Filsafat stoic atau biasa disebut dengan filsafat teras merupakan filsafat tertua yang ada pada zaman romawi kuno.
Ilmu yang diajarkan selalu diterapkan dan diutamakan untuk dilakukan di kehidupan sehari- hari, serta bagaimana bertindak dengan landasan dasar yang pasti.
Dengan adanya ribuan ilmu yang tertuang pada filsafat stoic (teras), kali ini kita hanya akan membahas empat ilmu filsafat stoic (teras) yang mengajarkan hidup sederhana tapi membawa kebahagiaan dalam hidup, diantaranya yaitu:
Diambil dari kutipan filsuf ternama, Marcus Aurelius, raja Kerajaan Romawi Tahun161-180 (filsuf stoicsm), termasuk dari great stoic philoshopiers of roman empire.
yang mengatakan, “kurangi mengeluh, bahkan ke diri sendiri.” Menurut beliau, dengan mengeluh kita dengan sengaja menyia-nyiakan energ internal dari diri kita untuk keluar, itu akan memvorsir energi-energi baik hilang begitu saja.
So, karena ilmu stoic ini tselalu mengajarkan betapa pentingnya mengembangkan dan merawat energi dalam dengan baik.
Walaupun kita ketahui. Tidak selamanya mengeluh itu menjadi hal yang buruk. Mengeluh wajar, asal tidak keseringan.
Selanjutnya, kutipan kedua datang dari seorang filsuf kerajaan romawi, Epictetus (great stoic philoshopiers of roman empire.) yang mengajarkan untuk tidak memperlihatkan prosesmu kepada orang lain.
Berbicara tentang pengembangan diri, memang menjadi suatu capaian sembari ekspektasi bagi seseorang.
Namun, banyak juga seseorang terlena terhadap harapan-harapan yang diberikan oleh orang lain seperti diberi pujian.
Padahal, effort berharap pujian dari orang lain itu hanya menjadi opsional kesekian kali.
Karena pada dasarnya, stoic pun menjelaskan keutamaan dari proses pengembangan diri itu ya dari dirimu sendiri, bukan dari orang lain.
Ada lagi dari Musonius Rufus (great stoic philoshopiers of roman empire). dengan kutipannya, “Lakukan seluruh hal yang kamu lakukan itu dengan secukupnya.” Maksud dari kutipan tersebut bisa kita analogikan apabila kita sedang makan secara mainfull (dengan menikmati tiap suapan yang kita makan).
Entah aktivitas apapun itu, kita dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. Lakukanlah dengan slowly dan menyenangkan.
Yang terakhir, ada dari Zeno Of Citium (great stoic philoshopiers of roman empire). “Perbanyaklah mendengar daripada berbicara.” Yap, kerap kali kita lupa untuk mendengarkan daripada mengeluarkan beribu bahasa yang kita lontarkan.
Manusia yang diciptakan satu mulut dan dua telinga ini kebiasaan terlalu mengutamakan berbicara akan menyulitkan kita untuk memahami situasi dan mengambil tindakan yang tepat.
Cobalah untuk terbiasa mengutamakan mendengarkan terlebih dahulu dengan seksama, baru kita bisa mencoba untuk berbicara dengan baik dan lugas.
Nah, itulah empat ajaran dari filsafat teras yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. karena, jika dipikir-pikir kebiasaan-kebiasaan seperti itu jika dilakukan secara intens, akan menimbulkan kebahagiaan.