Berkiprah dalam dunia tulis menulis bukanlah perkara yang mudah. Persoalannya, profesi sebagai penulis saat ini sedang dalam masa-masa sulit dimana pendapatan dari hasil tulisan berkurang sangat drastis. Pada saat ini sebelum pandemi saja, performa media cetak seperti koran menurun drastis.
Hal itu dikarenakan harga kertas yang mahal dan juga pajak kertas tersebut. Hal itu membuat berbagai koran mengurangi kolom menulis bahkan menghentikan menerima artikel dari penulis. Hal itu juga menyebabkan berkurangnya pendapatan honorarium dari hasil menulis di media cetak seperti koran.
Saya pribadi merasakan hal itu karena saya pada awalnya adalah penulis koran. Saya mengalami pengurangan pendapatan dari koran karena banyak koran tidak lagi membayar penulisnya.
Sungguh ini sesuatu yang sangat sulit diterima. Namun demikian, banyak penulis beralih menulis ke platform menulis digital, blog dan lain sebagainya. Namun, antara koran dan platform menulis digital sangatlah berbeda jauh.
Perbedaan itu saat platform menulis digital memberikan honor pada penulis dari jumlah pembaca tulisannya, sedangkan koran membayar dengan hasil tulisan yang terbit.
Jujur saja, menurut pengalaman saya, sebenarnya lebih banyak pendapatan dari menulis di koran dibandingkan di media digital. Sekali terbit tulisan di koran bisa dihargai sekitar Rp. 150 ribu bahkan ada sampai jutaan rupiah bagi koran nasional ternama.
Saya sendiri merasakan banyak pengurangan pendapatan menulis di platform menulis digital. Hal itu karena pembaca saya sangatlah sedikit. Jauh berbeda ketika menulis di koran.
Sebab itu, saya berharap ada bonus sebenarnya dari setiap platform menulis digital bagi penulisnya. Bonus itu dapat diberikan jika penulisnya produktif, atau tulisannya adalah pilihan editor dan lain sebagainya.
Saya dapat dikatakan penulis yang produktif dan harapannya platform media digital seperti Digstraksi dan lainnya bisa memberikan sedikit apresiasi atau bonus kepada saya dan kepada penulis lain tentunya.
Semua itu agar semangat menulis tetap tumbuh dan produktif sekaligus menulis bisa menjadi tempat untuk membutuhi kehidupan ataupun menambah pendapatan.
Bukan itu saja, jika sebuah platform menulis digital memberikan bonus kepada penulisnya maka semakin hari akan semakin banyak penulis yang hadir dan menyajikan tulisan menarik, bermanfaat dan penuh makna.
Harapannya, semakin banyak saat ini platform menulis digital hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menciptakan penulis-penulis terbaik, produktif dan bisa menjadi sarana penguatan literasi di Indonesia.
Profesi penulis juga harapannya bisa jadi sebuah profesi menjanjikan untuk menyambung hidup. Platform menulis semakin banyak dan dijadikan sebuah industri kreatif sebagaimana industri hiburan yang ada di Indonesia.
Semoga pemerintah bisa mendengar seruan, ajakan dan tulisan ini dan bisa terealisasikan. Jika profesi lain bisa menghasilkan uang sebagai alat kebutuhan dan pemuas kebutuhan, maka menulis juga harusnya bisa seperti itu.
