Estuaria merupakan sebuah tempat di mana air tawar dari sungai bertemu dengan air dari laut.
Terdapat perbedaan karakteristik diantara keduanya sehingga menyebabkan percampuran antara air sungai dan air laut.
Percampuran kedua air ini ada yang terjadi secara sempurna dan ada pula yang membentuk stratifikasi.
Keadaan ini menghasilkan sifat fisika yang berbeda dengan perairan sungai maupun perairan laut.
Estuaria juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga membuat organisme yang hidup di estuaria harus menyesuaikan secara fisiologis maupun morfologis.
Kadar salinitas estuaria juga bergantung pada pasang surut air laut. Selain itu, kadar salinitas estuaria bergantung pada banyaknya aliran air dari sungai.
Jika makin banyak aliran air sungai, maka salinitasnya rendah. Kadar salinitas estuaria dipengaruhi pula oleh topografi dari daerah tersebut.
Estuaria mengandung air laut yang memiliki densitas lebih berat dibandingkan dengan air tawar sehingga air laut akan selalu berada di bawah air tawar. Faktor pembatas pada estuaria meliputi pasang surut, salinitas, arus, kekeruhan, suhu, oksigen, unsur hara, dan sedimen.
Estuaria memiliki empat jenis tipe yang di dalamnya terdapat bagaimana estuaria tersebut dibentuk.
Pertama adalah lembah sungai yang tergenang. Kedua estuaria yang memiliki jenis Fyord.
Ketiga adalah estuaria yang memiliki bentukan tanggul, dan yang terakhir adalah estuaria yang terbentuk karena bentukan proses tektonik
Terdapat pula pengelompokan estuaria berdasarkan dari pola sirkulasi dan stratifikasi air, yaitu:
1. Estuaria berstratifikasi sempurna atau estuaria baji garam. Jika aliran air sungai lebih besar dari pasang surut sehingga mendominasi sirkulasi estuaria.
2. Estuaria berstratifikasi sebagian. Jika aliran air sungai berkurang dan arus pasang surut lebih dominan sehingga terjadi percampuran antara sebagian lapisan massa air.
3. Estuaria yang tercampur sempurna atau homogen vertikal. Jika aliran air sungai kecil atau tidak ada sama sekali dan arus serta pasang surut besar sehingga perairan menjadi tercampur hampir keseluruhan mulai dari atas sampai dasar perairan.
Keanekaragaman organisme di dalam estuaria itu rendah disebabkan karena banyaknya organisme air tawar yang tidak bisa hidup pada kondisi yang mengalami kenaikan salinitas karena biasa hidup di air tawar.
Sebaliknya, ada juga orgaisme dari air laut yang tidak bisa menoleransi penurunan salinitas.
Kedua hal tersebut membuat keanekaragaman organisme di estuaria ini menjadi rendah karena hanya hewan atau organisme tertentu saja yang dapat bertahan hidup di perairan estuaria.
Hewan atau organisme yang berhasil bertahan hidup di estuaria ini memiliki strategi atau kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan fluktuatif.
Strategi atau kemampuan yang dimiliki organisme yang dapat bertahan hidup, yakni adaptasi morfologis, adaptasi fisiologis, dan adaptasi tingkah laku.