Tahun 2000-an merupakan masa keemasan tersendiri bagi dunia anime dan manga, dikarenakan pada tahun ini banyak manga dan anime yang mendapatkan kepopulerannya.
Salah satu penyebab mengapa pada dekade tersebut dapat disebut sebagai jaman keemasan adalah banyaknya anime yang ditayangkan di stasiun tv nasional maupun swasta, sehingga banyak anak maupun remaja yang mengenal anime dari menonton tv.
Popularitas dari berbagai anime yang banyak bertebaran di tv pada saat itu, berimbas juga pada penjualan manganya yang ikut mengalami peningkatan yang drastis.
Selain itu tempat peminjaman komik yang pada waktu itu masih sering dijumpai juga ikut andil dalam dikenalnya berbagai jenis manga.
Dari sekian banyak, Naruto, Bleach dan One Piece adalah beberapa manga yang pada saat itu berhasil meraih kesuksesannya hingga disebut sebagai Big Three karena pada masa itu merupakan manga shonen dengan penjualan tertinggi dan dalam waktu yang hampir bersamaan juga.
Walaupun begitu diluar ketiga nama besar tersebut masih banyak terdapat manga-manga yang terkenal juga pada dekade tersebut.
5. Rave
Jauh sebelum terkenal dengan Fairy Tail, Hiro Mashima sebagai mangakanya sudah terlebih dahulu terkenal dengan Rave. Rave dapat dikatakan bahwa manganya yang satu inilah yang membawa Hiro Mashima meraih kepopulerannya pada awal tahun 2000-an.
Manga ini memang lahir pada tahun 1999, namun mulai terkenal pada tahun 2000 ke atas, bahkan pada saat itu manga ini masih lebih terkenal daripada One Piece.
Rave bercerita kisah seorang remaja berusia 16 tahun bernama Haru Glory yang memulai petualangannya mengumpulkan Rave Stones dan mencegah dunia dari kehancuran yang dilakukan oleh DarK Bring.
Dalam perjalanannya Haru tidak sendirian, dia bertemu berbagai macam orang dari berbagai latar belakang yang nantinya menjadi teman seperjalanannya.
Rave sendiri dapat terkenal pada saat itu, karena konsep petualangan dalam dunia sihir pada masa itu masih jarang ditemui.
Action yang memukau ditambah lagi cerita yang tidak sedikit mengandung unsur vulgar menjadi daya tarik tersendiri bagi pembacanya.
4. Kekkaishi
Bagi yang masih ingat, adapatasi anime dari Kekkaishi ini pada tahun 2006 sampai sekitar 2008 pernah menghiasi layar kaca.
Tentunya hal ini menjadi kenangan tersendiri pada pelajar masa itu , karena anime yang tayang pada siang hari tersebut selalu dinantikan sepulang sekolah.
Namun sayangnya versi anime dari Kekkaishi ini tidak sampai merangkum keseluruhan cerita dari manganya karena total hanya terdapat 52 episode saja, dimana ini hanya selesai pada Kokuboro Arc di dalam versi manganya.
Manga karya Yellow Tanabe ini menceritakan tentang dua orang remaja yaitu Yoshimori dan Tokine yang selain pelajar mereka juga memiliki tugas lain yaitu membasmi ayakashi yang setiap malam bermunculan di gedung sekolahnya.
Pada awal cerita, Kekkaishi memang berjalan secara lambat karena konflik dan setting yang selalu sama. Namun lambat laun cerita dan konflik di dalamnya mulai meluas dan semakin rumit, dengan berbgai karakter baru bermunculan dan adanya persaingan politik di dalamnya.
Selain dari segi plot, kehebatan Yellow Tanabe juga terlihat dari sisi artnya, dimana setiap panel dapat menggambarkan suatu peristiwa maupun dialog secara jelas.
3. The Law of Ueki
Sama seperti Kekkaishi, adaptasi anime dari manga juga pernah muncul di layar kaca dan cukup populer pada saat itu, namun sangat disayangkan animenya tidak bertahan lama di layar kaca.
Manga dari Fukuchi Tsubasa ini dapat dikatakan cukup unik, baik dari segi cerita maupun artnya. Dari segi art, sebenarnya art dari manga ini sedikit susah untuk diikuti, terutama karena terkadang terasa seperti berantakan ditambah lagi ekspresi dari karakternya yang terkesan aneh, sehingga bagi pembaca yang suka dengan manga dengan artwork yang detail tentu akan susah untuk menyukai manga ini.
The Law of Ueki bercerita tentang sebuah kompetisi yang diadakan oleh sekelompok dewa dimana mereka akan memberikan sebuah kekuatan pada manusia untuk dijadikan peserta dalam kompetisi spesial tersebut.
Nantinya pemenang dari kompetisi tersebut akan dikabulkan satu permintaannya. Adalah Kosuke Ueki seorang pelajar biasa yang hobi menolong setiap orang yang ditemuinya, dia terpilih sebagai salah satu peserta berkat kebaikannya.
Uniknya kekuatan yang diberikan pada Ueki adalah mengubah sampah menjadi pohon, yang membuatnya harus memungut sampah terlebih dahulu sebelum bertarung.
2. Psyren
Berbeda dengan manga di atas, Psyren memang tidak tayang di layar kaca karena memang tidak diangkat menjadi anime. Hal ini sebenarnya cukup aneh mengingat manga yang satu ini cukup terkenal ditambah lagi dengan penjualan manganya yang melebihi rata-rata dari manga lainnya pada waktu itu.
Manga buatan Iwashiro Toshiaki ini sebenarnya memiliki potensi untuk lebih terkenal lagi, walaupun begitu entah mengapa manga ini harus dipaksa berhenti yang akhirnya manga ini harus selesai hanya sampai 16 volume.
Ini mengakibatkan pertarungan di akhir dari ceritanya yang seharusnya bisa lebih lama dan detail lagi, menjadi sangat singkat dan terburu-buru.
Manga bertema supranatural ini menceritakan tentang sekelompok remaja yang menerima undangan dari sebuah organisasi misterius. Dimana nantinya mereka harus bertahan hidup dari para monster yang dapat menggunakan kekuatan cenayang.
1. Flame of Recca
Sebagai salah satu manga yang adaptasi animenya pernah muncul di layar kaca, manga yang satu ini dapat dikatakan cukup sukses.
Karya Anzai Nobuyuki yang satu ini jika dibandingkan dengan berbagai manga yang telah dibuatnya selama ini memang dapat dikatakan paling berhasil. Ini dikarenakan dari segi cerita maupun artnya ini yang paling matang.
Walaupun begitu nasib anime darI Flame of Recca sama seperti Kekkaishi dimana hanya sebagian ceritanya saja yang diangkat menjadi anime.
Sekilas cerita mengenai manga ini sedikit mirip dengan Naruto karena sama-sama memakai tema ninja, tetapi itu hanya nampak di permukaan saja.
Ini dikarenakan setting dari Flame of Recca yang ada di Jepang modern, ditambah lagi berbagi jenis madougu yan digunakan sebagai sumber kekuatan bagi para petarungnya.
Rivalitas antara Recca dan Kurei sebagai seseorang yang masih berhubungan darah namun berbeda nasib, juga menambah kerumitan dari konflik dalam cerita ini.
Sementara itu dari segi art karena lahir di tahun 1995 memang tampak jadul pada awalnya, namun seiring waktu art dari Anzai Nobuyuki dapat semakin bagus dengan unsur pertarungan yang brutal di dalamnya.
Baik manga maupun anime yang muncul pada tahun 2000-an meninggalkan kenangan tersendiri bagi setiap orang yang pernah merasakannya.
Manga yang terkenal pada masa itu pada umumnya adalah shonen yang sebenarnya memiliki banyak kesamaan, ini tentunya berbeda dengan manga shonen jaman sekrang yang terkadang lebih mirip ke seinen dan dengan tema yang lebih variatif.