Luasnya wilayah laut yang ada di Indonesia sebagai negara kepulauan mencapai angka hingga 5,8 juta km2 yang terdiri dari 17.508 kumpulan pulau besar dan kecil.
Memilki garis pantai yang tidak jauh kalah panjangnya, sekitar 81.000 km. Bukan hanya terdiri dari perairan air asin saja, Indonesia juga terdiri atas air tawar 472 sungai besar dan kecil.
Pada muara sungai terbentuk sebuah ekosistem dengan percampuran air tawar dan air laut yang memiliki salinitas mengambang.
Salinitas yang ada pada estuari atau yang lebih sering dikenal dengan muara, dapat dikatakan tidak condong pada salinitas air laut maupun air tawar.
Hal ini menyebabkan tidak banyaknya organisme yang tinggal di muara atau estuari.
Pada umumnya, ekosistem estuari terdiri dari hutan Mangrove, gambut, rawa payau dan daratan lumpur.
Bagi sejumlah besar ikan dan udang, wilayah estuari merupakan habitat yang tepat untuk pemijahan dan tempat berkembang bagi anak-anaknya.
Wilayah estuari dapat diasumsikan sebagai tempat peralihan dari habitat air tawar dan air laut.
Produktivitas hayati Kondisi habitat estuari sebagai tempat pertemuan air tawar dan air laut memunculkan tiga komponen fauna, diantaranya fauna lautan, air tawar dan payau.
Sedikit dari fauna lautan yang mampu mentolerir salinitas dari estuari. Adapun tingkat salinitas estuari berkisar antara 5-30‰.
Sedangkan, pada fauna air tawar yang tidak mampu mentolerir tingkat salinitas tersebut hanya berbatas di hulu estuari. Selain sedikitnya fauna yang ada di estuari, estuari juga ditumbuni oleh sedikit flora.
Estuari hanya didominasi oleh tumbuhan mencuat, seperti rumput rawa, alang-alang, ganggang dan lainnya.
Hal ini disebabkan oleh keruhnya perairan estuari. Ditinjau secara fisik dan biologis, estuari memiliki taraf produktif yang setara dengan hutan hujan tropik dan terumbu karang.
Hal ini disebabkan oleh berikut:
- Perannya sebagai pengurung zat hara yang dapat didaur ulang dengan cepat.
- Banyak macamnya komposisi tumbuhan yang hidup di estuari baik tumbuhan makro (makrofiton) dan mikro (mikrofiton), berdampak fotosintesis yang terjadi sepanjang tahun.
- Fluktuasi yang terjadi pada permukaan air akibat kegiatan pasang surut, menimbulkan kemungkinanan pengangkutan zat hara yang dibutuhkan oleh organisme estuari.
Pemanfaatan Estuari
Tingginya penambahan bahan organik akibat adanya aksi pasang surut, menjadikan wilayah estuari sering dimanfaatkan sebagai tempat penangkapan ikan dan budidaya.
Estuari kerap dijadikan sebagai tempat pembudidayaan biota laut lainnya, seperti udang dan kerang.
Selain itu, estuari juga dijadikan sebagai tempat bermukim, jalur transportasi, tempat pelabuhan bahkan kawasan industri. (Tulungan et al., 2003.)
Di Indonesia dengan ibukota Jakarta, terkenal dengan muara yang bernama muara angke.
Tidak hanya itu, estuari atau muara juga terdapat di beberapa daerah Indonesia, seperti muara bungo yang terletak di Jambi, muara enim di Sumatera Selatan dan masih banyak lainnya.