Weekly Shonen Magazine adalah salah satu antologi manga dengan genre shonen yang termasuk paling laris dan diterbitkan oleh Kodansha.
Mungkin bagi sebagian besar pembaca manga lebih mengenal Weekly Shonen Jump karena nama-nama besar seperti Naruto, One Piece, Bleach, dan Dragon Ball berasal dari majalah manga tersebut.
Namun jangan salah, pada saat ini Weekly Shonen Magazine adalah majalah manga yang menjadi pesaing ketat bagi Weekly Shonen Jump.
Ini dikarenakan, ada beberapa manga yang berasal WSM meraih sejumlah popularitas, sebut saja Fairy Tail, Seven Deadly Sins, Hajime no Ippo atau Tokyo Revengers yang pada tahun 2021 ini merupakan salah satu yang paling digandrungi.
Tetapi dari banyaknya manga di WSM ada beberapa manga yang sebenarnya menarik tetapi kurang populer atau dalam kata lain, underrated.
Underrated disini dapat dikatakan karena sebagian dari manga tersebut masih sangat baru sehingga belum banyak dikenal.
1. Fire Force
Mengambil latar Jepang masa depan setelah peristiwa kebakaran raksasa terjadi, cerita ini berkisah mengenai seorang anak bernama Shinra yang memiliki kekuatan api dan bergabung dengan satuan pemadam kebakaran khusus.
Pemadam kebakaran khusus ini tidak bertugas untuk memadamkan api dengan selang air, namun memiliki tugas lain untuk mengirim manusia-manusia api menuju alam selanjutnya. Selain itu Shinra dan teman-temannya juga memiliki tugas besar untuk mencegah bencana besar berikutnya terjadi.
Pada saat ini manga buatan dari Ohkubo Atsushi telah diadaptasi ke versi animenya. David Production selaku studio yang memproduksi anime dari manga ini, telah melakukan tugasnya dengan baik, bahkan dari segi gambar dan suara tidak kalah dengan Demon Slayer dan Jujutsu Kaisen.
Namun sangat disayangkan dibandingkan dua seri tersebut, sepertinya Fire Force belum memperoleh kesuksesan seperti yang diharapkan, yang antara lain sebagai berikut :
2. Edens Zero
Sudah tidak diragukan lagi sepak terjang Hiro Mashima di dunia manga, dimana hampir setiap manga yang dibuatnya selalu terkenal.
Mulai dari Rave Master, Fairy Tail, dan sekarang Edens Zero, walaupun begitu karya Mashima yang satu ini sepertinya belum bisa menyamai kesuksesan pendahulunya.
Ini mungkin diasebabkan karena banyak pembaca yang kecewa dengan Fairy Tail yang lama-kelamaan terlalu mengandalakan nakama power, sehingga pada saat Edens Zero terbit banyak pembaca yang tidak antusias lagi karena berpikir akan sama saja. Padahal dari segi cerita manga yang satu ini dapat dikatakan lebih mendalam dan serius dibandingkan Fairy Tail.
Alasan lainnya kemungkinan karena kali ini Mashima mengambil tema sci-fi yang dimana tema tersebut tidak begitu populer jika dibandingkan dengan tema Masashi sebelumnya yang banyak mengambil tema dunia sihir.
Hal ini dapat berubah jika anime dari manga ini yang digarap oleh J.C. Staff dapat mendongkrak popularitasnya.
3. Orient
Bisa dikatakan manga yang satu ini adalah yang paling underrated dibandingkan dengan manga lainnya di Weekly Shonen Magazine.
Bagi yang masih dengan namanya, mungkin akan lebih familiar dari pengarang dari manga ini yang tidak lain adalah Ohtaka Shinobu, mangaka yang sama membuat Magi.
Magi sendiri merupakan karya Shinobu yang paling sukses baik dari anime maupun manganya. Setelah itu Shinobu kembali dengan Orient, namun sepertinya popularitasnya masih jauh dibandingkan dengan Magi. Bahkan kemungkinan untuk diadaptasi ke versi animenya sangat kecil.
Sangat disayangkan sebenarnya, karena dari segi cerita, karakter maupun worldbuilding, manga yang satu ini sebenarnya sangat menarik.
Walaupun Musashi sebagai karakter utama, tidak jauh berbeda dengan protagonis dari shonen lainnya, namun aksi pertarungan dalam manga ini menarik untuk diikuti karena selalu berjalan sengit, dimana karakter antagonisnya terlihat lebih pintar dan licik, sehingga bisa mengungguli setiap lawannya.
4. Mokushiroku no Yonkishi
Bagi kalian yang penasaran dengan akhir dari cerita Nanatsu no Taizai yang menggantung, akhirnya rasa penasaran itu dapat terjawab karena Nakaba Suzuki akhirnya merilis sekuel dari manga tersebut.
Manga yang mengambil judul Mokushiroku no Yonkishi ini bercerita mengenai Percival, seorang anak laki-laki yang tinggal jauh di pedalaman Britania bersama dengan kakeknya.
Tiba-tiba saja hidupnya berubah ketika seorang Holy Knight menyerang dan membunuh kakeknya , yang akhirnya mendorong Percival untuk melakukan petualangan demi mencari pembunuh kakeknya tersebut.
Sama seperti prekuelnya, setting dari manga ini masih mengambil tema fantasi medieval, dimana ras seperti raksasa, iblis, peri dan manusia hidup berdampingan.
Namun bagi kalian yang ingin segera mengetahui bagaimana nasib Meliodas bersama gerombolannya sepertinya masih harus bersabar terlebih dahulu karena sampai saat ini belum dijelaskan menghilangnya Meliodas dan kawan-kawan.
Walaupun begitu nasib Arthur dan Merlin yang menjadi misteri di akhir kisah Nanatsu no Taizai akan segera terjawab disini.
5. Shang-ri La Frontier
Manga yang satu ini berkisah mengenai seorang pemuda yang memiliki hobi bermain game bernama Rakurou. Berbeda dengan kebanyakan gamer lainnya yang selalu memburu game dengan kualitas terbaik, Rakurou adalah penikmat game sampah, dimana berbagai game yang dimainkannya adalah game -game sampah dengan sejuta masalah atau bug.
Pada suatu hari seorang pemilik toko video game menawarkan game terkenal untuk dimainkan oleh Rakurou, sejak saat itulah petualangan Rakurou untuk menjelajahi dunia game dengan kualitas terbaik dimulai.
Dunia dalam manga ini mengambil tema masa depan dimana game virtual reality sudah menjadi game yang sangat biasa untuk dimainkan.
Sekilas cerita dari manga ini mirip dengan kebanyakan manga dengan tema isekai laiinya. Namun yang membuat menarik adalah, pengalaman Rakuro sebagai pemain game sampah menjadi kelebihan tersendiri dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Worldbuilding dalam manga ini juga cukup baik, dengan beragam jenis monster.
6. Eisen no Lovelock
Berbeda dengan manga sebelumnya, manga yang satu ini tergolong masih sangat baru. Eisen no Lovelock karya Shihira Tatsuya ini baru dirilis pertengahan Mei 2021 sehingga chapternya masih sangat sedikit, sehingga wajar jika memang belum populer.
Bercerita mengenai dua anak kembar yang semenjak kecil ingin menjadi pahlawan super, tetapi Yosai salah satu dari anak kembar mengingkari janji tersebut karena pada saat dewasa hanya menjadi tukang sapu di sebuah perusahaan hero, sementara saudara kembarnya menjadi pahlawan super yang terkenal.
Yosai pun selalu mengagumi saudara kembar dan para pahlawan super, namun suatu hari pandangannya seketika berubah ketika mengetahui fakta mengejutkan dibalik kesuksesan para pahlawan tersebut.
Manga yang satu ini memiliki potensi untuk menjadi terkenal, karena selain art yang memukau cerita mengenai kepahlawanan juga digambarkan melalui sudut pandang lain.
Pahlawan super dalam manga ini justru adalah penjahat yang rela melakukan apa saja untuk meraih ketenaran, bahkan jika hal itu merenggut nyawa tidak berdosa.
Proses seseorang untuk mendapatkan kekuatan super juga tidak gampang, dimana seseorang harus melewati kondisi ekstrem tertentu untuk mendapatkannya.
Dari deretan mangan di sebenarnya, empat diantaranya adalah mangak terkenal yang karya-karya sebelumnya terlah banyak meraih kesuksesan.
Namun hal ini dapat menjamin bahwa karya berikutnya akan meraih kepopuleran yang sama atau bahkan dapat melampauinya. Walaupun begitu sejauh ini jalan cerita dari deretan manga tersebut cukup menarik untuk kategori shonen.