Demon Slayer merupakan suatu fenomena tersendiri dalam baik dalam dunia manga maupun animenya. Ini dikarenakan kualitas animenya dapat begitu memukau bagi setiap orang yang melihatnya, sehingga dalam sekejap menjadi bahan perbincangan pada berbagai lini sosial media, terutama dalam komunitas pecinta anime.
Kepopuleran dari Demon Slayer sebenarnya tidak terjadi dalam sekejap, karena manga ini sendiri sudah ada sejak tahun 2016, tetapi baru mulai mendapatkan ketenarannnya menjelang penghujung akhir tahun 2019.
Banyak yang kemudian menganggap bahwa satu-satunya faktor yang membuat Demon Slayer begitu fenomenal adalah karena Ufotable sebagai studio yang menangani adaptasi anime dari versi manganya, dapat memproduksi anime dengan kualitas gambar yang begitu tajam dan detail, dimana pada saat itu belum banyak anime dengan kualitas seperti yang dibuat dalam Demon Slayer. Namun apakah anggapan tersebut memang benar adanya ?
Plot dan Karakter yang Seperti pada Cerita Shonen Kebanyakan
Anggapan mengenai Demon Slayer adalah serial yang overrated dengan plot dan karakter yang biasa saja tidaklah salah. Hal ini dikarenakan cerita mengenai petualangan seseorang dalam membasmi makhluk-makhluk jahat spiritual sudah banyak muncul sebelumnya, seperti pada Bleach, Inuyasha , Nurarihyon no Mago, dan Kekkaishi.
Kamado Tanjiro sebagai protagonis utama pun memiliki karakter yang dapat dijumpai di banyak manga shonen. Lalu apakah ini berarti membuat Demon Slayer menjadi buruk dan tidak layak untuk ditonton? tentu saja tidak.
Demon Slayer sebagai salah satu manga yang terbit dalam majalah populer Weekly Shonen Jump memiliki keuntungan sendiri karena berasal dari genre shonen.
Ini dikarenakan shonen adalah genre yang paling banyak diminati, sehingga setiap ada seri shonen baru apalagi jika diadaptasi dalam bentuk anime pasti akan selalu dinantikan.
Yang membuat kemudian Demon Slayer begitu melejit adalah karena anime Season pertamanya yang dibuat dengan kualitas terbaik pada saat itu.
Cerita dari Demon Slayer sendiri memiliki kelebihan yaitu dari sisi dramatisnya, dimana setiap karakternya, memiliki masa lalu kelam yang membentuk kepribadian dari individu tersebut di kemudian hari.
Gotouge Koyoharu selaku kreator dari Demon Slayer memang memiliki keahlian dalam menggambarkan cerita dan pertarungan yang dramatis, namun efek dramatis tersebut menjadi tergambarkan secara lebih baik dalam versi animenya.
Terutama pada Episode 19 yang terdapat pertarungan sengit antara Tanjiro melawan Rui dapat divisualkan dengan begitu emosional, dimana Tanjiro harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengalahkan Rui.
Sampai Kapankah Demon Slayer Akan Terus Populer ?
Pertanyaan ini muncul karena manga dari Demon Slayer sudah berakhir 2 tahun yang lalu dan biasanya manga yang sudah tamat maka penjualannya akan perlahan menurun.
Uniknya hal sebaliknya dijumpai pada Demon Slayer, alih-alih menurun penjualan manganya justru meningkat drastis dalam 3 tahun terakhir ini, bahkan selalu menempati peringkat pertama.
Ini tentu saja karena anime dari Demon Slayer yang justru baru saja dimulai, sehingga masih menyisakan banyak material untuk diangkat menjadi anime oleh Ufotable.
Belum lagi versi movienya yang tidak lain adalah Demon Slayer : Mugen Train yang berhasil menjadi film paling laris di Asia pada tahun 2020. Semua ini tentu saja memberikan dampak besar terhadap penjualan manganya.
Walaupun begitu Demon Slayer akan mendapatkan saingan berat pada tahun 2022, hal ini dikarenakan ada dua manga yang diadaptasi oleh MAPPA, yang tidak lain adalah Jujutsu Kaisen dan Chainsaw Man.
Kualitas MAPPA dalam memproduksi anime dapat dikatakan sebanding dengan Ufotable, namun Jujutsu Kaisen dan Chainsaw Man memiliki berbagai aspek yang lebih baik dari Demon Slayer baik dari segi plot, karakter maupun worldbuilding.
One Piece juga patut diperhitungkan terutama karena sejak memasuki Wano Arc kualitas animenya terus mengalami peningkatan.
Dengan begitu persaingan dalam memperebutkan posisi pertama dalam penjualan manga kedepannya akan berlangsung lebih ketat, dan bukan tidak mungkin bahwa Demon Slayer akan tergeser dari posisi pertamanya, tetapi melihat kualitas animenya dan masih panjang jalan cerita versi animenya maka dapat dipastikan 2-3 tahun ke depan Demon Slayer masih akan tetap populer dengan catatan Ufotable dapat menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas dari animenya.
Sebagai manga yang fenomenal, kualitas dari anime Demon Slayer membawa perubahan yang baik dalam dunia anime, dimana semakin banyak muncul anime baru dengan kualitas yang tidak main-main.
Fire Force, Promised Neverland, Jujutsu Kaisen adalah sebagian dari manga yang juga berhasil meraih ketenarannya berkait animenya. Ke depannya bukan tidak mungkin lagi jika bermunculan anime-anime yang memiliki kualiatas setara atau bahkan melebihi dari Demon Slayer.