Halo SobatWow, Kali ini Wow ingin membahas sebuah anime movie yang paling sedih sepanjang sejarah dan anime ini bener bener menguras airmata sekali.
Grave of the Fireflies (Hotaru No Haka) merupakan sebuah anime terkenal yang dikarang oleh Akiyuki No Saka yang ditulis pada tahun 1967 dan diangkat dari kisah nyata dan berdasarkan pengalaman sedih dari Akiyuki No Saka.
Cerita ini ditulis atas rasa bersalahnya kepada adik perempuannya yang meninggal karena kekurangan gizi. Kisah ini diangkat menjadi sebuah movie anime pda tahun 1988.
Anime yang berlatarkan masa perang dunia ke II yang terjadi kira kira tahun 1945. Berawal dari kedua orang kakak beradik Seita dan Setsuko, mereka berdua merupakan yatim piatu karena kedua orang tuanya terbunuh. Seita dan Setsuko akhirnya tinggal Bersama dengan bibi mereka.
Pada awalnya sang bibi sangatlah baik dan pengertian namun siapa sangka bibi nya berlaku kejam kepada mereka berdua, beras milik setsuko dan seita diambil alih oleh bibi mereka dan mereka hanya mendapatkan sedikit jatah makan pagi dan tak mendapatkan makan siang.
Merasa perlakuan kejam dari sang bibi akhirnya Seita membawa adiknya untuk pergi dari rumah sang bibi dan tinggal disebuah goa. Seita membawa barang barang yang ia dan sang adik butuhkan dan pergi.
Seita kemudian membeli seikat Jerami dan beberpa makanan agar bisa bertahan. Mereka berdua membangun sebuah tempat tinggal kecil yang nyaman untuk mereka tinggali. Mereka menangkap kunang kunang untuk dijadikan alat penerang rumah kecilnya.
Awalnya keadaan mereka masih baik baik saja, persediaan makanan cukup, tempat tinggal nyaman dan kebersamaan keduanya juga harmonis. Hingga persediaan makanan mereka menjadi pas pas an dan hampir habis.
Seorang paman tua memberitahu mereka agar meminta maaf dan Kembali kerumah bibi nya karena jatah makan mereka mulai dijatah sehingga akan sulit jika mereka hidup diluar lingkungan keluarga.
Namun Seita tak menuruti peringatan sang paman tua tersebut, ia lebih memilih hidup susah diluar daripada harus tersiksa dirumah bibinya. Dalam beberapa waktu, Seita memanfaatkan keadaan evakuasi.
Ketika sirine berbunyi yang menandakan warga harus berkumpul dan mengungsi, Seita malah pergi ke rumah bibinya untuk mengambil persediaan makanan.
Namun keadaan belum juga membaik, malah semakin memburuk. Sang adik, Setsuko jatuh sakit.
Setsuko mengalami diare. Karena tidak ada makanan, Seita dengan nekat mencuri bahan makanan diladang, namun sayangnya ia tertangkap oleh pemilik ladang tersebut lalu di pukuli dan dibawa ke pos polisi.
Pada saat itu, mencuri makanan dimasa perang merupakan Tindakan criminal yang sangat serius.
Lambat laun sang adik melemah, setsuko bahkan tak bisa bangun dari tempat tidur. Karena merasa diarenya semakin parah, Seita membawa Setsuko ke klinik. Dokter berkata penyakit setsuko tidaklah dari diare, melainkan kekurangan gizi.
Akhirnya Seita berusaha mencari pekerjaan lagi agar mendapatkan uang, namun saat itu ia mendengar bahwa jepang mengalami kekalahan dan armada mereka telah hancur.
Seita kaget karena sang ayah merupakan pejuang yang ada di armada. Dengan perasaan hancur, Seita pulang dengan beberapa butir telur dan sebuah semangka.
Sampai dirumah ia terkejut karena sang adik memakan kelereng yang dikira sebuah permen, Setsuko juga berkhayal bahwa batu yang ia pegang adala nasi kepal. Meski sudah diberi makan, karena terlalu lemah akhirnya Setsuko meninggal. Terimakasih sudah membaca !