Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
TULIS ARTIKEL
  • Beauty
  • Otaku
  • Film & Serial
  • Teknologi
  • Food
  • Traveling
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Hewan
  • Lifestyle
  • Relationship
  • Entertainment
Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
Home Psikologi

Bahaya Glorifikasi Mental Illness

oleh ivan
08/07/2022

Belakangan ini wara wiri di timeline media sosial saya , orang – orang yang membahas mengenai mental health dan mental illness. Kesehatan mental menjadi issue yang mulai gencar dibahas diberbagai flatform media. masyarakat pun mulai tahu dan memahami  bahwa kesehatan mental ini sangat penting didalam kehidupan disamping kesehatan jasmani.

Masyarakat menjadi ingin lebih tahu terkait kesehatan mental dan mendorong mereka untuk mencari dan berbagi informasi mengenai kesehatan mental.Mulai dari ciri – ciri mental yang sehat , menjalankan pola hidup sehat  hingga macam – macam gangguan mental.

BacaJuga

Tidak ada artikel tersedia

Namun alih – alih meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap persoalan ini, orang – orang dengan mudahnya mengaku mengalami gangguan mental berdasarkan informasi yang diperoleh , yang kredibilitas dan sumbernya tidak tepat apalagi disampaikan dengan cara yang tidak tepat pula. akibatnya muncul  tren glorifikasi mental illness yang dianggap sesuatu yang keren.

Baca juga  Seberapa Pentingkah Pengetahuan Tentang Mental Illness?

Tren glorifikasi mental illness ini menjadi euforia ketika selebritis, public figure dan influencer membuat sebuah postingan – postingan tentang ketidakstabilan mentalnya disertai foto – foto  “estetik dan romantis”. Atau ada influencer yang membuat merchandise berbagai jenis gangguan mental , seperti anxiety , trust issue dan sebagainya yang dipasarkan di media sosial. seolah bangga memperlihatkan kondisi gangguan mentalnya, walaupun menimbulkan respon negatif dari orang yang melihatnya dan sangat wajar apabila ada orang berpendapat bahwa dia berlebihan dengan kondisi yang dialaminya.

IKLAN

Faktor lain yang menyebabkan munculnya tren glorifikasi mental illness ini adalah dari musik dan film, karya seni bahkan baliho , media tersebut berperan besar dalam glorifikasi gangguan mental terutama gangguan makan , depresi, kecemasan dan self harm.

IKLAN
IKLAN

Glorifikasi, glorifying dalam bahasa inggris berarti memuliakan atau membanggakan ,sedangkan mental illness adalah sebuah kondisi kesehatan yang didalamnya melibatkan perubahan emosi , pikiran dan perilaku. Glorifikasi mental illness merupakan sikap bangga terhadap gangguan mental yang dialami.

Iklan. Geser ke bawah untuk melanjutkan
pexel/keenan constance
pexel/keenan constance

Glorifikasi gangguan mental ini tentunya berbahaya karena dapat berdampak buruk pada orang – orang yang sedang berjuang dengan gangguan mentalnya. Mereka akan kesulitan mencari pertolongan dari orang lain karena dianggap hanya mencari perhatian dan bahan candaan.

Iklan. Geser ke bawah untuk melanjutkan
Iklan. Geser ke bawah untuk melanjutkan

Tren ini juga bisa dijadikan celah atau alasan bagi orang dengan gangguan mental untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Karena masyarakat seolah mendukung dan menganggap sesuatu hal yang wajar sebagai pelarian sehingga penderita yakin bahwa tindakannya benar.

Baca juga  Seberapa Pentingkah Pengetahuan Tentang Mental Illness?

Glorifikasi gangguan mental ini juga berakibat pada maraknya self diagnosed, dan hal ini sangat berbahaya untuk dirinya sendiri dan orang lain. Anggapan mental illnes sesuatu yang keren bisa menjadikan sesuatu yang terjadi pada setiap gejala yang dirasakan seseorang , orang tersebut bisa melabeli dirinya sebagai penderita gangguan mental.

Baca juga  Stereotip Masyarakat yang Keliru mengenai Gangguan Mental

Terlebih apabila hal ini di sharing ke media sosial tanpa diagnosa resmi dari profesional, akan berakibat orang lain dengan mental illnes melakukan perbandingan terhadap dirinya.

Kondisi gangguan mental merupakan kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan segera oleh profesional. Ketika seseorang merasa tidak baik – baik saja, maka sudah seharusnya mencari bantuan. Tidak perlu takut untuk berkonsultasi ke psikolog klinis atau psikiater.

Usaha untuk meningkatkan kewaspadaan atau awareness dan glorifikasi terkadang tidak bisa dibedakan atau sangat mirip, tetapi keduanya membawa dampak yang sangat berbeda.

Untuk menghindari kesalahpahaman dan penyalahgunaan informasi kesehatan mental, kita harus bijak dan menggali informasi yang benar terlebih bila kita membagikan di media sosial harus memperhatikan batasan – batasan dalam bermedia sosial.

Tag: glorifikasimental illness
IKLAN

Baca Juga

Tidak ada artikel tersedia
Lainnya

Terbaru

5 Alat Fitness yang Wajib Ada di Rumah!

5 Alat Fitness yang Wajib Ada di Rumah!

31 Januari 2023
Song Hye Kyo dan Katy Louise Saunders Trending di Twitter, Karena Hal Ini!

Song Hye Kyo dan Katy Louise Saunders Trending di Twitter, Karena Hal Ini!

31 Januari 2023
Song Joong Ki Umumkan Kehamilan Katy Louise Saunders dan Pernikahannya

Song Joong Ki Umumkan Kehamilan Katy Louise Saunders dan Pernikahannya

30 Januari 2023
Sinopsis Delivery Man, Drama Korea Terbaru Yoon Chan Young

Sinopsis Delivery Man, Drama Korea Terbaru Yoon Chan Young

30 Januari 2023
Moises Caicedo Ditawar Arsenal 1,3 Triliun Rupiah, Brighton Menolak

Moises Caicedo Ditawar Arsenal 1,3 Triliun Rupiah, Brighton Menolak

30 Januari 2023
IKLAN
  • ABOUT
  • CONTACT US
  • PRIVACY POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • BERITA GAME
© 2022 Digstraksi
Tidak ada hasil
View All Result
  • Alam
  • Beauty
  • Biografi
  • Bisnis
  • Budaya
  • Buku
  • Edukasi
  • Entertainment
  • Fashion
  • Film & Serial
  • Finansial
  • Food
  • Gadget
  • Gaming
  • Hewan
  • Horor
  • Hukum
  • Humor
  • Karir
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Lifestyle
  • Marketing
  • Misteri
  • Olahraga
  • Otaku
  • Otomotif
  • Parenting
  • Psikologi
  • Relationship
  • Sains
  • Seni
  • Sejarah
  • Sosial
  • Teknologi
  • Traveling

© 2022 Digstraksi