Tiga hari lagi, adalah Hari Ibu Siska ingin memberikan sesuatu pada Ibunya. Siska ingin membelikan kalung yang di impikan Ibu selama ini, tapi masalahnya uangnya cari dimana. Siska memikirkan bagaimana pun caranya agar bisa mendapatkan uang.
Siska pergi ke rumah Shavira untuk membantu mencarikan solusinya. Setelah sampai ke rumah Shavira, Shavira ingin mengajak Siska pergi ke taman bermain, tempat dimana kita berdua menyelesaikan masalah dan berbicarakan hal yang menarik.
“Kan tiga hari. Hari Ibu, kamu mau kasih apa untuk Ibumu.” Kata Shavira.
“Aku kasih Ibu kalung, tapi masalahnya uangnya.” Siska berkata sambil menundukkan kepalanya.
“kamu sudah tahu belum kalau besok ada lomba yang hadiahnya puluhan juta bagi juara pertama lho.” Kata Shvira yang menceritakan panjang lebar.
“Lomba apa, kapan.” Kata Siska sambil memandang Shavira dengan pernuh penasaran.
“Lomba buat puisi yang bertema Ibu, besok pagi di kumpuli sama petugasnya.” Kata Shavira singkat.
“Ya, sudah aku mau ikut lomba itu, tapi pendaftarannya dimana ya.” Siska berkata sambil pernuh semangat.
“Pendaftarannya di pak Rt, kamu bisa mendaftar sekarang dan kamu bisa buat puisi besok pagi.”Kata Shavira kemudian.
“Ya sudah, tunggu apa lagi yuk pergi.” Siska menjawab sambil memegang tangan Shavira.
“Pergi, pergi kemana.” Kata Shavira.
“Hiii, kamu tuh ya pergi ke rumahnya Pak Rt lah untuk daftar lomba puisi, dimana sih Shavira.” Siska berkata sambil menarik napasnya dalam – dalam.
“Oooo gitu, yuk kita pergi sekarang.” Kata Shavira.
Setelah sampai ke rumahnya Pak Rt, Siska dan Shavira langsung mengambil formulir pendaftarannya. Dan mereka berdua pun mengisi nama mereka dengan lengkap. Setelah mengisi formulir mereka berdua pun langsung pulang ke rumah dan Siska pun langsung membuat puisinya yang bertema Terima Kasih Ibu.
Terima Kasih Ibu
Terima kasih ibu
Berkatmu aku ada
Bisa melihat warna warna dunia
Bukan hitam putih
Terima kasih ibu
Berkatmu aku menjadi jasad
Bisa berjalan kemana kaki ingin pergi
Hingga patah lelah
Terima kasih ibu
Berkatmu aku tumbuh besar
Dewasa dan bijak
Didikanmu sudah mengubahku
Terima kasih ibu
Berkatmu aku memiliki keluarga
Memiliki ayah ibu dan adik – adik
Memiliki tempat yang selalu membuatku ingin pulang
Terima kasih ibu
Berkatmu aku memiliki sebuah nama
Nama yang pendek
Tapi indah dan pernuh makna
~“~
Keesokan paginya…
Siska dan Shavira sudah berkumpul di tengah lapangan, dan mereka berdua pun menyerahkan hasil puisi yang mereka buat pada para juri yang akan memilih. Mereka pun tinggal menungguhasil pengumumannya, siapa yang akan menjadi juaranya. Siska selalu berdoa agar bisa membeli kalung pada Ibunya.
“Para peserta harap kumpul, sebentar lagi kami akan membacakan juaraannya.” Kata para Juri kemudian.
Siska dan Shavira tak sabar mendengar hasil pengumuman itu, Siska mendengar suara para juri yang sangat keras.
“Juara ketiga adalah Lamia Ayu Oktaviana, juara kedua adalah Nur Fitriyani dan ini adalah juara pertama kita ialah Siska Amalia.” Kata Para Juri.
“Sis…Sisk… Siska kamu juara pertama.” Shavira memegang tubuhnya Siska.
“Apa aku juara pertama.” Siska tak percaya, bahwa dirinya adalah juara pertama.
“Iya, Siska.” Kata Shavira kemudian.
“Horrrrreee.” Siska langsung menuju di atas panggung untuk mengambil hadiahnya.
Setelah dapat hadiahnya berupa uang 10 juta, dan hadiah itu di bagi dua. Dan mereka langsung membeli hadiah untuk Ibu, Siska ingin membeli kalung untuk Ibuku tercinta yang selama ini Ibu sudah memimpikannya. Dan Siska dan Shavira pergi ke toko perhiasan untuk membeli kalung.
“Pak mau beli kalung ini, berapa harganya, ya pak? .” Kata Siska sambil menujuk kalung itu.
“3juta, Dek.?” Kata Pak Petugas.
“Oooiya Pak ini uangnya, terima kasih ya Pak.” Kata Siska kemudian.
“Iya Dek, terima kasih kembali,” Kata Pak Petugas.
Dan sisanya untuk membeli kertas ucapan untuk Hari Ibu, setelah beli semua keperluan Siska pun langsung menulis untuk Hari Ibu besok. Kartu ucapan itu berwarna merah muda, dan sisa pembeliannya tinggal 1,9 juta. Siska harus menabungkan uang itu di kotak penyimpan. Siska pun langsung menulisnya.
Selamat Hari Ibu
Aku sayang Ibu, Ibu yang selalu mengajaku
Merawatku, sampai tumbuh dewasa
Aku sayang Ibu, Selamat Hari Ibu
Setelah kartu ucapan itu siap, Siska langsung memasukkan kartu itu di dalam tas Ibunya.
~“~
Keesokan paginya
Siska sudah bangun pagi sekali, sebelum Ibunya mau berangkat kentor Siska langsung menghampiri Ibunya dan memeluknya.
“Ibu, aku punya sesuatu untuk Ibu.” Kata Siska kemudian.
“Apa.?” Ibu penasaran apa yang akan di beri.
“Ibu, ini aku beri Ibu sebuah kalung.” Kata Siska sambil memberikan kalung itu pada Ibunya.
“Kamu dapat uang dari mana kok bisa membeli kalung ini, ini kan mahal sekali.” Kata Ibu heran.
“Rahasia dong, ini kan jeri payahku kemaren lomba Bu. Tapi kan halal kan Bu.” Siska berkata sambil memeluk Ibu.
“Ya, sudah kalau gitu Ibu pakai ya.” Kata Ibu.
“Iya, Ibu pakai aja pasti cantik.” Kata Siska.
Siska sayang sama Ibu sebagai mana pun keadaan Ibu sekarang Siska akan sayang sama Ibu. Terima kasih Ibu kaulah yang selalu menjagaku, merawatku, dan aku tumbuh menjadi anak yang bijak.