Limbah medis adalah sisa dari produk yang digunakan baik dalam biologis ataupun nonbiologis yang dihasilkan dari sebuah rumah saki, klinik, pukesmas, ataupun fasilitas kesehatan lainnya dalam bidang kesehatan. Contoh dari limbah itu sendiri antara lain cairan tubuh,kasa bekas pakai, jarum suntik yang telah dipakai, hingga jaringan yang diambil setelah oprasi.
Jika limbah dari medis ini tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menjadi sumber kontaminasi pada lingkungan sekitar. Misalnya pada limbah darah,jika berasal dari pasien yang mengidap penyakit infeksus, maka akan sangat mudah menularkan penyakit jika tidak sengaja bersentuhan dengan orang lain.
Hal itu juga terjadi pada jarum suntik yang besar kemungkinannya untuk melukai orang lain jika dibuang sembarangan. Maka dari itu pentingnya mengelolahan yang baik untuk limbah.
Jenis-Jenis Limbah Medis:

Menurut pengertiannya, limbah medis dibagi menjadi beberapa jenis. limbah ini seperti 85% sampah pada umumnya. Sekitar 15% sisanya merupakan limbah yang berbahaya yang harus diperhatikan untuk pengolahannya agar tidak menyebarkan penyakit menular.
Inilah macam-macam limbah medis menurut organisasi kesehatan dunia (WHO)
1. Limbah infeksius
Limbah infeksius ini merupakan limbah yang darah ataupun cairan tubuh yang merupakan hasil dari prosedur sebuah tindakan medis. Contohnya adalah pengambilan sample saat di laboratorium ataupun tindakan operasi.
Baik darah, keringat, air liur , urine, bisa saja mengandung virus ataupun bakteri lainnya. Maka dari itu disebut sebagai limbah infeksius.
2. Limbah patologis
Limbah ini merupakan limbah medis yang terdiri dari jaringan manusia, organ tubuh, ataupun bagian-bagian tubuh lainnya yang memungkinkan. Limbah ini dihasilkan dari tindakan operasi yang dilakukan dari medis.
3. Limbah benda tajam
Beberapa proses perawatan rumah sakit, alat-alat tajam seperti pisau bedah, jarum suntik, ataupun alat lainnya yang digunakan. Bekas alat tersebut yang harus dibuang di dalam wadah sendiri dengan bertulisan khusus agar orang lain dapat mengetahui. Perlakuan untuk limbah ini memerlukan perlakuan khusus.
4. Limbah kimia
Selain untuk yang bersifat biologis, terdapat juga limbah kimia. Limbah ini umumnya berasal dari fasilitas kesehatan seperti reagen untuk laboratorium dan disinfektan.
5. Limbah farmasi
Limbah farmasi ini juga memiliki tindakan yang perlu di kelola dengan baik. Hal ini dikarenakan jika dibuang sembarangan, maka ada kemungkinan untuk orang-orang tak bertanggung jawab dapat menyalahgunakan.
Contoh dari limbah ini adalah fasilitas kesehatan seperti obat-obat yang sudah kadarluasa ataupun yang tidak layak konsumsi.
6. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif ini berasal dari prosedur radiologi, contohnya adalah rontgen, CT Scan, ataupun MRI. Limbah ini merupakan cairan, alat maupun bahan lainnya yang digunakan dan sudah terpapar dan terdapat gelombang radioaktif.
7. Limbah biasa
Limbah medis juga terdapat limbah biasa yang dihasilkan dari kegiatan harian yang terdapat pada rumah sakit atau tempat kesehatan lainnya. Seperti bungkus alat medis, makanan utnuk pasien, dan lainnya lagi.
Risiko limbah medis
Maka dari itu pentingnya mengelola limbah medis dengan benar, karna jika tidak limbah ini sangat memungkinkan untuk membahayakan bagi para petugas kebersihan ataupun orang disekitarnya. Berikut ini adalah resiko yang dapat muncul dari limbah yang tidak dikelola dengan baik.
– Luka akibat benda tajam seperti jarum atau pisau
– Paparan racun yang dapat membahayakan kesehatan
– Luka bakar dari bahan kimiawi
– Risiko adanya paparan radiasi secara langsung
– Peningkatnya penyakit menular seperti HIV/Hepatitis
Itulah alasan mengapa limbah medis harus dikelola dengan baik dan khusus dan benar. Dalam pengelolaannya limbah ini adalah komponen yang tidak dapat diabaikan. Sebab jika salah langkah, maka akan menjadi sumber penyakit bagi orang lain.
Simak terus artikel dari Digstraksi lainnya, untuk mendapatkan informasi lain terkait tentang dunia dan masih banyak lagi! Kalian juga bisa mendapatkan info penting lain di Facebook resmi Digstraksi