Malam Jumat rasanya tidak lengkap jika tidak membicarakan hal-hal berbau mistis. Tidak sedikit orang yang memposting konten tentang dunia lain ketika malam Jumat tiba. Tidak sedikit juga yang menonton.
Untuk kalian-kalian yang juga menyukai cerita hantu, cerita horor, dan hal-hal berbau mistis, namun tidak terlalu berani untuk menonton film horor yang terlalu seram, hari ini saya ingin merekomendasikan film horor drama garapan Netflix yang berjudul “Ghost Lab”.
Ghost Lab Sinopsis
Adalah film dari Thailand yang rilis tahun 2021 ini. Dari judulnya, kita bisa menarik kesimpulan bahwa film ini bercerita tentang sebuah lab dimana mereka melakukan eksperimen terhadap hantu. Kesimpulan kita hampir benar, hanya saja, eksperimen ini dilakukan bukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang perhantuan seperti dukun, eksorsis, ataupun pemburu hantu, namun oleh dua orang dokter bedah, seperti yang kita lihat pada poster di atas.
Film dimulai dengan percakapan antara dr. Gla (jas putih) dengan beberapa perawat tentang kematian tragis seorang pasien pada beberapa waktu lalu dimana almarhum meninggal dengan penuh luka bakar. Gla mengatakan pada para perawat jika ia ingin mendengar jika seandainya ada kisah mistis setelah kematian pasien tersebut. Wee (baju biru) mengatakan padanya, “Kau ini dokter bedah, bukan dukun.”
Malam itu juga mereka menyaksikan penampakan hantu pasien yang hangus tersebut di ruang tunggu rumah sakit. Gla sangat senang karena akhirnya melihat penampakan lagi, setelah pertama kali melihat penampakan ayahnya yang baru saja meninggal, sedangkan Wee terkejut dan tidak percaya bahwa ia baru saja melihat penampakan hantu.
Gla pun akhirnya memberi tau Wee bahwa sebenarnya dia sudah melakukan penelitian terhadap hantu secara diam-diam di ruang tidak terpakai di mes dokter. Dengan ajaib, Wee, yang tadinya tidak percaya akan hantu, setuju untuk membantunya melanjutkan penelitiannya tentang hantu.
Mereka pun mulai melakukan banyak eksperimen untuk menemui hantu, dengan menunggu di tempat pertama mereka melihat penampakan, mendatangi tempat yang sudah tidak digunakan di rumah sakit, mendatangi tempat dimana benda-benda sering bergerak sendiri, namun sayangnya, mereka tidak mendapatkan penampakan yang mereka inginkan, melainkan hanya peristiwa poltergeist.
Hingga suatu hari, Wee mendapat ide gila bahwa kemungkinan besar hantu mendatangi orang yang dikenalnya dibanding orang yang tidak dikenalnya. Dengan teori tersebut, dan mendengar bahwa ibunya yang dirawat mengalami mati otak, Wee memutuskan untuk melepas alat perawatan ibunya, dan membiarkan ibunya meninggal. Gla pun memasang kamera seandainya ibunya Wee menampakkan diri. Dan benar saja, ia menampakkan diri, namun hanya sebentar.
Stress, Wee pun mengusulkan untuk bunuh diri demi melanjutkan penelitian mereka, juga demi bertemu dengan ibunya.
Sekian sinopsisnya, lanjutannya boleh di tonton di Netflix ya kaka….
Untuk ukuran film horror, film ini lebih condong pada drama yang akan membuat kalian terbawa suasana ketika menonton, apalagi kalau menonton sendirian. Terutama ketika Wee dan Gla bertengkar tentang siapa yang harus melakukan bunuh diri untuk melanjutkan penelitian hantu mereka.
Selain itu, tidak banyak penampakan hantu dalam film ini. Bahkan penampakan bisa dihitung dengan jari. Jumpscare dalam film ini pun terhitung sedikit. Tidak terlalu banyak adegan hening dimana pemeran mencari asal suara atau berjalan di tempat yang gelap. Intinya, film ini cocok untuk kita yang suka horror namun tidak ingin melihat penampakan hantu yang menakutkan.
