Hi Peeps ! Kembali lagi bersama gw Man of the Culture, kali ini gw mau ngebahas tentang seseorang bernama Vanessa, yang sering banget disebut oleh karakter digame terutama oleh Jean & Venti hingga memiliki lagu serta buku sendiri tentang dia, siapa sih sebenernya Vanessa ini? yuk kita kumpas hasil Research gw ini.
Tak kenal maka Tak sayang
Vennessa adalah seorang pahlawan Mondstadt yang membebaskan negara itu dari cengkeraman para Tirani dan mendirikan kota Mondstadt seperti yang kalian lihat saat ini, serta membentul Knights of Favonius.
Dia menjadi Kesatria Dandelion pertama di Mondstadt, sebuah gelar yang hanya diturunkan kepada mereka yang pantas mendapatkannya, sebuah simbol yang melambangkan perlawanan dan kebajikan.
Vennessa kemudian naik ke Celestia dan mengambil bentuk elang, mengawasi Mondstadt selama berabad-abad, menjadi Falcon of the West, salah satu dari Four Winds.
Four Winds adalah empat entitas yang dipercayakan oleh Anemo Archon, yaitu si Barbatos untuk keselamatan dan perlindungan wilayah Mondstadt, sebelum dia menghilang 1.000 tahun yang lalu.
Kisah
Selama yang Vennessaa ingat, dia dan klannya mengahabiskan hampir seluruh generasi klannya untuk berkelana. Mereka selalu berjuang untuk bertahan hidup dimana mereka sering sekali kelaparan, karena para Sesepuh klannya ga punya banyak waktu buat ngajarin klan mereka pengetahuan yang biasanya dipelajari oleh keturunan sebelumnya, sibuk nyari makan mereka maklum ga ada bansos jaman itu.
jadi clannya ngajarin mereka hanya seni bela diri buat Survive.
“kadang barbar adalah sebuah solusi” – mamank MotC.
Salah satu dari banyak cerita yang pernah Vennessa dengar adalah tentang Celestia, sebuah tempat tinggal para dewa. Dia diberi tahu bahwa pahlawan hebat akan dipilih oleh para dewa untuk tinggal bersama mereka di Celestia, menjadi abadi dan melindungi dunia dengan para dewa.
Ketika dia masih kecil, Ursa sang Drake memburu dan mengintai klan Vennessa selama 4 hari berturut-turut, mengincar mereka. Dia menggambarkan seorang pria yang melindunginya, melangkah di antara dia dan Ursa saat dia melihatnya dengan ketakutan. Setelah hal tersebut, klannya berakhir di Mondstadt setelah melarikan diri dari Ursa si Kadal terbang.
“Ojisan Daisuki” – Pico-lo
Di kota Monstadt, Vennessa dan Klannya diperbudak oleh para bangsatwan kaya, yang memakaikan mereka rantai dan Bola besi dikakinya. Vennessa dibuat untuk menjadi budak Prajurit, dimana dia akan bertarung di arena untuk hiburan para bangsatwan. Dia dikenal sebagai “Lion’s Tooth”, seorang pejuang ganas yang tidak pernah merasakan kekalahan di arena,
karena hal itu Vennessa mendapatkan reputasi yang akan menyebabkan orang lain menghindari pergelutan dengannya kecuali diperintahkan.
Suatu hari ketika membeli beberapa Herbal untuk adik perempuannya yang Penyakitan, bernama Lind. Venti bertemu dengan Vennessa saat dia melarikan diri dari anak Bangsatwan karena mencuri bola di sebuah acara beranama Ludi Harpastum. Vennessa lalu melindungi Venti, memberinya waktu untuk melarikan diri, Anak Bangsatwan ketakutan ketika menghadapi Vanessa.karena Insiden ini akan mengakibatkan Vennessa dan klannya dibeli oleh ayah si anak Bangsatwan, bernama Lord Lawrence,
lalu dijebloskan ke penjara untuk kemudian melakukan banyak pertempuran di arena sebagai hukuman. Vennessa diberi tahu bahwa jika dia memenangkan 12 pertempuran, dia dan rakyatnya akan diberi kebebasan.
“memang Bangsatwan kan ?” – Mamank MotC
Suatu malam Venti bertemu dengannya di penjara dan memintanya untuk melarikan diri bersamanya, menjanjikan dia dan Klannya kebebasan, tetapi Vennessa menolak, lalu berkata :
“Kita harus berjuang dan menuntut kebebasan kita sendiri. Kita tidak bisa memohon untuk hal itu. Kita tidak boleh berlutut untuk hal itu. Kebebasan yang diberikan secara cuma-cuma hanyalah kedok untuk belenggu lain.”
Setelah itu Venti meninggalkannya malam itu, dan di pagi hari Vennessa mengetahui bahwa si anak Bangsatwan ini berniat mengirimnya ke Arena, bukan hanya Vennessa. Tapi barengan sama seluruh Klannya, Lord Lawrence a.k.a Bapak si anak Bangsatwan ini mengumumkan bahwa penantang terakhirnya adalah Ursa the Drake itu sendiri, dan jika dia bisa mengalahkannya, dia akan memenangkan kebebasan untuk semua Klannya.
Para penonton marah karena hal tersebut, berteriak “pembunuh” kepada si kampret Lawrence. Lord Lawrence kemudian meningkatkan hadiah, menyatakan bahwa jika dia mengalahkan Ursa, dia akan menyerahkan propertinya dan kunci Mondstadt langsung ke Vennessa.
Rakyat biasa mulai membuat kerusuhan, kesal dengan keputusan sikampret tadi karena dia mengklaim ini adalah persembahannya kepada Ursa untuk perdamaian abadi. Vennessa memberi tahu orang-orangnya untuk lari kembali ke kota, tetapi Lord Lawrence memerintahkan pemanahnya untuk menembak siapa pun yang lari dari arena, membunuh banyak klannya.
Saat Ursa mendekat, Venti tiba-tiba muncul, kali ini dalam wujud dewa dengan bentuk bajunya seperti IDOL. Dia membantu Vennessa yang sedang menakut-nakuti Ursa si Kadal dengan pedang Claymorenya yang sangat besar, pertempuran pun berakhir dan Vennessa bersama Venti berhasil memenangkannya.
Venti lalu berbicara dengan si kampret Lord Lawrence, bahwa Vennessa memenangkan pertempuran, dan dia harus menepati perjanjiannya dan menyerahkan kunci kota Mondstaft juga kepada Vennessa.
dan lagi-lagi Venti berhasil membebaskan Mondstadt dari para kampret dan Vennessa serta klannya berhasil bebas dari cengkraman perbabuan.
Duh Venti kenapa lu tuh laki Anjimm! Kayanya Venti bakalan masuk ke Nominasi best Trap 2020 nih.
Okeh sekian untuk Part I dari kisah Vennessa, untuk Part II gw akan mengumpas tentang Teori-teori seputar Genshin Impact yang masih menyinggung Vennessa.
Terima kasih telah membaca kisah Vennessa, semoga dia muncul di gacha kek minimal jadi NPC di Genshin gitu. wkwk
See you guys ! Dan Let Venti as ur Husbando/Waifu maybe both !