Pada artikel ini, kami akan menjelaskan kebenaran terkait dengan Micin dan Penyakit Ginjal. Untuk sebagian besar orang, akan terasa kurang nikmat jika tidak menambahkan micin pada hidangan makanan.
Namun, banyak fakta yang mengatakan bahwa penggunaan micin yang berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Lalu, apakah mengkonsumsi micin dapat menyebabkan sakit ginjal?
Berikut adalah penjelasannya, namun sebelumnya, kalian harus mengetahui apa itu Micin.
Apa itu Micin?
Sebagaimana diketahui, micin atau monosodium glutamat berguna untuk menambahkan rasa pada masakan yang berasal dari asam L-glutamat yang secara alami ada pada makanan.
Asam L-glutamat merupakan asam amino nonesensial, yang berarti tubuh dapat menghasilkan zat tersebut dan tidak perlu menambahkannya dari masakan.
MSG berbentuk bubuk kristal dan berwarna putih, dan tidak memiliki bau yang khas. MSG sangat mudah larut dalam air, dan dibuat dari fermentasi sumber karbohidrat seperti gula, tetes tebu, dan juga tebu.
Kaitan Penyakit Ginjal dan Micin?
Diketahui bahwa micin mengandung natrium yang tinggi seperti halnya garam, yang dapat menyebabkan hipertensi jika dikonsumsi terlalu banyak.
Kondisi hipertensi ini dapat berbahaya bagi ginjal, karena dapat mengganggu aliran darah ke ginjal dan memicu kerusakan pada organ tersebut.
Sebagai akibatnya, orang yang mengonsumsi micin secara berlebihan dapat mengalami kerusakan pada ginjal dan berisiko mengembangkan penyakit ginjal akut atau kronik.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan ginjal, disarankan untuk menghindari konsumsi micin yang berlebihan dan memperhatikan asupan natrium secara keseluruhan
Tentang Penyakit Ginjal Dalam Tubuh
Penyakit ginjal merupakan kondisi di mana organ ginjal tidak dapat menjalankan tugasnya dengan optimal yaitu untuk menyaring limbah yang berasal dari darah, dan mengalami kerusakan.
Ada dua jenis penyakit ginjal yang dapat disebabkan, yaitu penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronik. Penyakit ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak dapat menyaring sisa-sisa makanan dari darah.
Di lain sisi penyakit ginjal kronik terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya.
Orang dewasa yang memiliki ginjal kronik kebanyakan disebabkan oleh kencing manis dan juga darah tinggi. Penyebab lainnya adalah batu ginjal, lupus, dan beberapa penyakit lainnya.
Penyakit kencing manis dapat mencapai 30 persen dari pasien yang menjalani cuci darah yang disebabkan oleh ginjal yang sudah tidak dapat bekerja, sedangkan untuk hipertensi mencapai 25 persen.
Dua hal ini menjadi kontribusi 55 persen dari pasien yang menjalani cuci darah.
Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi