Hewan adalah makhluk hidup yang memiliki banyak kesamaan dengan manusia. Mereka (para hewan) mengasup makanan, sebagaimana manusia juga makan, mereka berkembangbiak sebagaimana manusia juga berkembangbiak, mereka hidup berkelompok sebagaimana manusia hidup bersosialisasi, mereka para hewan juga tidur sebagaimana manusia memerlukan waktu untuk istirahat. Tapi ada satu yang berbeda. Bila manusia secara keseluruhan tercipta sebagai makhluk hidup yang diurnal, lain halnya dengan hewan. Secara alamiah, klasifikasi hewan berdasarkan pola hidupnya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: hewan diurnal dan hewan nokturnal.
Menariknya, banyak diantara kita yang masih belum mengenal apa sih yang dimaksud hewan diurnal dan hewan nokturnal? Nah, disini kami akan coba jelaskan. Jadi, simak baik-baik yah!
Hewan Diurnal & Hewan Nokturnal
Hewan diurnal adalah spesies hewan yang memiliki pola hidup tidak jauh berbeda dengan pola hidup manusia. Mereka para hewan diurnal akan aktif di siang hari, dan cenderung sangat pasif saat malam hari. Berbeda dengan dengan hewan diurnal, hewan nokturnal justru sebaliknya. Para hewan nokturnal ini cenderung sangat aktif bila matahari telah terbenam.
Matahari terbenam bagi para hewan nokturnal ini ibaratkan matahari terbit bagi spesies hewan diurnal. Mulai dari berburu, membangun sarang, bermain, hingga melakukan proses berkembangbiak biasa dilakukan hewan nokturnal saat malam hari.
Contoh-Contoh Hewan Nokturnal
Ohiya! Untuk contoh hewan diurnal, karena mereka sudah sangat umum, sepertinya kali ini tidak perlu kita bahas yah. Di edisi kali ini, kita akan lebih fokus pada contoh-contoh hewan nokturnal dan mengenal lebih dalam hewan apa saja sih yang tergolong ke dalam kategori hewan nokturnal? Berikut selengkapnya.
1. Tarsius
Jika dilihat sekilas, postur tubuh hewan nokturnal yang satu ini mirip dengan tikus. Hanya saja pada bagian atas, kepala tarsius cenderung berbentuk bulat yang membuatnya sedikit mirip dengan spesies kera. Tarsius ini merupakan kelompok primata yang jumlahnya sangat terbatas dan hanya bisa ditemui di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Meski memiliki ekor panjang yang mirip dengan tikus, secara tingkah laku ternyata tarsius cenderung lebih mirip dengan spesies kera. Mereka bahkan mampu menangkap seekor burung kecil yang sedang terbang untuk dimangsa.
2. Katak Serasah
Katak serasah ini juga biasa dikenal dengan nama bangkong serasah. Spesies ini umumnya hidup di wilayah perhutanan yang lokasinya tidak jauh dari aliran sungai (DAS). Sebagai hewan nokturnal, katak serasah akan tidur di siang hari, dan mulai melakukan aktivitasnya saat matahari mulai terbenam.
Sedikit berbeda dengan katak yang bertubuh ramping, kaki yang pendek dan badan yang cenderung besar membuat katak serasah ini sulit untuk melompat tinggi. Bahkan tidak jarang kita dapati, akibat ketidakseimbangan postur tubuhnya, katak ini lebih sering merayap di kayu atau bebatuan, daripada melompat sebagaimana katak pada umumnya.
3. Galago
Hewan nokturnal berikutnya bernama galago. Secara fisik galago masih sedikit mirip dengan tarsius dengan kebiasaan yang tidak jauh berbeda pula (memanjat pohon). Galago merupakan spesies primata kecil (Lorisidae) yang berasal dari hutan hujan Afrika. Posturnya tidak terlalu besar, berkisar antara 38cm hingga 61cm. Galago bertahan hidup dengan memangsa burung-burung kecil, serangga, dan beberapa jenis buah-buahan.
4. Kelelawar
Sudah merupakan sebuah keumuman, bahwa kelelawar adalah hewan yang aktif saat malam hari. Hewan nokturnal ini merupakan satu-satunya spesies mamalia yang mampu terbang di udara layaknya spesies unggas pada umumnya. Secara fisik kita dapat mengamati, bahwa kedua bagian kaki (bawah dan atas) pada kelelawar saling terhubung membentuk bentangan “layar” kecil guna mengibas udara saat terbang. Ukuran atau panjang tubuh pada kelelawar tentu sangat bervariasi, namun secara umum ukuran kelelawar ini berkisar antara 4cm – 5,3cm – 7,8cm, dan 23cm. Dalam beberapa spesies tertentu, panjang tubuh kelelawar bahkan bisa mencapai 170cm, sebagaimana panjang kelelawar kapauk Pteropus vampyrus.
5. Kiwi
Jangan keliru yah, ini adalah kiwi dari spesies unggas, bukan buah kiwi berwarna hijau yang biasa kita makan. Kiwi ini adalah hewan nokturnal yang dikenal sebagai ikon dari negara Selandia Baru. Beberapa hal unik dari burung kiwi ini antara lain seperti:
- Cukup 1 pasangan seumur hidup (monogami)
- Salah satu unggas dengan penciuman terbaik
- Memiliki bulu yang lebat untuk berkamuflase
- Memiliki cakar yang tajam
- Ingatan yang kuat
6. Lipan
Siapa sangka, ternyata hewan nokturnal bukan hanya berasal dari spesies hewan bertulang belakang. Salah satu hewan tidak bertulang belakang yang masuk dalam kategori hewan nokturnal adalah lipanlipan atau biasa dikenal dengan sebutan kelabang. Kelabang ini merupakan salah satu hewan berbisa dengan segmen cacing bertubuh pipih, namun bersendi dan memiliki kaki yang banyak.
7. Burung Hantu
Hewan nokturnal berikutnya yaitu burung hantu. Masih sama dengan kelelawar, burung hantu juga cukup populer di tengah masyarakat kita sebagai hewan yang aktif saat malam hari. Burung hantu biasanya memangsa tikus, belalang, ataupun ikan saat malam hari untuk bertahan hidup. Secara umum burung hantu (Strigiformes) memiliki panjang antara 32cm hingga 70cm) dan masuk dalam kategori hewan karnivora.
8. Lemur
Jika Anda pernah melihat film Madagascar, pasti Anda sudah tidak asing dengan hewan yang satu ini. Benar sekali, ini adalah lemur. Hewan nokturnal ini berasal dari benua Afrika, tepatnya di wilayah Madagaskar, Afrika. Lemur atau yang biasa disebut warik Madagaskar biasanya dapat hidup hingga usia 16-20 tahun lamanya. Postur tubuh terbilang sedang, tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, berkisar antara 39cm – 73cm tergantung jenisnya. Namun, khusus untuk lemur jenis Pygmy mouse memang terbilang sangat kecil dan lain sendiri, karena panjangnya hanya sekitar 14cm saja.
Bagaimana? Barusan adalah 8 daftar hewan nokturnal yang bisa kami jelaskan. Meskipun masih ada beberapa hewan nokturnal lainnya seperti : tikus, musang, kuskus dan kukang, namun karena keterbatasan waktu, mungkin akan kita bahas pada kesempatan yang lain. Terima kasih atas keluangan waktunya, dan jangan lupa, bila Anda merasa informasi ini bermanfaat, bagikan ke teman-teman Anda yah!
[zombify_post]