Hacker sedang ramai dibicarakan di Indonesia akhir-akhir ini sejak kasus peretasan dan kebocoran data sejumlah pejabat.
Tapi dia bukan hacker yang pantas untuk diburu FBI sebab FBI pernah memiliki satu nama hacker yang dikatakan paling sulit dipahami dalam sejarah yaitu Kevin Mitnick.
Ya, Kevin Mitnick adalah peretas dunia maya yang dijuluki sebagai The World’s Most Famous Hacker oleh CNN, Fox News, dan media bergengsi lainnya.
Kevin adalah katalisator industri keamanan informasi, penulis buku terlaris, pembicara keamanan terkenal, dan kepala perusahaan keamanan informasi elit dengan tingkat keberhasilan 100%.
Kasus peretasan yang dilakukan Kevin melalui jajaran peretas di seluruh dunia, didorong oleh rasa ingin tahu dan pribadinya yang menyukai tantangan.
Kevin David Mitnick yang lahir 6 Agustus 1963, tumbuh dalam era teknologi telepon dan komputer yang baru muncul.
Dia menghabiskan masa mudanya untuk bermain-main dengan teknologi terbaru, berkumpul dengan teman-temannya dan akhirnya menciptakan rekayasa sosial dunia maya.
Kevin terus mengembangkan pengetahuannya tentang telepon, komputer, dan pemrograman, serta keberaniannya untuk mendapatkan akses ilegal ke informasi-informasi sensitif yang didapatkannya.
Pada akhir 80-an dan sepanjang awal 90-an, Kevin menempatkan dirinya di puncak daftar pencarian orang oleh FBI karena dia berhasil meretas banyak perusahaan besar.
Motif yang dimilikinya hanya sekedar iseng dan hanya untuk menjajal kemampuannya dalam meretas.
Tetapi, tidak seperti penjahat cyber yang sering digambarkan oleh media dan penegak hukum, pelanggaran yang dilakukan Kevin tidak pernah dimaksudkan untuk keuntungan atau kerugian finansial.
Peretasan yang dilakukannya hanya sekedar petualangan untuk memacu adrenalin. Tetapi akses yang tidak sah tetaplah akses yang tidak sah, terlepas dari adanya niat buruk atau tidak.
Selama tiga tahun, Kevin kabur, menggunakan identitas palsu dan melarikan diri dari kota ke kota untuk lolos dari penangkapan sampai akhirnya ia terpojok saat berhadapan dengan FBI.
Pada tahun 1995, dia akhirnya harus menjalani masa hukuman selama lima tahun oleh orang-orang yang takut akan kekuatan digitalnya.
Gerakan “FREE KEVIN!”
Setelah hukuman lima tahun Kevin, komunitas hacker melakukan protes karena mereka merasakan ketidakadilan.
Banyak yang berpikir bahwa FBI memiliki penjahat yang lebih berbahaya untuk ditemukan dan diadili daripada Kevin yang meretas untuk bersenang-senang.
Protes terus bermunculan, dan saluran berita memutar klip pengunjuk rasa yang memegang tanda kuning cerah bertuliskan, “FREE KEVIN”
Akhirnya, Kevin Mitnick dibebaskan. Namun, catatan kriminalnya menjadi awal dari karir seumur hidupnya sebagai penguji penetrasi White Hat yang sangat dihormati dan dipercaya.
Pada akhirnya, kreativitas, keterampilan, dan kegigihan Kevin, serta bantuan komunitas peretas yang bersatu dan berlomba-lomba untuk kebebasannya, memaksa pihak berwenang untuk memikirkan kembali cara mereka membekuk pelaku cyber crime.
Riak-riak itu membawa perubahan permanen pada cara perusahaan dan orang-orang untuk melindungi informasi mereka yang paling sensitif.
Sementara itu, kisah Kevin Mitnick menjadi legendaris dan menjadi dasar bagi banyak buku, artikel, film, dan program TV.
Apa yang Dilakukan Kevin Mitnick Sekarang?
Rasa keingintahuan Kevin membuatnya menjadi memiliki otoritas dalam segala hal-keamanan siber selama hampir empat dekade.
Ia juga telah menjadi pemimpin dalam industri keamanan informasi, penulis buku terlaris, pembicara keamanan terkenal, dan CEO tim pelanggar elitnya sendiri: Mitnick Security Consulting.
Kini Kevin menjadi konsultan keamanan tepercaya untuk Fortune 500 dan pemerintah di seluruh dunia.
Dengan didukung oleh Global Ghost Team, Kevin mempertahankan tingkat keberhasilan 100% menembus sistem apa pun yang mereka uji, menggunakan kombinasi eksploitasi teknis dan social engineering untuk membantu memperkuat pertahanan organisasi terkemuka di seluruh dunia.
Dia juga mengambil peran sebagai Chief Hacking Officer KnowBe4, yaitu platform dan pelatihan kesadaran keamanan nomor 1 dunia.
Di sini, ia membantu membuat program yang dirancang untuk melatih karyawan tentang ancaman dunia maya di tempat kerja seperti social engineering, spear phishing, dan ransomware.
Tidak berhenti sampai di situ, Kevin juga membawa ‘keajaiban’ digitalnya ke atas panggung— baik secara virtual maupun secara langsung— sebagai pembicara tentang semua hal yang berhubungan dengan cyber security.
Gaya bertuturnya yang unik, kecerdasan, serta demonstrasi animasinya membuat pembelajaran tentang cyber security yang membosankan menjadi benar-benar menarik.