Kesuksesan bangsa kita kedepan tergantung dengan apa yang generasi muda lakukan sekarang. Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020-2030. Bonus demografi merupakan fenomena dimana penduduk usia produktif mendominasi atas jumlah penduduk usia tidak produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah masyarakat yang berumur 15-64 tahun, sedangkan nonproduktif adalah mereka yang berusia dibawah 15 tahun atau diatas 64 tahun. Bonus demografi terjadi karena adanya perubahan struktur umur Indonesia yang disebabkan oleh angka kematian bayi (infant mortality rate) menurun dan angka kelahiran total (total fertility rate) menurun. Bonus demografi ditandai dengan ledakan penduduk usia kerja.
Banyaknya jumlah masyarakat yang berusia produktif akan membuat beban hidup menjadi ringan karena penduduk usia nonproduktif yang harus ditanggung penduduk usia produktif menjadi lebih sedikit. Dengan adanya bonus demografi ini tentunya Indonesia akan mempunyai banyak tenaga kerja usia produktif sehingga pendapatan daerah ataupun nasional (diharapkan) semakin meningkat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Bonus demografi hanya terjadi sekali dalam beratus-ratus tahun. Maka dari itu kita harus memanfaatkannya. Setiap individu dari sekarang harus menjadi individu yang produktif atau setidaknya belajar untuk menjadi produktif agar kedepannya semua individu yang berada di usia produktif dapat meraih bonus demografi yang bermanfaat dan dapat mensejahterakan Indonesia. Sebab, pada bonus demografi, apabila hanya umurnya yang produktif tetapi individunya tidak produktif maka bonus demografi akan sia-sia.
Bonus demografi tidak bisa diraih oleh satu dua orang tetapi harus ada sinergi dari semua pihak. Kesuksesan bonus demografi bisa diraih dengan adanya kerja bersama antara pemerintah dengan masyarakat dan antara masyarakat dengan masyarakat. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan bahwa wajib sekolah 12 tahun, maka kita sebagai masyarakat harus bekerja sama dengan pemerintah untuk tidak bolos pelajaran ataupun sekolah. Karena sekolah merupakan salah satu wadah untuk dapat meningkatkan kualitas SDM (Sumber daya manusia). Dengan adanya kualitas SDM, individu usia dini akan dapat bersaing dan bertahan di pasar Internasional.
Pemuda juga harus berupaya untuk mengoptimalkan manfaat bonus demografi dengan cara lebih banyak melakukan hal-hal positif. Salah satu cara yang dapat dilakukan pemuda untuk menyukseskan bonus demografi adalah pemuda harus menjadi pemuda yang kreatif dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan zaman. Pemuda juga diharapkan agar dapat menciptakan lapangan kerjanya sendiri daripada bekerja terhadap orang lain, karena hal itu tentu dapat mencegah sempitnya lapangan kerja, terutama saat terjadinya bonus demografi nanti.
Tetapi, jika pemerintah dan masyarakat tidak dapat bekerja sama dan juga belum siap menghadapinya, maka bonus demografi akan menimbulkan banyak dampak negatif. Seperti akan terjadi sempitnya lapangan pekerjaan sehingga banyaknya individu usia produktif yang akan menjadi pengangguran yang akan menyebabkan kemiskinan dan akhirnya timbul lah banyak kriminalitas.
Jadi, sebagai generasi muda yuk kitabekerja sama dengan semua pihak, bersinergi, untuk memaksimalkan manfaat bonus demografi!