Bagaimana Jika Orang Yang Kau Sakiti Mengadu Langsung Pada Penciptanya?

Ranisa Khanaf

Bagaimana Jika Orang Yang Kau Sakiti Mengadu Langsung Pada Penciptanya?

Orang bijak sering berkata bahwa rasa sakit adalah pelecut bagi seseorang untuk lebih kuat lagi di kemudian hari. Sebuah iklan di media elektrik juga memiliki jargon cintai rasa sakitmu. Sementara, seorang kakak yang saya kenal lewat buku karyanya dan pertemuan singkat beberapa kali dalam workshop menulisnya pernah bilang secara pribadi ke saya.

Ran, kalau kamu udah bisa menertawakan masalahmu sendiri atau sakit hatimu sama orang berarti kamu dah legowo sama apa yang datang di hidupmu.

Bagaimana Jika Orang Yang Kau Sakiti Mengadu Langsung Pada Penciptanya?

Saya sendiri masih berusaha mencerna kata-kata penulis baik ini sampai sekarang. Tidak semua orang bisa langsung switch ke mode cintai rasa sakit atau tertawakan masalahmu dan rasa sakitmu terhadap orang lain ini, kan? Perlu proses panjang dan kedalaman perasaan untuk bisa sampai ke mode itu. Mungkin kamu termasuk yang seperti itu juga. Betapa rasa sakit yang diberikan orang lain tidak dapat dengan mudahnya diterima hati kita.

Lalu, bagaimana jika kini posisinya terbalik? Kamu yang ada dalam posisi menyakiti orang lain. Baik yang kamu lakukan tak sengaja maupun yang secara sadar dan terarah kamu lakukan. Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan mudah menyadari kalau kamu telah menyakiti seseorang?

Bagaimana jika dia yang kau sakiti langsung mengadu pada Yang Menciptakannya?

Ada beberapa hal yang membuat seseorang bisa menyakiti orang lain. Baik sakit fisik, hati, atau psikis. Mungkin hal-hal ini yang sampai sekarang belum kamu sadari.

 

TIDAK MEMBALAS PERHATIAN ORANG LAIN

Hal satu ini adalah silent killer yang bisa membunuh suatu hubungan. Misalnya, teman kamu si A memberi perhatian padamu berupa salam atau ucapan selamat makan siang di grup yang kalian sama-sama bernaung. Mungkin karena kamu gak notice ucapannya yang menyebut namamu atau kamu kurang suka dengan perhatian semacam itu, kamu jadi gak punya kemauan untuk melakukan hal yang sama. Ini bisa bikin orang sakit hati lho. Kesannya kayak dia yang terlalu baper ya? Tapi ya memang begitu adanya di lingkup pertemanan kadang-kadang.

 

Akhir-akhir ini dua frase toxic positivity terus membayangi pikiran para netizen. Ternyata kata-kata motivasi atau penghiburan yang diberikan seseorang bisa ditangkap sebagai toxic positivity oleh orang tersebut. Misalnya, si A lagi curhat betapa sulitnya menjalani hubungan dengan pacarnya yang banyak mau, suka menuntut, dan tak mengerti kondisi dirinya saat minta perhatian. Lalu, si B yang dicurhatin tanpa jeda tertentu langsung bilang: sabar aja, mungkin kalian sedang diuji dalam hubungan, besok atau beberapa hari ke depan juga bisa baik lagi. Saat itu juga, si A yang hanya ingin didengar tanpa diberi puk puk penghiburan instan begitu bisa langsung ilfil lho sama si B. Ujung-ujungnya dia merasa si B tuh manusia toxic positivity lho. Jadi sakit hati deh si A. Jika sudah parah ilfilnya, si A bisa merasa gatal-gatal atau linu sendi tiap melihat si B.

 

BERCANDA KETERLALUAN

Orang bisa sakit hati sama kita karena hal sepele macam bercanda. Tapi yang ini bercanda keterlaluan. Misalnya, teman mengomentari cara berpakaian kamu yang bak orang jadul atau bahkan sampai menyinggung ibu kamu. Padahal menurut kamu itu gaya vintage 60-an yang lagi hits.

 

KOMENTAR TAK PERLU (JULID, DLL)

Sakit hati seseorang juga bisa timbul karena komentar orang lain yang enteng dilontarkan. Baik itu di media sosial atau tatap muka langsung. Misalnya, kamu baru aja suka nonton drakor. Sederhana aja kamu posting soal rasa sukamu sama drakor tersebut, eh tahu-tahu ada yang komen…

Hari gini masih aja ngedrakor, banyakin ngaji mbak dikit lagi kiamat.

Atau dari sesama penonton drakor.

Bagaimana Jika Orang Yang Kau Sakiti Mengadu Langsung Pada Penciptanya?

Yaelah sis hari gini baru nonton nih drakor, ketinggalan zaman lu!

Bayangin…bisa aja kan orang yang nonton drakor itu baru menemukan semangat hidupnya lagi lewat drakor yang ditonton? Terus bakal kayak gimana itu perasaannya. Apa salahnya sih tulis komentar seru kayak… wah sis samaan dong nonton itu…suka deh sama aktornya…

 

DIAMBIL HAKNYA

Seseorang bisa banget sakit hati manakala haknya diambil. Maksa lagi ngambilnya. Mungkin gajinya gak dibayarkan bosnya selama beberapa bulan, sementara bosnya asyik posting jalan-jalan ke luar negeri melulu. Atau teman yang jualan hanya dibayar 80 persen dari harga penuhnya atas alasan sama teman sendiri. Duh ampun harga teman itu ternyata murah banget ya. Demi kortingan 20 persen segitunya bilang harga teman.

 

LALU, BAGAIMANA JIKA ORANG YANG KAU SAKITI CURHAT LANGSUNG KE SANG PENCIPTANYA?

Kamu hanya harus bersiap untuk kemungkinan terburuk dalam hidupmu. Orang yang kamu sakiti itu kan sedang dalam kondisi hati yang terdzalimi. Jika ia mendoakanmu untuk kebaikan, maka kamu harus bersyukur. Namun, jika ia malah mendoakan yang buruk untukmu saking sudah sakitnya, maka kamu harus bersiap. Lebih baik jika kamu dah sadar menyakiti orang lain, alangkah bijaksananya jika kamu langsung minta maaf mendatangi orang tersebut. Selanjutnya, kamu bisa minta sama Tuhan supaya tiada hal yang buruk terjadi. Baik di kehidupanmu ataupun orang yang tlah kamu sakiti itu.

 

TIPS SUPAYA TAK MUDAH MENYAKITI ORANG

Selalu berdoa di setiap hal yang kamu hadapi. Selanjutnya, minta petunjuk Tuhan akan langkah yang harus kamu ambil. Karena tak jarang saat kamu sedang bahagia, justru kamu enteng berpikirnya hingga memberi komentar enteng saja pada orang yang sedang kesulitan di hidupnya. Berhati-hatilah sobat saat harus berhubungan dengan sesama manusia. Karena sekali kamu berbuat kesalahan, biasanya minta maafnya susah.

Percantik hati yuk dengan menyerahkan segala urusan sama Tuhan, pandai bersyukur, dan tenang dalam bersabar. Love you, all…

Follow Digstraksi di Google News

Baca Juga

Rekomendasi