Pernahkah kita bertanya tentang asal emas? Darimanakah sebenarnya benda yang berharga ini berasal? Mengapa bisa ada di dalam perut bumi? Mari kita lihat ulasannya berikut ini!
Dikarenakan memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, emas yang memiliki simbol Au dalam tabel periodik kimia itu ini, sebenarnya emas terbilang langka di Bumi. Karena menurut hasil riset tim peneliti Universitas Brigstol Inggris, emas bukanlah berasal dari perut Bumi, melainkan berasal dari tabrakan meteorit lebih dari 200 juta tahun setelah bumi terbentuk.
Tepatnya, emas-emas terbentuk saat terjadinya Supernova, yaitu fenomena meledaknya suatu bintang di luar angkasa. Jelasnya seperti ini. Dalam suatu bintang biasanya terjadi fusi nuklir, di mana terdapat banyaknya proses elemen ringan seperti hidrogen, yang berusaha berubah ke elemen yang lebih berat menjadi helium, karbon dan oksigen dalam kurun waktu jutaan tahun.
Dan tidak hanya berhenti sampai di situ. Elemen-elemen berat tersebut kemudian berusaha untuk menjadi elemen yang lebih berat lagi seperti besi dan nikel. Namun ketika memasuki tahap tersebut, fusi nuklir biasanya telah kehabisan energi, ini membuat lapisan luar dari bintang menyusut ke inti sehingga menimbulkan ledakan yang kita sebut sebagai supernova. Pada inti supernova ini memungkinkan terbentuknya unsur pembentukan elemen perak, uranium, hingga emas yang dapat terjadi hanya dalam hitungan detik saja.
Berkat hasil dari bertemunya partikel atom seperti proton dan elektron yang berubah menjadi neutron, alhasil gelombang ledakan supernova ini menggerakan puing-puing ledakannya di antara benda-benda langit dalam bentuk gas dan debu.
Gas dan debu tersebut lama kelamaan menjadi bintang baru dan planet. Kemudian emas menyebar karena aktivitas geothermal, atau panas dari inti bagian bumi. Setelah beberapa milyar tahun, barulah manusia menemukan tekhnologi untuk menambang dan mengolah biji-biji emas di perut bumi tersebut sehingga bisa menjadi suatu materi atau perhiasan yang biasa kita lihat sekarang atau saat ini.
Lantas bagaimana jadinya jika cadangan emas yang terdapat di dalam perut bumi ini habis? Sebenarnya emas bisa diproduksi melalui bantuan akselerator partikel, menggunakan tekhnologi penumbuk partikel yang bernama Large Hadron Collider, yang ada di Jenewa, Swiss. Dengan alat ini Ilmuwan dapat mengubah kembali timbal menjadi emas lewat serangkaian reaksi nuklir. Sayangnya, proses pengembalian timbal menjadi satu gram emas membutuhkan waktu yang sangat lama hingga mencapai jutaan tahun.
Selain itu, seiring dengn kemajuan tekhnologi, ada tempat lain di mana kita bisa mencari emas serta mineral lain yaitu asteroid atau planet lain. tetapi kedua cara tersebut dinilai sangat tidak efisisen dan malah membuat emas tambah mahal harganya karena biaya produksinya yang tinggi. Bagaiman sekarang? Sudah tahukan emas berasal darimana? Alam semesta yang saat ini kita tinggali ini memang menyimpan banyak hal yang belum bisa kita terjemahkan.