Pameran seni rupa Artjog MMXXII hadir mengusung inklusivitas dengan tema ‘Expanding Awareness’ secara luring kepada publik.
Event tahunan yang kembali digelar pada 7 Juli hingga 4 September 2022 yang diselenggarakan pada Jogja National Museum, Yogyakarta.
Adapun kolaborasi dengan Yogya Disability Arts juga turut mengisi ruang pameran yang inklusif.
Artjog sebagai ajang festival seni yang telah ditunggu kehadirannya karena sempat terkendala dua tahun karena pandemi.
Artjog MMXXII kini berhasil memamerkan hasil karya kreatif dan kolaboratif berdasarkan pengembangan ide dari para seniman di dalam satu ruang yang inklusif.

Dalam tema Artjog kali ini, melalui seni dan instalasi yang dipamerkan dapat dimaknai sebagai kesadaran (awareness) bagi individu maupun sekelompok orang untuk memahami suatu realitas yang membingkai dalam ruang dan waktu.
Adapun kritik tersirat yang hendak disampaikan seniman melalui karya seni mereka sebagai suatu ekspresi dan cita-cita yang hendak terwujud dalam sebuah dunia kebersamaan.
Melalui karya seni, proyeksi agenda yang mengkritik kenyataan-kenyataan kontradiktif yang selama ini berkelindan di sekitar kita.
Festival karya seni seperti Artjog menjadi salah satu fasilitas rekreasi untuk healing.
Dengan melihat perpaduan warna cerah ataupun monokrom, kita sebagai penikmat karya seni dapat memberikan apresiasi dan bersikap mindful dalam pagelaran seni tersebut.
Adapun dampak seperti memberikan stress release sekaligus memanjakan mata ketika melihat pagelaran seni yang ditampilkan.
Banyak sekali karya seni yang menarik dan penggunaan material bahan daur ulang yang menambah kesan epic dalam artjog kali ini.
Kemunculan ide yang diterapkan pada karya seni seolah-olah menunjukkan bahwa manusia menjadi suatu penyebab bencana alam.
Manusia telah diingatkan dengan berbagai ancaman yang menandakan adanya ketimpangan perilaku yang menunjukkan ketidakpedulian atas lingkungan.

Secara psikologis, banyak dari seniman yang hendak menceritakan apa makna yang hendak disampaikan maupun kecenderungan seniman mengenai hal yang dialami (issues dalam diri).
Lukisan yang menampilkan gigi taring, apakah terdapat anger issue dalam diri seniman tersebut? Atau ia ingin menunjukkan gaya yang gagah dalam lukisannya?
Pada dasarnya, ketidaksesuaian antara asumsi dengan realitas yang membentuk desonansi kognitif pada manusia.
Adapun instalasi bantal yang membentuk perosotan dapat diartikan sebagai manusia memiliki tekanan yang berat dan sudah sepatutnya kita berusaha untuk melepaskan sedikit beban tersebut.
Dengan kehadiran artjog ini, kita diingatkan kembali untuk meluruskan pemikiran idealis dan meluaskan penyadaran akan tanggung jawab kita sebagai manusia yang utuh.
Mari kita melihat pameran seni dan berikan apresiasi kepada seniman. Galeri Artjog buka pukul 10.00 – 21.00 WIB.
Tiket masuk Artjog Rp. 75.000 per orang dewasa, Rp. 50.000 per anak dan remaja berusia 6-17 tahun, ataupun gratis bagi anak yang dibawah 6 tahun.