Dengan teknologi saat ini, mesin absensi dapat membantu sebuah perkantoran untuk menilai kedisiplinan karyawan, selain itu juga dapat membantu dalam perhitungan gaji, bonus, dan penalty yang akan diterima oleh masing-masing karyawan dikantor tersebut.
Dahulu, untuk menghitung absensi diperlukan kertas dan pensil, setiap karyawan yang absen diharuskan untuk menulis nama dan tanda tangan dikertas tersebut.
Namun sekarang seiring perkembangan teknologi, hal tersebut mulai ditinggalkan dan beralih ke yang lebih praktis lagi.
Mesin absensi dapat membantu perkantoran untuk menilai kedisiplinan karyawannya, berikut jenis-jenis mesin absensi yang harus diketahui.
Mesin Absensi Kartu
Mesin Absensi Kartu atau Mesin Absensi Analog merupakan jenis mesin absensi yang pernah digunakan oleh banyak perusahaan sejak dua abad silam.
Cara kerja mesin ini adalah dengan memasukan kartu pada sebuah lubang yang terdapat diatas mesin tersebut, nantinya kartu yang dibagikan pada setiap karyawan harus dimasukan kedalam mesin tersebut setiap masuk ataupun pulang kerja.
Semua aktifitas absensi yang terjadi dikantor akan tercatat secara otomatis dikartu tersebut, pihak HRD pun bisa dengan mudah dapat mengetahui catatan absensi karyawan.
Mesin Absensi Pin
Mesin Absensi Pin merupakan mesin yang sudah masuk ke ranah digital, mesin berbasis PIN tersebut digunakan sejak tahun 1970an.
Dimana cara kerjanya yaitu karyawan diharuskan menekan tombol untuk memasukan nomor PIN sebagai tanda absensi.
Dibanding harus melihatnya secara manual, mesin ini terbilang efektif dari mesin sebelumnya.
Dimana atasan dapat melihat absensi secara Real Time melalui program yang terdapat dikomputer, namun sayangnya mesin ini memiliki kelemahan yaitu karyawan dapat menitip absen lewat karyawan lainnya dengan menggunakan PIN yang sudah diberitahukan.
Mesin Absensi Biometrik
Berbeda dengan jenis-jenis sebelumnya yang cenderung harus dilakukan dengan cara manual, Mesin Absensi Biometrik ini merupakan hal baru dimana semuanya serba otomatis.
Mesin absensi biometrik dapat membaca karateristik pribadi seseorang, misalnya sidik jari, retina mata, ukuran tangan, dan lain sebagainya.
Dalam menggunakan Mesin Absensi Biometrik, terdapat tiga sensor yang bisa digunakan, yaitu Wajah (Face ID), Sidik Jari (Fingerprint), dan Retina Mata.
Jika mesin sebelumnya memiliki kelemahan dimana setiap karyawan dapat melakukan kecurangan absensi, pada mesin biometrik ini karyawan tidak dapat melakukan kecurangan, karena sensornya dapat membedakan setiap detail karyawan.