Sebagai orang yang suka makanan dengan cara digoreng, kebutuhan minyak goreng memang sangat perlu.
Namun, kelangkaan dan kemahalan minyak goreng di wilayah Indonesia sempat membuat khawatir para Ibu.
Ternyata, minyak goreng tidak hanya berasal dari kelapa sawit saja loh, ada yang dari kelapa bahkan kedelai.
Lalu apa sih yang membuat beda dan bagaimana kandungan nutrisi di setiap minyak? Berikut informasinya!
Minyak Kelapa Sawit
Minyak goreng berasal dari Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Bagian tanaman kelapa sawit yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng yaitu buahnya.
Buah kelapa sawit memiliki serabut dan bijinya. Serabut yang diekstrak menjadi minyak yang dikenal dengan CPO (Crude Palm Oil).
Biji kelapa sawit diolah lebih lanjut akan menghasilkan minyak kernel atau PKO (Palm Kernel Oil).
Minyak CPO inilah yang menjadi bahan dasar pembuatan minyak goreng. Selanjutnya akan diproses di pabrik untuk menjadi minyak nabati (minyak goreng, margarin), biodiesel, aleokimia (untuk olahan deterjen).
Adapun keunggulan minyak kelapa sawit yaitu mampu tahan di suhu yang tinggi selama proses penggorengan, tidak berbau, tidak berasa, dan memiliki efek crispy pada hasil masakan, serta mampu disimpan pada umur yang lama.
Minyak nabati seperti kepala sawit menghasilkan vitamin A yang larut dalam lemak.
Hal ini karena adanya kandungan karotenoid pada minyak sawit mentah CPO yang tinggi.
Karotenoid dalam makanan berfungsi mencegah kekurangan vitamin A serta penyakit mata dan kulit.
Minyak Kelapa
Minyak kelapa berasal dari Indonesia sejak ratusan tahun silam. Hal ini disebabkan banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di sepanjang daerah di Indonesia.
Pada dekade 90-an minyak kelapa mulai hilang dari peredaran disebabkan adanya persaingan dagang antara produsen bahan baku di Indonesia dan negara di Benua Eropa.
Minyak kelapa tentu saja berasal dari bahan baku kelapa. Dilansir dari Kompas.com, proses pembuatan minyak kelapa dibagi menjadi tiga tahapan yaitu metode Metode fermentasi, metode pemanasan, metode penyaringan.
Tentu saja setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahan. Metode yang digunakan sesuai selera.
Mengutip dari detik.com, para peneliti Harvard mengungkapkan bahaya dan manfaat dari minyak kelapa diantaranya mampu meningkatkan kadar LDL dan HDL pada kolesterol.
Selanjutnya, minyak nabati kurang baik bagi jantung. Hal ini disebabkan satu sendok minyak kelapa mengandung 12 gram minyak jenuh.
Bagi penderita penyakit jantung konsumsi lemak jenuh sekitar 13 gram.
Minyak Kedelai
Minyak kedelai berasal dari tanaman kedelai (Glycine Max) yang kaya akan manfaat.
Kacang kedelai sendiri banyak digunakan dalam pembuatan tempe, tahu, dan kecap. Kedelai juga bermanfaat sebagai sumber utama protein dan minyak nabati di dunia.
Pembuatan minyak kedelai meliputi beberapa tahap diantaranya Ekstraksi, Penjernihan, Pemucatan, Pemisahan Gum (De-Gumming), Penyaringan Alkali, Pemucatan (Bleaching), Hidrogenasi (Hydrogenation), Deodorisasi (Deodorization), Winterisasi (Winterization), Dewaxing.
Hellosehat.com mengungkapkan adanya 5 manfaat minyak kedelai yaitu titik asap tinggi sehingga jika digunakan untuk memasak pada suhu tinggi, minyak kedelai tetap aman dan juga menyehatkan.
Minyak kedelai kaya akan omega-3 berguna untuk perkembangan janin, penyusunan sel otak, dan kekebalan sistem imun tubuh.
Minyak kedelai mampu menjaga kesehatan jantung karena mengandung lemak tak jenuh.
Minyak kedelai mengandung vitamin K yang bagus untuk kesehatan tulang. Terakhir, minyak kedelai mampu memperkuat lapisan kulit sehingga menjadi sumber utama pembuatan skincare.
Semoga tidak bingung lagi untuk membedakan minyak goreng, minyak kelapa. dan minyak kedelai ya!