersebut bersama. Di rumahnya, Jacob baru menyadari bahwa kopernya tertukar dan sayangnya membuat beberapa binatang magis milik Newt kabur dari tas tersebut.
Singkat cerita, Newt dan Tina berhasil bertemu Jacob. Untuk mencari tempat yang lebih aman, Tina membawa Newt dan Jacob ke rumahnya.
Di sana mereka bertemu Queenie, adik Tina yang juga seorang penyihir. Di rumah tersebut Newt mengajak Jacob masuk ke koper miliknya.
Di sana mereka bertemu dengan koleksi binatang dan makhluk magis milik Newt, salah satunya Obscurus, sebuah makhluk parasit yang berkembang di dalam diri seorang anak berkekuatan sihir yang kemampuannya diredam.
Makhluk ini dapat sangat destruktif dan akan lebih destruktif seiring bertambah usianya.
Setelah memeriksa binatang magis yang hilang, mereka melakukan pencarian. Beberapa binatang ditemukan dan dikembalikan ke tas koper tersebut.
Tina yang tetap merasa perlu melaporkan Newt akhirnya membawa koper tersebut kembali ke MACUSA.
Di saat yang bersamaan, di New York sedang terjadi kegaduhan. Senator New York terbunuh oleh Obscurus.
Obscurus juga membuat kerusakan parah di New York. MACUSA mengira Obscurus yang membunuh senator adalah salah satu makhluk Newt, padahal sebenarnya bukan.
Direktur Keamanan Sihir MACUSA bernama Percival Graves menuduh Newt menjadi dalang kejadian ini, dan berkaitan dengan penyihir gelap yang sedang ramai dibicarakan, Gellert Grindelwald.
Newt dan Tina dijatuhi hukuman. Namun Queenie menyelamatkan mereka.
Di lain sisi, diceritakan kehidupan Mary Lou Barebone, yang pada awal film mengkampanyekan “Penyihir itu Nyata dan Berbahaya”.
Ia adalah seorang ketua LSM anti penyihir dan ia memiliki tiga anak adopsi: Credence, Chastity, dan Modesty. Mary Lou sangat keras kepada anak-anaknya, terlebih mengenai sihir.
Hal ini membuat anak laki-lakinya, Credence, terlihat sangat tertutup dan ketakutan. Padahal Credence mulai sadar ia memiliki kekuatan lain.
Singkat cerita, Percial Graves, bertemu dan berkenalan dengan Credence. Graves menawarkan Credence untuk membebaskannya dari ibu yang kejam dan mengajarkan sihir, dengan balasan Credence membantu Graves menemukan pemilik Obscurus.
Suatu waktu Credence menemukan tongkat sihir di bawah kasur adiknya, Modesty. Mary Lou mengira tongkat sihir tersebut adalah milik Credence dan ia marah besar.
Mary Lou menghukum Credence, namun tiba-tiba Obscurus datang dan membunuh Mary Lou serta anak pertamanya, Chastity.
Mendengar bahwa Modesty adalah si pemilik tongkat, Graves berasumsi bahwa Modesty lah pemilik Obscurus, dan ia menolak mengajarkan sihir ke Credence.
Credence dengan penuh ketakutan akhirnya mengaku bahwa ia lah pemilik Obscurus yang merusak New York. Ia berubah menjadi Obscurus dengan tidak terkendali.
Newt dan Tina yang sudah bebas, merasa ada yang tidak beres sehingga ikut terlibat dalam kerja sama Graves dan Credence.
Newt dan Tina mencari Credence yang bersembunyi di jalur kereta bawah tanah untuk menenangkannya.
Graves masih mencoba membujuk Credence. Presiden MACUSA, Seraphina Picquery dan beberapa Auror akhir turun tangan ke lokasi tersebut.
Graves berkata bahwa ia berencana untuk menunjukkan Obscurus ke No-Maj agar No-Maj dan sihir dapat hidup berdampingan.
Namun banyak kecurigaan hingga Presiden Picquery meminta Aurornya menangkap Graves.
Newt yang juga menaruh kecurigaan merapalkan mantra ke arah Graves, dan terkuaklah bahwa Graves adalah Gellert Grindelwald. Tidak diketahui apakah Graves yang asli masih hidup atau tidak.
MACUSA khawatir kerusakan yang terjadi menjadi ketakutan bagi No-Maj.
Akhirnya Newt membantu melepaskan makhluk magisnya yaitu Thunderbird, burung yang sangat besar, untuk menurunkan hujan dengan ramuan “obliviate” (ramuan membuat No-Maj lupa peristiwa sihir), sementara penyihir MACUSA bersama-sama memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Sinopsis Fantastic Beasts: Crimes of Grindelwald
Gellert Grindelwald berhasil ditangkap dan dipenjara di New York. Ia kemudian dipindahkan untuk menjalani hukuman di London.
Presiden MACUSA, Seraphina Picquery mengawasi Grindelwald yang dipindahkan bersama staf MACUSA, Abernathy.
Namun ternyata Abernathy adalah sosok yang mengabdi pada Grindelwald, sehingga dalam perjalanan ke London, mereka bertukar tempat.
Newt Scamander sudah kembali ke London. Ia hendak bertemu Kementerian Sihir Inggris untuk mengurus kembali izin bepergiannya yang ditangguhkan pasca kejadian-kejadian di New York setahun sebelumnya.
Di sana ia bertemu dengan teman lamanya di Hogwarts, Leta Lestrange, yang merupakan tunangan kakak Newt, Theseus Scamander.
Theseus dan Newt sendiri memiliki hubungan yang kurang akrab.
Newt mendapat izin bepergiannya kembali dengan syarat ia harus bekerja bersama kakaknya, Theseus, untuk menemukan Credence yang masih diincar Grindelwald.
Kabarnya Credence masih hidup dan saat ini berada di Paris. Namun Newt menolak. Akhirnya tugas tersebut diambil oleh Auror bernama Grimmson, meskipun nampaknya ia memiliki intensi tidak baik.
Di tempat lain, Grindelwald dan pengikutnya sedang mengadakan pertemuan untuk menemukan Credence.
Grindelwald mengetahui mengapa Credence pergi ke Paris, yaitu untuk mencari ibu kandungnya.
Ketika keluar dari kantor kementerian, Newt disambut sarung tangan melayang yang mengajaknya ia ke atap suatu bangunan.
Ia meraih sarung tangan tersebut dan dengan cepat berpindah tempat. Di hadapannya sudah ada mantan gurunya di Hogwarts, Albus Dumbledore.
Albus meminta Newt untuk mendatangi Credence sebab sepertinya Credence dalam bahaya.
Ia juga memberikan kartu bertuliskan alamat yang aman di Paris. Newt masih menolak, namun Albus memberitahu bahwa ini satu-satu yang Albus dapat lakukan karena Albus tidak dapat melawan Grindelwald.
Di Hogwarts, Albus yang sedang mengajar kelas Seni Melawan Sihir Gelap (Defence Against The Dark Arts/ DATDA) diinterupsi Torquil Travers dari Kementerian Inggris.
Albus meminta muridnya bubar bersama Professor lainnya. Di kelas, Travers meminta Albus untuk menakhlukkan Grindelwald.
Travers tahu bahwa Albus dan Grindelwald sangatlah dekat seperti saudara, meskipun Albus menyebutkan bahwa mereka lebih dekat dari itu.
Albus mengatakan bahwa ia tidak bisa melawan Grindelwald. Mendengar hal tersebut, Travers mengatakan bahwa Albus tidak dapat mengajar DATDA lagi.
Di suatu saat, Albus menemukan Cermin Kebangkitan (Mirror of Erised), di mana seseorang dapat melihat apa perasaan/sakit yang paling ia rasakan.
Di sana ia melihat dirinya dan Grindelwald muda yang membuat Janji Tidak Terpatahkan (Unbreakable Vow).
Newt pulang ke rumah untuk memeriksa binatang-binatang magisnya. Di sana ia bertemu asistennya, Bunty.
Ketika berkutat dengan binatang-binatangnya, Newt mendengar suara-suara dari kamarnya.
Ia langsung kembali dan mendapati Jacob Kowalski dan Queenie sudah berada dalam kamarnya, berpindah tempat dari New York.
Newt terkejut karena Jacob mengingatnya padahal ia sudah terkena mantra “Obliviate” (menghilangkan ingatan No-Maj).
Newt kembali terkejut sekaligus kecewa setelah mendapati bahwa Tina tidak bersama mereka, sepertinya dikarenakan kesalahan sebuah majalah yang memberitakan bahwa Leta bertunangan dengan Newt, alih-alih dengan Theseus.
Tak berapa lama, Newt menyadari bahwa Queenie memberikan mantra jatuh cinta kepada Jacob.
Queenie memohon kepada Newt agar mantra tersebut tidak dihilangkan. Namun mereka terlibat dalam argumen mengenai hukum memiliki pasangan No-Maj.
Queenie, yang dapat membaca pikiran, membaca pikiran Jacob dan mendengarnya mengatakan bahwa Queenie sudah gila.
Queenie marah dan pergi. Jacob berusaha mengejarnya namun gagal. Akhirnya Jacob kembali ke rumah Newt dan bersedia membantu Newt ke Paris.
Di Paris, Credence bekerja di sirkus yang memamerkan makhluk-makhluk ajaib. Di rombongan sirkus tersebut, ia memiliki teman yaitu Nagini, seorang gadis yang dapat berubah menjadi ular.
Di suatu tempat, sirkus sedang diadakan dan Tina berada di sirkus tersebut untuk mencari Credence.
Credence dan Nagini berencana untuk melarikan diri. Ketika Nagini tampil, Credence melepas beberapa makhluk kecil yang menyebabkan kekacauan di tenda sirkus tersebut.
Credence dan Nagini berhasil kabur. Tina yang kehilangan jejak akhirnya bertemu Yusuf Kama, seseorang yang mengaku keturunan terakhir berdarah (sihir) murni, seperti Credence.
Newt dan Jacob akhirnya pergi ke Paris menggunakan Portkey, portal teleportasi para penyihir, karena izin bepergian Newt belum dikembalikan.
Setibanya di Paris, lebih tepatnya di lokasi sirkus sebelumnya diadakan, Newt merapalkan mantra untuk mendeteksi pergerakan sesama penyihir, dan terdeteksi pergerakan Tina dan Yusuf.
Sementara, sebenarnya Queenie juga pergi ke Paris, untuk mencari kakaknya. Ia pergi ke Kementerian Sihir Prancis, namun sayang tidak ada yang bisa membantunya.
Pada saat yang bersamaan, Abernathy dan Rosier, pengikut Grindelwald, sudah mengintainya.
Queenie beranjak keluar bangunan kementerian, tanpa sengaja mendengar Newt dan Jacob berbincang.
Akhirnya ia memutuskan untuk membuntuti dan mencoba membaca pikiran mereka.
Namun, yang terjadi adalah Queenie terlalu lelah karena pikiran semua orang di sekitarnya ikut terbaca.
Queenie justru ditemukan oleh Rosier, dan membujuk Queenie untuk mengikutinya.
Credence dan Nagini yang kabur dari sirkus akhirnya tiba di suatu rumah, milik Irma Dugard, yang Credence percaya adalah ibu kandungnya.
Ternyata Irma Dugard hanya perawat ketika Credence bayi. Sayangnya keberadaan mereka diketahui Grimmson, seorang Auror jahat yang pada awal cerita dijelaskan menggantikan Newt yang menolak membantu Theseus mencari Credence.
Benar saja, ia merapalkan mantra yang membunuh Irma. Melihat hal tersebut, emosi Credence tidak terkendali dan ia menjadi Obscurus menyerang Grimmson.
Karena gagal menyerang, Credence dan Nagini melarikan diri lagi sementara Grimmson kembali ke Grindelwald untuk melaporkan kejadian tersebut.
Rosier berhasil membujuk Queenie dan membawanya menghadap Grindelwald. Queenie bersiap melawan Grindelwald, namun Grindelwald membujuknya mengenai siapa yang dicintai Queenie.
Tiba-tiba langit berubah menjadi hitam, berarti Grindelwald memanggil pengikutnya. Grindelwald menemukan Credence dan Nagini dan membujuknya untuk bergabung bersamanya.
Newt dan Jacob bertemu Yusuf Kama di jalan. Mereka bertanya keberadaan Tina. Yusuf mengajak mereka ke lokasi Tina yang ternyata sudah dikurung Yusuf.
Newt dan Jacob pun ikut terkurung. Dengan bekerja sama, Newt, Jacob, dan Tina akhirnya dapat keluar dari kurungan tersebut dan melemahkan Yusuf.
Newt, Tina, dan Jacob berhasil mengembalikan Yusuf yang tidak sadarkan diri kembali ke tempatnya.
Tina ingin bertanya ke Yusuf sebab mungkin Yusuf mengetahui sesuatu tentang Credence. Namun gagal karena dalam tubuh Yusuf terdapat parasit.
Tina masih gelisah dengan Newt yang tidak memberi tahu tentang Newt dan Leta.
Newt akhirnya memberi tahu bahwa apa yang dibacanya di majalah adalah sebuah kesalahan.
Namun mereka tetap fokus dan berencana ke Kementerian Prancis untuk mencari kotak berisi informasi tentang Credence.
Jacob ditinggalkan sendiri di sebuah rumah, di mana ia bertemu Nicolas Flamel, seorang kimiawan.
Flamel menunjukkan bola kristal ke Jacob dan di sana ia dapat melihat Credence dan Queenie.
Flamel mengatakan ke Jacob bahwa Queenie akan pergi ke suatu pemakaman di Paris. Jacob buru-buru pergi ke tempat Queenie.
Flamel juga segera mencari sebuah buku, di mana ia bisa berbicara dengan seorang wanita bernama Eulalie Hicks, seorang guru sihir.
Mereka membahas ketakutan bahwa Grindelwald mengumpulkan pengikutnya di pemakaman karena akan ada kematian di sana.
Newt meminum ramuan Polyjuice (ramuan untuk menyamar) agar ia berubah menjadi Theseus untuk masuk ke kementerian.
Mereka masuk ruang dokumentasi. Theseus menemukan dan mengejar mereka. Ketika mereka bersembunyi, ternyata Leta juga berada di ruang dokumentasi dan menyadari bahwa dokumen keluarganya (Lestrange) sudah dipindahkan ke makam keluarga.
Mereka ketahuan penjaga dokumen dan akhirnya berhasil selamat dengan binatang magis milik Newt.
Flashback ke Leta muda. Leta adalah seorang yang mendapat perundungan di masa sekolah. Teman satu-satunya adalah Newt.
Suatu hari di kelas DATDA Albus Dumbledore, murid-murid diminta untuk mengatasi Boggart, suatu makhluk yang dapat berubah mengikuti ketakutan masing-masing murid.
Boggart berubah menjadi meja dan kursi ketika Newt menghadapinya, karena Newt takut harus bekerja di kantor.
Sementara Leta menghadapi selembar kain putih yang di dalamnya seperti membungkus sesuatu.
Kembali ke saat ini, Albus bertemu Leta. Leta meminta Albus untuk memandangnya seburuk orang-orang saat ini. Dumbledore berkata tidak.
Newt, Tina, dan Leta berpapasan dengan Credence, Nagini, dan Yusuf. Yusuf mengaku ingin bertemu dengan Credence karena ingin membunuhnya.
Hal ini dikarenakan dendam atas kematian Ibunya. Ibu Yusuf, Laurena, dikelabui oleh Corvus Lestrange Sr, yang menghamilinya sebelum akhirnya meninggal.
Anak itu adalah Leta. Corvus Sr menikah lagi dan memiliki anak lagi, Corvus Jr, saudara tiri Leta, yang Yusuf percaya sebagai Credence.
Namun Leta mengungkapkan bahwa Corcus Jr telah mati karena ialah yang membunuhnya. Ketika Leta masih kecil, ia menaiki kapal bersama Irma dan bayi Corvus yang tidak berhenti menangis.
Ia menukar bayi Corvus dengan bayi lain yang lebih tenang sebelum kapal yang ia naiki tenggelam. Ia diselamatkan dalam kondisi membawa bayi lain sementara adiknya tenggelam bersama kapal.
Leta hidup dengan perasaan bersalah tersebut yang membuat Boggartnya berupa kain putih yang melilit sesuatu.
Grindelwald dan pengikutnya sudah berkumpul di pemakaman dan bersiap menyambut Credence.
Jacob yang pergi ke pemakaman tersebut akhirnya menemukan Queenie, yang mengajaknya mendengarkan apa yang Grindelwald katakan.
Grindelwald menyerukan supremasi sihir di atas non-sihir bahwa non-sihir membuat kerusakan di dunia.
Theseus memimpin Auror untuk menghentikan Grindelwald dan pengikutnya, diikuti Newt, Tina, Yusuf, Leta, Flamel, dan Travers.
Grindelwald merapalkan mantra “Protego Diabolica” yang menghasilkan api biru. Api tersebut berfungsi untuk menyortir siapa yang pengikut setianya.
Pengikut setianya dapat dengan mudah melewati api tersebut, sementara yang bukan akan terbakar.
Grindelwald menawarkan Auror atau siapapun yang berubah pikiran untuk ikut bersamanya. Credence memutuskan untuk bergabung dengan Grindelwald, juga Queenie.
Leta terlihat mendekati api dan melewatinya. Namun sebenarnya ia berusaha membunuh Grindelwald dari dekat. Grindelwald membunuh Leta. Grindelwald kabur bersama Credence dan Queenie.
Newt mengambil sebotol darah yang diambil oleh Niffler dari Grindelwald dan membawanya ke Albus di Hogwarts.
Darah inilah yang menjadi alasan Albus tidak bisa melawan Grindelwald, karena ini adalah Unbreakable Vow mereka. Albus memberi tahu Newt bahwa dia mungkin bisa menghancurkannya.
Di sisi lain, Grindelwald membawa Credence dan Queenie ke tempat persembunyian baru. Dia memberi tahu Credence nama aslinya: Aurelius Dumbledore, menjadikannya saudara laki-laki Albus.
Grindelwald memberi tahu Credence bahwa hanya dia yang bisa menghancurkan Albus. Credence kemudian menguji kekuatan kekuatannya dengan meledakkan sisi gunung.
Demikianlah sinopsis film pertama dan kedua serial Fantastic Beasts. Semoga bermanfaat untuk memahami film terbarunya!