Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun bahkan hilang, dan dapat dibangunkan dengan rangsangan yang cukup. Tidur adalah salah satu istirahat terbaik bagi tubuh yang dapat mengembalikan energi. Setiap orang membutuhkan istirahat agar tubuh dan pikirannya kembali segar.

Rekor dunia untuk orang yang terjaga tanpa tidur yaitu 256 jam (11 hari). Rekor Itu dinobatkan oleh seorang remaja berusia 17 tahun, Randy Gardner di bawah kondisi lab pada tahun 1964. Hasil lab mengklaim bahwa kurang tidur yang ekstrem memiliki beberapa efek yang serius yang berkaitan dengan fisik dan suasana hati. Perubahan kognitif dan perilaku yang serius termasuk kemurungan, masalah konsentrasi, memori jangka pendek, paranoia, dan halusinasi.
Berikut laporan harian yang dialami Gardner saat proses penelitian.
Hari 1
Selepas 1 hari tidak tidur Gardner melaporkan bahwa dia merasa mengantuk, tingkat emosi marah tinggi, dan psikologis mulai terasa stress. Tubuh mulai mengalami keadaan tidur lokal. Ini berarti bahwa saat Anda mungkin terjaga, bagian-bagian tertentu dari otak Anda akan diistirahatkan. Ini dapat memengaruhi nafsu makan dan kadar hormon Anda.
Pengecekan alkohol terhadap Gardner menunjukkan bahwa kadar alkohol pada darahnya pada tingkat 0,10 BAC. Sebagai perbandingan jumlah maksimum yang diizinkan untuk mengemudi di jalan adalah 0,08 BAC.
Hari 2
Microsleep atau dikenal dengan kehilangan kesadaran selama beberapa detik semakin dirasakan Gardner.
Hari 3
Sejujurnya, setelah 72 jam, otak Anda berhenti bekerja dengan optimal. Gardner kehilangan kemampuannya untuk merasakan (panca indera), mencium atau merasakan benda dengan maksimal. Kebanyakan orang akan merasa sangat tertekan pada fase ini. Kondisi psikologis semakin menurun seiiring dengan kerusakan fisik.
Hari 3 sampai 11
Gardner mulai berhalusinasi dan menjadi paranoid terhadap situasi apapun. Otak yang dirasakan juga dalam keadaan tidak produktif dalam memaksimalkan pekerjaannya.
Hal yang unik dilakukan pada hari terakhinya saat terjaga. Pada hari terakhirnya, Gardner memimpin konferensi pers di mana dia berbicara tanpa terbata-bata atau tersandung kata-katanya dan secara umum tampak dalam kesehatan yang sangat baik. “Saya ingin membuktikan bahwa hal-hal buruk tidak terjadi jika Anda pergi tanpa tidur,” kata Gardner. “Saya pikir, ‘Saya bisa memecahkan rekor itu dan saya tidak berpikir itu akan menjadi pengalaman negatif”.
Pemulihan yang dilakukan Gardner diamati oleh peneliti. Gardner akhirnya mampu tidu selama 14 jam 40 menit, terbangun selama alami pada pukul 20.40 dan bisa tetap terjaga hingga pukul 19.30 keesokan harinya. Selanjutnya waktu tidurnya sedikit diperpanjang menjadi 10 jam 30 menit pada beberapa waktu hingga akhirnya normal kembali. Namun setelah beberapa tahun diketahui bahwa Gardner mengalami insomnia serius pada tahun-tahun berikutnya setelah tes dilakukan.
Menurut laporan berita, rekor tes Gardner sebenarnya sudah dipecahkan beberapa orang sesudahnya, namun tes yang dilakukan Gardner masih menonjol akibat dokumentasi dan peralatan tes yang lengkap. Sebuah proyek Penelitian Tidur Nasional Australia menyatakan rekor kurang tidur adalah 18 hari, 21 jam, dan 40 menit.
Kesimpulan penelitian ini yaitu menjelaskan fakta bahwa manusia mampu beradaptasi sedemikian rupa hingga memangkas waktu istirahatnya sekaligus mampu pulih kembali seperti sebelumnya dengan penyesuaian keadaan tertentu.